Langsung ke konten utama

Tidak Semudah Aku Menuliskannya


Jangan bertanya kenapa aku melakukan itu karena aku tidak punya jawabannya. Aku hanya tahu, bahwa hatiku memang kecil, tapi cukup besar untuk menampung semua hal tentangmu. 

Jadi biarkan aku tetap memperhatikanmu. Biarkan aku melakukan kebodohan-kebodohan dengan bersedia melakukan apa pun untukmu, seperti sedetik setelah kamu menelepon memintaku datang, aku segera mengambil jaket dan helmku untuk segera menemuimu. Atau juga seperti menemanimu tengah malam hanya untuk berbicara hal-hal tidak penting. Karena menurutku, sebodoh apa pun percakapan kita, itu adalah waktu yang sangat berharga. Tidak boleh kusia-siakan. 

Dan di sela-sela percakapan itu, kalau kamu melihatku menarik napas panjang, itu aku mencintaimu, hanya saja lalu menyadari bahwa tidak seharusnya melakukan itu. 

Jadi seperti ini, pernahkah kamu mencoba sekuat tenaga untuk berhenti mencintai seseorang, tapi lalu melihat senyumnya, dan menyadari kalau menyangkut apa pun tentang dia, ternyata hatimu rapuh sekali? Ya, aku sering mencobanya, dan selalu pada kesimpulan yang sama berulang kali. Bahwa menyangkut apa pun tentangmu, hatiku ternyata rapuh sekali. 

Jadi, kapan pun ada kesempatan untuk bertemu atau berbincang denganmu aku akan mengambilnya. Meluangkan sebanyak waktu yang aku bisa dan menikmatinya. Karena di waktu-waktu itu adalah kesempatan terbaikku untuk mengutip setiap gerakanmu agar bisa kuingat lagi satu per satu kalau-kalau aku rindu. Siapa tahu nantinya tak ada kesempatan lainnya untuk bertemu denganmu? 

(Kalau kamu suatu hari sesekali mengingatku, yang harus kamu tahu adalah aku pernah setiap hari melakukan itu.) 

Biarkan saja aku melakukan itu. Kamu tidak harus memahaminya. Kamu hanya harus mengerti bahwa seringkali aku menganggap bahwa napasku ini untukmu. Jadi tetaplah di sini. Belajar menerimaku. Belajar menerima bahwa aku tidak bisa berhenti memperhatikanmu. Karena kamu pasti tidak tahu beratnya belajar mencintai orang lain sementara aku tak bisa berhenti memikirkanmu.

Mungkin akan ada waktunya aku harus melepaskanmu. Tapi nanti. Terima aku sebentar lagi.

Tapi, kalau nanti aku tetap tidak bisa lupa, maukah kamu mengajariku untuk menyerah saja? 

Karena di tulisan ini, aku bisa saja menulis "Berhenti mencintaimu". Dan itu sangat mudah. Sayangnya, prakteknya tidak pernah semudah menuliskannya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhirnya Dia Kembali Menyapa

 51. Sebagai rekan kerja, apa yg Anda lakukan?* a. Membantunya setelah menyelesaikan pekerjaan sendiri b. Menawarkan secara langsung bagian mana yang bisa dibantu c. Mengajak teman-teman lain untuk membantu pekerjaannya d. Memberikan semangat kepada dia 52. Orang tua saya sakit keras, akan tetapi di kantor pekerjaan tidak bisa ditinggalkan. Sikap  saya adalah* a. Tidak masuk kerja dan memberikan surat izin b. Bekerja ke kantor seperti biasa dan menghubungi orang tua setiap waktu dari tempat kerja c. Berusaha membereskan pekerjaan dan meminta izin kepada atasan jika memang itu  diperlukan d. Mengurus orang tua dan mengirimkan surat sakit dari dokter e. Datang ke kantor agak siangan dan menjelaskannya kepada atasan bahwa orang tua sakit 53. Berikut ini termasuk berkas yang sangat penting bagi jamaah haji diantaranya adalah,  KECUALI* a. Paspor b. Lembar Setoran  c. Pasphoto d. Lembar Setoran Lunas e. Surat Kabar 54. Ideologi dasar negara Indonesia dan menjadi land...

Sepi Tanpanya

 1. Saya berhasil mengatasi tantangan terutama karena saya ....* a. Mendapat bantuan dari teman b. Berani mencoba hal - hal yang tidak berisiko c. Berani mencoba dengan segala resiko d. Tidak putus asa dalam menghadapi keadaan 2. Kerja sama antarumat beragama dapat diwujudkan dengan … * a. Mempelajari keyakinan pemeluk agama lain. b. Ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain. c. Mengamati cara pemeluk agama lain beribadah. d. Ikut membantu memperbaiki rumah pemeluk agama lain. 3. Dari sekian pegawai di kantor, saya merasa beban tugas terberat ada pada saya ditambah  lagi dengan adanya deadline. Sikap saya... * a. Mengerjakan semua tugas sambil menggerutu dan marah-marah. b. Mengerjakan semua tugas setengah-setengah saja,yang penting sudah dianggap bertanggung  jawab c. Hanya mengerjakan pekerjaan yang saya senangi. d. Mengkonsumsi obat suplemen untuk mendongkrak tenaga saya dalam menyelesaikan semua  tugas. e. Mengerjakan semua tugas dengan senang hati dan berusah...

example adjective clause

Combine each of the following pairs of simple sentences into one complex sentence containing an adjective clause. 1. The theft was committed last night. The police has caught the man. 2. The French language is different from the Latin language. Latin was once spoken throughout Europe. 3. You are looking upset. Can you tell me the reason? 4. He had several plans for making money quickly. All of them have failed. 5. The landlord was proud of his strength. He despised the weakness of his tenants. 6. This is the village. I was born here. 7. You put the keys somewhere. Show me the place. 8. Paul was an old gentleman. He was my travelling companion. 9. A fox once met a crane. The fox had never seen a crane before. 10. The shop keeper keeps his money in a wooden case. This is the wooden case. Answers 1. The police has caught the man who committed the theft last night. 2. The French language is different from the Latin language which was once spoken throughout Europe. 3. Can you ...