Langsung ke konten utama

Harapan Itu Enggak Pernah Ada, Gue Hidup Tanpa Harapan

Gue cuma seorang manusia biasa, yang suka dan bahkan terlalu sering menaruh harapan lebih kepada sesama manusia. Mereka sama kaya gue, berasal dari pencipta yang sama, berada di dunia yang sama, enggak ada kelebihan, tapi seakan gue begitu mengagungkan mahluk yang sama kaya gue sendiri. Seakan harapan yang gue titipkan akan dijaga wkwk

Kenyataannya yang selalu gue dapet, gue sangat keliru, gue salah. Dari awal emang gue yang salah menempatkan harapan gue itu. Menempatkan harapan tertinggi pada manusia yang sama aja kaya gue. Berharap lebih seakan enggak ada kemungkinan untuk merasa kecewa, putus asa, gelisah. Padahal gue sendiri sebenernya tau kalo hati manusia tempatnya berubah-ubah kan??? Ya itu gue, masih aja meyakinkan diri untuk tetap percaya pada harapan.

Bersandar pada manusia biasa, berharap bisa ditenangkan sedemikian rupa. Gue benar-benar lupa atau cuma berpaling, bahwa Allah yang Maha membolak-balikan hati hambanya. Rela berlama-lama menanti pada manusia, rela untuk menanti kepastian, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Sebenarnya apa yang sedang gue lakukan????

Gue sebagai manusia emang begitu, percaya dulu pada harapan yang digantungkan pada sesama manusia, begitu udah dapet kecewa barulah mengadu pada semesta. Mengapa harus mendapat kecewa dulu buat percaya bahwa Tuhan yang enggak pernah memberi kecewa. Apa karena sabar gue yang belum seberapa??? Apa karena lelahnya menunggu kepastian dari Nya???

Semua emang enggak harus berjalan sesuai yang diharapkan. Jalan hidup dan skenario Allah enggak akan ada  yang tau kan??? Allah sangat hebat. Udah sebegitu hebatnya aja masih ada loh hambanya yang mengabaikan, cuma karena enggak cukup bersabar. Iya termasuk gue. Dan gue pun tau itu kok, gue sadar banget.

Dari rasa kecewa yang gue dapatin karena banyaknya harapan yang gue titipkan pada manusia, gue mulai belajar. Belajar buat ikhlas ketika banyak sekali penolakan yang datang. Enggak lagi menyalahkan Allah dan mempertanyakan kenapa gue enggak pantes mendapatkan kesempatan itu??? Gue bisa jawab karena sejatinya itulah cara Allah menyayangi gue dari hal-hal yang mungkin memang enggak pantas gue dapatin. Bukan gue buruk dalam hal itu, tapi Allah udah mempersiapkan rencana terbaik buat gue.


Mulai saat ini, gue mencoba untuk menanamkan pada diri sendiri buat enggak lagi menaruh harapan pada manusia, enggak akan lagi. Udah cukup rasanya kecewa berkali-kali hingga merasa putus asa. Berharap, kecewa lagi, berharap, kecewa lagi. Begitu terus aja sampai gue jadi pangeran dan ada putri salju yang nyata didunia ini. Gue tau akibat dan rasanya kalo itu semua gue terusin, gue enggak sayang pada diri gue sendiri!!!  Ngasih peluang dan membiarkan seorang manusia membuat gue kecewa cuma karena gue terlalu bersandar padanya. Gue gak akan pernah mau berharap sama manusia manapun. Gue udah cukup punya Allah yang maha segalanya. 


Kalian pemberi harapan palsu hanya orang-orang jahat yang engga pernah bersyukur. Apakah gue berniat jahat pada pemberi harapan itu? Enggak! 


Apakah gue ingin menyakiti orang yang aku harapkan itu?? Enggak pernah sama sekali!!! 

Apakah gue orang jahat yang pada awalnya  kamu beri harapan lalu gue dijauhi??? 
Gue sama sekali enggak pernah berfikir buat jahat sama sekali, tapi lo jauhin..  

Padahal gue udah berusaha untuk sebaik mungkin menjaga agar kamu baik-baik aja, tapi kamu benar-benar menjauhi gue seperti selayaknya gue seorang penjahat!!!! Sungguh ironi!!! 


Gue gak akan pernah mau berharap sama manusia manapun, kalian semua munafik..  Kalian semua palsu!!!
Saat gue berharap pada kepalsuan kalian, dan kemunafikan kalian.



Gue kalah.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhirnya Dia Kembali Menyapa

 51. Sebagai rekan kerja, apa yg Anda lakukan?* a. Membantunya setelah menyelesaikan pekerjaan sendiri b. Menawarkan secara langsung bagian mana yang bisa dibantu c. Mengajak teman-teman lain untuk membantu pekerjaannya d. Memberikan semangat kepada dia 52. Orang tua saya sakit keras, akan tetapi di kantor pekerjaan tidak bisa ditinggalkan. Sikap  saya adalah* a. Tidak masuk kerja dan memberikan surat izin b. Bekerja ke kantor seperti biasa dan menghubungi orang tua setiap waktu dari tempat kerja c. Berusaha membereskan pekerjaan dan meminta izin kepada atasan jika memang itu  diperlukan d. Mengurus orang tua dan mengirimkan surat sakit dari dokter e. Datang ke kantor agak siangan dan menjelaskannya kepada atasan bahwa orang tua sakit 53. Berikut ini termasuk berkas yang sangat penting bagi jamaah haji diantaranya adalah,  KECUALI* a. Paspor b. Lembar Setoran  c. Pasphoto d. Lembar Setoran Lunas e. Surat Kabar 54. Ideologi dasar negara Indonesia dan menjadi land...

Sepi Tanpanya

 1. Saya berhasil mengatasi tantangan terutama karena saya ....* a. Mendapat bantuan dari teman b. Berani mencoba hal - hal yang tidak berisiko c. Berani mencoba dengan segala resiko d. Tidak putus asa dalam menghadapi keadaan 2. Kerja sama antarumat beragama dapat diwujudkan dengan … * a. Mempelajari keyakinan pemeluk agama lain. b. Ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain. c. Mengamati cara pemeluk agama lain beribadah. d. Ikut membantu memperbaiki rumah pemeluk agama lain. 3. Dari sekian pegawai di kantor, saya merasa beban tugas terberat ada pada saya ditambah  lagi dengan adanya deadline. Sikap saya... * a. Mengerjakan semua tugas sambil menggerutu dan marah-marah. b. Mengerjakan semua tugas setengah-setengah saja,yang penting sudah dianggap bertanggung  jawab c. Hanya mengerjakan pekerjaan yang saya senangi. d. Mengkonsumsi obat suplemen untuk mendongkrak tenaga saya dalam menyelesaikan semua  tugas. e. Mengerjakan semua tugas dengan senang hati dan berusah...

example adjective clause

Combine each of the following pairs of simple sentences into one complex sentence containing an adjective clause. 1. The theft was committed last night. The police has caught the man. 2. The French language is different from the Latin language. Latin was once spoken throughout Europe. 3. You are looking upset. Can you tell me the reason? 4. He had several plans for making money quickly. All of them have failed. 5. The landlord was proud of his strength. He despised the weakness of his tenants. 6. This is the village. I was born here. 7. You put the keys somewhere. Show me the place. 8. Paul was an old gentleman. He was my travelling companion. 9. A fox once met a crane. The fox had never seen a crane before. 10. The shop keeper keeps his money in a wooden case. This is the wooden case. Answers 1. The police has caught the man who committed the theft last night. 2. The French language is different from the Latin language which was once spoken throughout Europe. 3. Can you ...