Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya. Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan. Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.
Maka dari itu, fungsi perencanaan akan sangat penting sekali untuk tewujudnya suatu tujuan yang diinginkan. Karena dengan perencanaan yang baik kita dapat mengontrol segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketidak sinkronan dalam suatu sistem. Untuk itu setiap orang wajib memiliki rencana yang cukup matang untuk menjalankan hidupnya sehari-hari agar tidak mudah terjatuh.
Contoh dari perencanaan:
Contoh dari perencanaan bisa kita ambil dari apa yang akan saya lakukan, yaitu dalam pembuatan penulisan ilmiah. Kita harus telah mengetahui tema, topik apa yang akan kita ambil. Untuk kemudian kita bisa mengembangkan lagi dengan mencari sumber atau referensi-referensi yang ada. Setelah kita telah mendapatkan semuanya, kita hanya tinggal melakukan evaluasi-evaluasi apa yang masih kurang. Setalah itu kita mulai menyusul bab per bab dengan metode yang akan digunakan dalam penulisan. Dosen pembimbing saya berkata kalau kita boleh saja menggunakan jurnal yang telah dibuat oleh orang, namun kita harus mengingat ATM (Amati, tiru dan modifikasi). Hal ini yang sering dilupakan oleh para penulis yang hanya tinggal menyadur/copy paste dalam penulisaanya, hal tersebut menyalahi etika dalam suatu penulisan. Apabila karya ilmiah telah jadi dan tersusun rapih maka tidak ada salahnya untuk kita mengecek lagi dengan meminta dosen pembimbing kita untuk mengevaluasi apa yang telah kita tulis.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan
buku pengantar management gunadarma/perencanaan
Komentar
Posting Komentar