Langsung ke konten utama

Rasa Yang Membunuhku Sewaktu-waktu

Kamu tahu bahwa antara rindu dan diam itu mematikan??? 

Ini tentang rasa rinduku yang perlahan dapat membunuhku sewaktu-waktu. 
Tentang hati yang telah lama didiamkan. Kamu mungkin saja terus merajut cinta dalam rindu yang terkadang tak tersampaikan. Kamu mungkin saja terus menyebutku dalam ceritamu bersama Tuhan. 

Aku mungkin orang yang kamu beri tempat dalam masa depanmu. Lalu kamu lupa untuk menyampaikannya. Kamu hanya percaya cinta menguatkan segalanya. Kamu percaya bahwa cinta terus tumbuh bahkan tidak ada cerita-cerita yang membumbuinya agar tetap harum. Tanpa luapan luapan yang bisa memupuknya untuk terus tumbuh.

Disisi lain, aku duduk disini menunggu dengan sejuta harapan untuk kebaikanmu dan kebaikan kita. Yah. Aku pun melakukan persis seperti yang kamu mungkin lakukan karena kita dalam cinta dan rindu yang sama. Cinta yang kita jaga sebagai alasan kita berdiri di altar pernikahan kelak. Cinta yang membahagiakan hingga kita merasa hanya kita di dunia ini. Cinta yang membuat kita terus tersenyum, marah, cemburu lalu rindu. Begitulah siklus yang tak tak pernah kita lelahi, tetapi kita nikmati.

Lalu dengan percayamu, bahwa cinta akan baik-baik saja meski didiamkan. Percayamu bahwa cinta tetap ada meski suara yang sering kudengar tak sering disuarakan. Begitulah percayamu lalu membunuh harapanku yang kurajut dalam angan. Mematikan rasa yang kujaga dalam hujan dan dingin. Mematahkan cinta yang kujaga dalam rindu. Aku lalu menyamankan diri dan mencari bahagia lain untuk membunuh sepiku. 

Aku lalu terbiasa sendiri lalu lupa aku sedang dicintai dan diharapi oleh kamu yang terlalu bisu untuk bicara.

Ini bukan mauku. Sungguh. Aku bukan tak punya hati. Tapi aku sungguh lupa bagaimana menumbuhkam kembali rasa yang dulu begitu berapi-api. Membangunkan kembali hati yang sudah lama mati oleh karena diammu. Hati ini bahkan tak bergetar sedikitpun ketika berada didekatmu, memelukmu, dan bahkan melihatmu terluka. 

Aku sungguh mati dalam rasa yang pernah kulahirkan untukmu..~


13/03/20 06.30am

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons...

Happy Birthday Penghianat, I hate You

 Hello kamu yang tepat pada hari ini tanggal 29 September 2021 berulang tahun yang ke 29 tahun, aku masih sama seperti dulu. Lelaki yang paling mencintai kamu sekaligus lelaki yang paling membencimu. Aku berusaha meyakinkan diriku untuk membencimu pada sisa-sisa 2014 milikku...  Ahh iya, selamat ulang tahun untuk kamu Ines...  Wanita yang paling ku banggakan pada masa itu, sekaligus wanita yang paling puas menyakiti diriku hingga aku mulai depresi dan menganggap semua wanita sama saja. Dari kamu aku mengenal cinta, darimu aku mengenal rasa sakit yang teramat karena di khianati.  Sesak rasanya, seakan ingin mati saja saat itu. Kamu telah membunuhku dengan sadarmu nes, walaupun aku masih bernafas. Aku telah mati, gugus telah mati. Yang ada hanya sisa-sisa kebencian dan penyesalan telah memberikan hatiku seutuhnya hanya untuk kamu pada saat itu.  Aku selalu mengingat tanggal 29 setiap bulan ini. Dan aku tidak pernah berhenti melupakannya penghianat sepertimu yang t...