Langsung ke konten utama

Pertumbuhan PDB Semu Tidak Memakmurkan Rakyat (soft skill Bahasa Indonesia 2)

Judul Artikel: Pertumbuhan PDB Semu Tidak Memakmurkan Rakyat


IKHTISAR Artikel :


• Pertumbuhn produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai rata-rata 5,9 persen pertahun selama era Reformasi (2014-2012) dinilai semu dan tidak berkualitas, karena dianggap tidak mampu mengangkat kemakmuran rakyat secafra keseluruhan.

• Pertumbuhan ekonomi dalam delapan tahun terakhir itu tidak berhasil mengangkat pengembangan sektor riil yang mampu menambah lapangan kerja. Pertumbuhan PDB riil tidak bisa menciptakan lapangan pekerjaan lebih baik lagi.

• Kegagalan pembangunan menciptakan pemeraaan kesejahteraan yg tercermin dari kenaikan rasio Gini indonesia menjadi 0,41 pada 2012 dari 0,32 pada 2004. Semakin tinggi rasio Gini menunjukkan ketimpangan yang makin besar.

• Hasil pembangunan yang makin pincang, bila dibandingkan pada tahun 2004 sebanyak 40 persen penduduk dengan pendapatan terendah menerima sekita r 20,80 persen dari seeluruh pendapatan, pada maret 2012 kelompok masyarakat tersebut hanya menerima 16,98 persen dari seluruh pendapatan. Disisi lain, 20 persen penduduk dengan pendapatan tertinggi memperoleh 42,07 persen dari seluruh pendapatan tahun 2004, sementara pada maret 2012 saham mereka telah mencapai 48,61 persen.

• Pertumbuhan ekonomi indonesia yang pelit penciptaan lapangan kerja juga diakui oleh direktur Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di Indonesia

• Berdasarkan laporan financial times, sekitar 60 persen tenaga kerja indonesia bekerja pada sektor informal, Indonesia juga disebut dengan jumlah pertumbuhan pengangguran dibawah umur terbesar se-Asia.

• Pertumbuhan PDB dianggap semu karena hanya bergantung pada sektor non tangibel goods atau pertumbuhan yang lebih banyak ditopang konsmsi. (hanya konsumsi yang bergerak, bukan produksi)

• Pertumbuhan yang sehat idealnya dimotori sektor yang produktif sehingga memiliki dampak yang nyata bagi pembangunan sektor riil yang menyerap tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan.


Sumber : Koran Jakarta, edisi ; kamis, 21 Maret 2013 (kolom 5, berita Ekonomi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons...

Happy Birthday Penghianat, I hate You

 Hello kamu yang tepat pada hari ini tanggal 29 September 2021 berulang tahun yang ke 29 tahun, aku masih sama seperti dulu. Lelaki yang paling mencintai kamu sekaligus lelaki yang paling membencimu. Aku berusaha meyakinkan diriku untuk membencimu pada sisa-sisa 2014 milikku...  Ahh iya, selamat ulang tahun untuk kamu Ines...  Wanita yang paling ku banggakan pada masa itu, sekaligus wanita yang paling puas menyakiti diriku hingga aku mulai depresi dan menganggap semua wanita sama saja. Dari kamu aku mengenal cinta, darimu aku mengenal rasa sakit yang teramat karena di khianati.  Sesak rasanya, seakan ingin mati saja saat itu. Kamu telah membunuhku dengan sadarmu nes, walaupun aku masih bernafas. Aku telah mati, gugus telah mati. Yang ada hanya sisa-sisa kebencian dan penyesalan telah memberikan hatiku seutuhnya hanya untuk kamu pada saat itu.  Aku selalu mengingat tanggal 29 setiap bulan ini. Dan aku tidak pernah berhenti melupakannya penghianat sepertimu yang t...