Dua hari ini aku memikirkan kamu.. Gak ada kabar darimu.. Mungkin kamu ingin menenangkan dirimu sendiri bukan???
Aku hanya meminta kepada kamu mengatakan ini saja kepadaku, agar aku tidak seperti orang yang dicuri hatinya tiba-tiba lalu aku kehilangan hatiku sendiri dan seluruh hidupku menjadi hampa.. So katakanlah padaku, "Kamu sangat berarti bagiku, tapi aku butuh waktu untuk sendiri," just show me thats... Biarpun tiap kali mendengarnya, spontan hati ini akan langsung sedih, memikirkan semua kesalahan dan merasa tidak layak. Seenggaknya perkataan "aku butuh waktu sendiri dulu" masih sedikit meninggalkan harapan untuk keberlangsungan suatu hubungan, Hubungan kita. Aku tahu LDR itu sangatt tidak enak, gak ada yang memeluk saat kita sedih, gak ada senyum indah terlihat saat kita bersama. Kita hanya bisa membayangkan kita yang berjauhan saling berdekatan, dan memeluk erat satu sama lain. Tanpa ada aku, tanpa ada kamu, tanpa ada kita..
Banyak orang mungkin yang menggunakan kata 'sakti' ini sebelum benar-benar memutuskan hubungan secara jelas dan tegas. Mungkin kamu mau menggunakannya kepadaku??? just tell me gini put, "Aku Butuh Waktu Sendiri Gust!!!, jangan ganggu aku dulu !!!" Just say it.. Mungkin kata-kata ini gak hanya bisa memberi harapan, tapi juga menjauhkan kita secara perlahan tapi menurutku itu lebih baik daripada pergi menghilang begitu saja tanpa ada sebuah kata sama sekali, menghilang begitu saja. Yang harus kamu tahu kalau Aku bertanya-tanya dalam hati, butuh waktu untuk apa??? Sampai kapan??? Apakah aku begitu membosankan sampai kekasih ku butuh waktu sendiri?? Atau waktu untuk mencari pengganti Aku??? KENAPA KITA HARUS LDR SIH??? AKU BENCI SEMUANYA!!!
Mungkin kamu akan berpikir naif atau aku yang naif??? Kamu mungkin berpikir, jika kamu aku berikan waktu dan ruang sendiri, maka hubungan jadi lebih baik dan bisa diselamatkan. Namun aku tahu pasti hubungan ini justru akan berakhir dengan kata-kata, "Aku telah memikirkannya dan sepertinya hubungan ini tidak bisa aku lanjutkan lagi." Dan setelahnya, aku pun menerima keputusan sepihak itu. Sungguh tragis, klasik sekali bukan???
Aku gak tau apa yang mau kamu ungkapkan.. Aku tahu kamu butuh waktu sendiri dan mengenai 'butuh waktu' bukanlah untuk memperbaiki hubungan bukan??? Melainkan cara kamu menyampaikan secara halus bahwa kamu mungkin gak lagi nyaman atau jenuh dengan aku. 'Waktu' yang kamu maksudkan lebih mengarah untuk meyakinkan diri kamu apakah benar-benar ingin berpisah atau enggak..???
Aku tahu memang gak semua hubungan akan berakhir setelah diberikan jeda, Diriku pribadi pun sebaiknya gak terlalu berharap dan berlarut dalam kesedihan ini, iya aku sangat sedih loh hahaha :D tapi percayalah aku masih dapat tersenyum menertawai diriku sendiri. Saat ini aku harus memanfaatkan waktu itu untuk meningkatkan kualitas diri, instropeksi semua kesalahan, bersenang-senang dengan sahabat, menghabiskan waktu berkualitas seorang diri dengan segala hobiku, mendengarkan lagu favorite ku, mengamati orang-orang yang ada disekitarku membayangkan masalah mereka lebih berat dari apa yang aku hadapi hingga aku bersyukur dan menerima semua kenyataan. Aku memang disini sendiri tanpa diri kamu :)
Aku ingin membunuh segala harapan yang ada jika itu hanya harapan, harapan kosong tanpa adanya usaha dari kita berdua. Iya, Kita Berdua :)
Sepasang pria dan wanita dewasa yang benar-benar serius dalam mencintai akan membicarakan dan mencari jalan keluar bersama jika kebosanan melanda lkan put?. Bukan hanya memberi alasan, dan berakhir dengan keputusan yang putus asa untuk meninggalkan tanpa pembicaraan yang dalam dari hati ke hati. Untuk semua yang terjadi aku harus mengucap banyak terima kasih kepadamu. Terima kasih selama ini sudah memberi lebih banyak waktu, agar aku bisa memantaskan diri untuk Kamu.
Jika nanti, Suatu saat nanti, ketika kamu siap menghabiskan sisa waktumu bersamaku, aku ingin gak ada lagi ganjalan mengenai upaya untuk mengejar angan. Ketika impian sudah di tangan, maka kita berdua bisa fokus dalam membangun masa depan. Membangun masa depan bersamaku bukan berarti kamu harus melepaskan semua hal yang telah kamu bangun sebelum bersamaku, namun aku akan belajar untuk lebih menerima dan berkompromi. Sehingga ketika semua mimpi pribadi telah tuntas, aku harap kita berdua pun telah sama-sama pantas. Karena untuk bersanding bersamamu, aku akan berikan kualitas diri terbaik dari diriku. Maka izinkan aku memantaskan diri terlebih dahulu, sebelum aku ucapkan janji sehidup semati bersamamu.
Jalan kita bersama memang gak pernah pintas, enggak juga terjal. Tapi bukankah ini cara kita untuk membuat masing-masing mimpi jadi tuntas dan pantas??? Aku tahu, jalan kita memang gak pernah mudah. Jalan yang kita lalui terasa panjang, dimana banyak juga persimpangan yang terkadang membuat kita menjadi ragu, galau pasti, senang juga iya. Tapi keraguan itu seketika hilang, ketika aku membayangkan masa depan bersamamu. Kalau kamu bertanya, aku sudah tak sabar rasanya berada di sisimu saat aku membuka mata. Atau di akhir hari, melakukan pillow talk untuk kita sekedar saling bercerita tentang hari yang berat yang baru saja kita lalui. Semuanya terasa bermakna jika itu dilakukan bersamamu cantikkk.
Aku gak pernah menawarkan kemewahan. Aku bahkan seringkali membiarkan kamu kesal hanya karena tak semua keinginanmu bias aku wujudkan . Meski kamu kesal, tapi jauh di lubuk hati aku paham bahwa ini cara terbaikku untuk menyayangi kamu put. Agar kamu tak menjadi orang yang egois. Berkali-berkali aku coba membuat kamu kesal, namun berkali-kali lipat pula rasa nyaman bersamamu muncul. Hingga akhirnya aku tak mau sedikitpun bergeming dari sisimu.
Jika aku telah mati-matian memberikan kenyamanan untukmu, itulah mengapa kini aku berupaya mati-matian juga untuk memantaskan diri agar kita layak untuk saling memiliki. Semoga tak hanya kamu saja yang bisa memberikan kenyamanan untukku, tapi juga sebaliknya. Aku bisa memberikanmu kenyamanan yang sama.
Ketika tiba saatnya nanti, kuharap aku dan kamu punya keyakinan yang sama. Kita bukan dua orang yang saling melengkapi, tapi dua orang tangguh yang memilih bersama.
Karena ketika tiba saatnya nanti, aku dan kamu harus punya keyakinan yang sama deganku. Kalau kamu tau, aku gak pernah sepakat dengan pernyataan yang mengatakan dua orang yang menikah adalah dua orang yang saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Gak, aku yakin kamu adalah pribadi yang sangat tangguh, kamu baik(jangan pernah bilang kamu bukan orang baik, karena kamu memang baik buatku). Aku tahu betul, perjuanganmu untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik itu sangat sulit. Sedangkan aku, jika aku gak cukup tangguh aku gak akan pernah mampu menunggumu dan bertahan pada jarak yang sangat jauh hingga detik ini.
Udah bisa kamu bayangkan, akan setangguh apa rumah tangga kita nanti??? Jika dua orang tangguh memilih untuk bersama..hahahha :D
Di akhir hari, aku akhirnya sadar bahwa cinta saja gak akan pernah cukup dalam hubungan. Harus ada logika yang membuat hubungan ini terus berjalan kan put?
Aku dan kamu bisa bersama memang awalnya karena cinta. Aku yakin itu.. Tapi apakah cukup dengan cinta jika berbulan-bulan kita harus menahan rindu karena terpisahkan oleh jarak??? Apakah juga karena cinta jika kita masih terus bertahan walau banyak cobaan datang bertubi???
Di akhir hari, aku mengerti bahwa yang kita jalani selama ini gak cukup hanya cinta. Disana juga telah ada komitmen yang mengakar begitu kuatnya. Logika pun membuat hubungan kita bisa terus berjalan. Kita jelas saling cinta, namun itu gak akan pernah membuat kita kehilangan logika.
Maafkan aku jika meminta lebih banyak waktu untuk memperbaiki diri. Sebagai calon suami, aku hanya ingin menjadi yang terbaik untuk bisa bersanding denganmu. Terima kasih telah memberiku kesempatan agar aku bisa memantaskan diri sedikit lebih lama lagi.
Jika kamu memilih untuk menenangkan dirimu sendirian, aku akan memberikan sebanyak yang kamu mau..
Jika kamu memilih untuk pergi bukan bertahan, aku akan membiarkanmu pergi..
Jika kamu memilih untuk menopang beban dirimu sendiri, aku tidak dapat berbuat banyak kecuali hanya mendoakan kamu dari jarak ini.. Tapi percayalah, aku merasakan sedih yang kamu rasakan saat kamu memang sedih..
Jika kamu memilih untuk tetap Bersama, yakinkanlah hatimu.. Datanglah kepadaku, mari buat komitmen untuk jauh melangkah kedepan :)
Jika kamu menginginkan aku pergi, maka aku akan pergi..
Selamanya~
Monday, 05 August 2019 12.51 Am
Gustianto Rahman To PNH
Aku hanya meminta kepada kamu mengatakan ini saja kepadaku, agar aku tidak seperti orang yang dicuri hatinya tiba-tiba lalu aku kehilangan hatiku sendiri dan seluruh hidupku menjadi hampa.. So katakanlah padaku, "Kamu sangat berarti bagiku, tapi aku butuh waktu untuk sendiri," just show me thats... Biarpun tiap kali mendengarnya, spontan hati ini akan langsung sedih, memikirkan semua kesalahan dan merasa tidak layak. Seenggaknya perkataan "aku butuh waktu sendiri dulu" masih sedikit meninggalkan harapan untuk keberlangsungan suatu hubungan, Hubungan kita. Aku tahu LDR itu sangatt tidak enak, gak ada yang memeluk saat kita sedih, gak ada senyum indah terlihat saat kita bersama. Kita hanya bisa membayangkan kita yang berjauhan saling berdekatan, dan memeluk erat satu sama lain. Tanpa ada aku, tanpa ada kamu, tanpa ada kita..
Banyak orang mungkin yang menggunakan kata 'sakti' ini sebelum benar-benar memutuskan hubungan secara jelas dan tegas. Mungkin kamu mau menggunakannya kepadaku??? just tell me gini put, "Aku Butuh Waktu Sendiri Gust!!!, jangan ganggu aku dulu !!!" Just say it.. Mungkin kata-kata ini gak hanya bisa memberi harapan, tapi juga menjauhkan kita secara perlahan tapi menurutku itu lebih baik daripada pergi menghilang begitu saja tanpa ada sebuah kata sama sekali, menghilang begitu saja. Yang harus kamu tahu kalau Aku bertanya-tanya dalam hati, butuh waktu untuk apa??? Sampai kapan??? Apakah aku begitu membosankan sampai kekasih ku butuh waktu sendiri?? Atau waktu untuk mencari pengganti Aku??? KENAPA KITA HARUS LDR SIH??? AKU BENCI SEMUANYA!!!
Mungkin kamu akan berpikir naif atau aku yang naif??? Kamu mungkin berpikir, jika kamu aku berikan waktu dan ruang sendiri, maka hubungan jadi lebih baik dan bisa diselamatkan. Namun aku tahu pasti hubungan ini justru akan berakhir dengan kata-kata, "Aku telah memikirkannya dan sepertinya hubungan ini tidak bisa aku lanjutkan lagi." Dan setelahnya, aku pun menerima keputusan sepihak itu. Sungguh tragis, klasik sekali bukan???
Aku gak tau apa yang mau kamu ungkapkan.. Aku tahu kamu butuh waktu sendiri dan mengenai 'butuh waktu' bukanlah untuk memperbaiki hubungan bukan??? Melainkan cara kamu menyampaikan secara halus bahwa kamu mungkin gak lagi nyaman atau jenuh dengan aku. 'Waktu' yang kamu maksudkan lebih mengarah untuk meyakinkan diri kamu apakah benar-benar ingin berpisah atau enggak..???
Aku tahu memang gak semua hubungan akan berakhir setelah diberikan jeda, Diriku pribadi pun sebaiknya gak terlalu berharap dan berlarut dalam kesedihan ini, iya aku sangat sedih loh hahaha :D tapi percayalah aku masih dapat tersenyum menertawai diriku sendiri. Saat ini aku harus memanfaatkan waktu itu untuk meningkatkan kualitas diri, instropeksi semua kesalahan, bersenang-senang dengan sahabat, menghabiskan waktu berkualitas seorang diri dengan segala hobiku, mendengarkan lagu favorite ku, mengamati orang-orang yang ada disekitarku membayangkan masalah mereka lebih berat dari apa yang aku hadapi hingga aku bersyukur dan menerima semua kenyataan. Aku memang disini sendiri tanpa diri kamu :)
Aku ingin membunuh segala harapan yang ada jika itu hanya harapan, harapan kosong tanpa adanya usaha dari kita berdua. Iya, Kita Berdua :)
Sepasang pria dan wanita dewasa yang benar-benar serius dalam mencintai akan membicarakan dan mencari jalan keluar bersama jika kebosanan melanda lkan put?. Bukan hanya memberi alasan, dan berakhir dengan keputusan yang putus asa untuk meninggalkan tanpa pembicaraan yang dalam dari hati ke hati. Untuk semua yang terjadi aku harus mengucap banyak terima kasih kepadamu. Terima kasih selama ini sudah memberi lebih banyak waktu, agar aku bisa memantaskan diri untuk Kamu.
Jika nanti, Suatu saat nanti, ketika kamu siap menghabiskan sisa waktumu bersamaku, aku ingin gak ada lagi ganjalan mengenai upaya untuk mengejar angan. Ketika impian sudah di tangan, maka kita berdua bisa fokus dalam membangun masa depan. Membangun masa depan bersamaku bukan berarti kamu harus melepaskan semua hal yang telah kamu bangun sebelum bersamaku, namun aku akan belajar untuk lebih menerima dan berkompromi. Sehingga ketika semua mimpi pribadi telah tuntas, aku harap kita berdua pun telah sama-sama pantas. Karena untuk bersanding bersamamu, aku akan berikan kualitas diri terbaik dari diriku. Maka izinkan aku memantaskan diri terlebih dahulu, sebelum aku ucapkan janji sehidup semati bersamamu.
Jalan kita bersama memang gak pernah pintas, enggak juga terjal. Tapi bukankah ini cara kita untuk membuat masing-masing mimpi jadi tuntas dan pantas??? Aku tahu, jalan kita memang gak pernah mudah. Jalan yang kita lalui terasa panjang, dimana banyak juga persimpangan yang terkadang membuat kita menjadi ragu, galau pasti, senang juga iya. Tapi keraguan itu seketika hilang, ketika aku membayangkan masa depan bersamamu. Kalau kamu bertanya, aku sudah tak sabar rasanya berada di sisimu saat aku membuka mata. Atau di akhir hari, melakukan pillow talk untuk kita sekedar saling bercerita tentang hari yang berat yang baru saja kita lalui. Semuanya terasa bermakna jika itu dilakukan bersamamu cantikkk.
Aku gak pernah menawarkan kemewahan. Aku bahkan seringkali membiarkan kamu kesal hanya karena tak semua keinginanmu bias aku wujudkan . Meski kamu kesal, tapi jauh di lubuk hati aku paham bahwa ini cara terbaikku untuk menyayangi kamu put. Agar kamu tak menjadi orang yang egois. Berkali-berkali aku coba membuat kamu kesal, namun berkali-kali lipat pula rasa nyaman bersamamu muncul. Hingga akhirnya aku tak mau sedikitpun bergeming dari sisimu.
Jika aku telah mati-matian memberikan kenyamanan untukmu, itulah mengapa kini aku berupaya mati-matian juga untuk memantaskan diri agar kita layak untuk saling memiliki. Semoga tak hanya kamu saja yang bisa memberikan kenyamanan untukku, tapi juga sebaliknya. Aku bisa memberikanmu kenyamanan yang sama.
Ketika tiba saatnya nanti, kuharap aku dan kamu punya keyakinan yang sama. Kita bukan dua orang yang saling melengkapi, tapi dua orang tangguh yang memilih bersama.
Karena ketika tiba saatnya nanti, aku dan kamu harus punya keyakinan yang sama deganku. Kalau kamu tau, aku gak pernah sepakat dengan pernyataan yang mengatakan dua orang yang menikah adalah dua orang yang saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Gak, aku yakin kamu adalah pribadi yang sangat tangguh, kamu baik(jangan pernah bilang kamu bukan orang baik, karena kamu memang baik buatku). Aku tahu betul, perjuanganmu untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik itu sangat sulit. Sedangkan aku, jika aku gak cukup tangguh aku gak akan pernah mampu menunggumu dan bertahan pada jarak yang sangat jauh hingga detik ini.
Udah bisa kamu bayangkan, akan setangguh apa rumah tangga kita nanti??? Jika dua orang tangguh memilih untuk bersama..hahahha :D
Di akhir hari, aku akhirnya sadar bahwa cinta saja gak akan pernah cukup dalam hubungan. Harus ada logika yang membuat hubungan ini terus berjalan kan put?
Aku dan kamu bisa bersama memang awalnya karena cinta. Aku yakin itu.. Tapi apakah cukup dengan cinta jika berbulan-bulan kita harus menahan rindu karena terpisahkan oleh jarak??? Apakah juga karena cinta jika kita masih terus bertahan walau banyak cobaan datang bertubi???
Di akhir hari, aku mengerti bahwa yang kita jalani selama ini gak cukup hanya cinta. Disana juga telah ada komitmen yang mengakar begitu kuatnya. Logika pun membuat hubungan kita bisa terus berjalan. Kita jelas saling cinta, namun itu gak akan pernah membuat kita kehilangan logika.
Maafkan aku jika meminta lebih banyak waktu untuk memperbaiki diri. Sebagai calon suami, aku hanya ingin menjadi yang terbaik untuk bisa bersanding denganmu. Terima kasih telah memberiku kesempatan agar aku bisa memantaskan diri sedikit lebih lama lagi.
Jika kamu memilih untuk menenangkan dirimu sendirian, aku akan memberikan sebanyak yang kamu mau..
Jika kamu memilih untuk pergi bukan bertahan, aku akan membiarkanmu pergi..
Jika kamu memilih untuk menopang beban dirimu sendiri, aku tidak dapat berbuat banyak kecuali hanya mendoakan kamu dari jarak ini.. Tapi percayalah, aku merasakan sedih yang kamu rasakan saat kamu memang sedih..
Jika kamu memilih untuk tetap Bersama, yakinkanlah hatimu.. Datanglah kepadaku, mari buat komitmen untuk jauh melangkah kedepan :)
Jika kamu menginginkan aku pergi, maka aku akan pergi..
Selamanya~
Monday, 05 August 2019 12.51 Am
Gustianto Rahman To PNH
Komentar
Posting Komentar