Langsung ke konten utama

Mentari Yang Tak Pernah Ingkar Untuk Datang

Hal yang gak mungkin kita bisa ingkari adalah kepastian bahwa mentari akan selalu kembali untuk beristirahat dan akan kembali esok hari, itu udah pasti. Sebelum mentari benar-benar pergi dia berpamitan kepada senja seakan senja mengerti jika mentari berjanji akan segera kembali. Angin sepoi-sepoi juga ikut mengiringi kepergian sang mentari seakan mempersilahkan mentari pergi tanpa menaruh sedikitpun keraguannya.

Kicauan burung yang saling bersautan menghantarkan kepergian sang mentari dengan kicaun yang merdu mengucapkan terimakasih telah datang untuk menyinari hariku. Ombakpun saling bertegur sapa seolah mereka bercengkrama bahwa mentari akan segera kembali tepat pada waktunya.

Kamu tau, mentari akan kembali tanpa berjanji kepada alam??? Ia benar-benar kembali tepat pada waktunya, enggak ada yang mengingtkannya untuk kembali tapi ia benar-benar kembali padawaktunya. Salahkah gue yang mengharapkan kamu kembali tepat pada waktunya seperti sang mentari???

Jika itu adalah hal yang salah, coba jelaskan sama gue dimana letak kekeliruan gue yang mengharapkan kamu untuk kembali seperti mentari yang gak pernah ingkar walau dia gak pernah mengucapkan janji kepada alam bahwa ia akan kembali.

Masihkah gue orang yang tetap mengisi ruang yang hati kamu?? Atau gue ini hanyalah senja dalam benak kamu yang hanya ada untuk sekedar mengisi kekosongan sang kalbu???

Jangan biarkan gue berimajinasi bahwa gue adalah satu-satunya, bukan salah satunya jika memang benar bukan gue sosok yang lo puja selama ini. Imajinasi gue selalu membuat gue terbang ke alam yang dinamai kebahagiaan. Imajinasi gue seoalah gak mau beranjak dan berkunjung ke alam yang dinamai kenyataan oleh jiwa.

Gue selalu berusaha mengulur senja pergi dengan imajinasi gue. Namun malam dan sunyi selalu menyadarkan gue bahwa senja telah pergi. Gue selalu terlambat untuk menyadirinya dan enggak pernah bertemu waktu untuk berpamitan pada senja, gue terbuai oleh angan yang gak kunjung menyadarkan gue untuk kembali.

Gue enggak menemukan cara untuk sekedar mengucapkan selamat tinggal ataupun sekedar melambaikan tangan. Malam berusaha menghibur gue dengan kelip bintang yang menatap dengan senyumannya dan terkadang pergi gak tau kapan akan kembali.

Setelah begitu lama kelam gak kunjung beranjak. Kelam begitu nyaman untuk tinggal dan bercengkrama dengan imajinasi kosong dan harapan semu. Gue selalu berusaha untuk melupakan tanpa berharap kamu akan kembali, dan itu membuat gue seperti seorang yang hampir gila karena berlari tanpa kaki dan terbang tanpa sayap penopang yang kokoh.

Bagaimana mungkin gue bisa beranjak dari ruang sunyi ini? Sementara gue aja enggak tau bagaimana caranya beranjak tanpa jejak usang yang selalu mengikuti langkah kaki gue. Dia selalu menghantui gue. Dia terlihat usang tapi sangat bermakna untuk masa kelam yang pernah gue lalui bersama.

Mereka bilang senja begitu indah, untuk dinikmati dikala hati berhenti berkelana karena lelah oleh harapan semu. Tapi mengapa hati ini semakin lelah???? Apakah jejakmu begitu membekas??? Hingga sang waktupun seolah berhenti untuk mengingatkan gue bahwa kamu udah pergi???Ya pergi... Bahkan pergi begitu jauh. Mata gue telah lelah menatap ruang kosong yang enggak memililiki arti apa-apa. Tapi hati gue enggak begitu kokoh untuk mempertahankan kamu agar tetap tinggal.

Jiwa gue begitu lelah harus berdebat dengan rindu. Hati yang selalu berjuang dengan rindu untuk tetap mempertahankan kamu dalam imajinasi yang enggak kunjung selesai. Dapatkah kamu mengisyaratkan pada hati, bahwa kamu akan benar-benar pergi dan gak akan pernah tinggal lagi??? Walau hanya singgah sebentar saja gak akan terjadi???

Jangan memberi harapan, bunuh gue dengan harapan semu yg mengikis hati dan fikiran gue secara perlahan.. Pergilah, gue mengikhlaskan lo..

Gstr~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons...

Happy Birthday Penghianat, I hate You

 Hello kamu yang tepat pada hari ini tanggal 29 September 2021 berulang tahun yang ke 29 tahun, aku masih sama seperti dulu. Lelaki yang paling mencintai kamu sekaligus lelaki yang paling membencimu. Aku berusaha meyakinkan diriku untuk membencimu pada sisa-sisa 2014 milikku...  Ahh iya, selamat ulang tahun untuk kamu Ines...  Wanita yang paling ku banggakan pada masa itu, sekaligus wanita yang paling puas menyakiti diriku hingga aku mulai depresi dan menganggap semua wanita sama saja. Dari kamu aku mengenal cinta, darimu aku mengenal rasa sakit yang teramat karena di khianati.  Sesak rasanya, seakan ingin mati saja saat itu. Kamu telah membunuhku dengan sadarmu nes, walaupun aku masih bernafas. Aku telah mati, gugus telah mati. Yang ada hanya sisa-sisa kebencian dan penyesalan telah memberikan hatiku seutuhnya hanya untuk kamu pada saat itu.  Aku selalu mengingat tanggal 29 setiap bulan ini. Dan aku tidak pernah berhenti melupakannya penghianat sepertimu yang t...