Langsung ke konten utama

Kayaknya Gue Sakit

 Maaf kalo kamu bosan membaca setiap cerita yang udah gue tulis. Maaf jika kamu bosan menyimak cerita gue dan selalu dapat menebak isi didalamnya.

Gue cuma berusaha mengurai perasaan gue lewat cerita-cerita itu. Gue cuma berusaha meringankan pikiran-pikiran yang berteriak teriak.


Gue tau, mungkin itu semua sangat membosankan,

Mungkin itu semua sangat kekanak-kanakan untuk menuliskan semua perasaan yang dirasa. Tapi gimana lagi???? 

Rasanya itu cara ternyaman gue buat mengobati sakit yang dirasain diri sendiri.


 Mengobati????Ya, sepertinya gue sedang sakit... 


Semua yang gue tuliskan disini adalah bagian dari sakit gue. Kalo enggak salah gue pernah menuliskan tentang 'kehilangan', tentang 'Aku' dan tentang siapa-siapa aja yang udah ngebuat gue jadi kaya gini.


Memang enggak jelas gue ceritain semuanya. Gue enggak menyebutkan semua nama disana. Tapi jika kalian semua resapi, gue melukiskan banyak banget banget kesakitan, kekhawatiran, ketakutan dan duka mendalam di sana.


Itu adalah sakit gue, mereka adalah sumbernya.


Entah seperti apa gue mengobatinya. Entah kapan itu semua akan terobati.

Gue udah membayangkan hari di mana gue sembuh dan merasakan kenyamanan dan kebahagiaan. Hari gue benar-benar bahagia dan enggak ada beban sama sekali. Hari di mana gue enggak khawatir tentang apa yang akan terjadi. Hari di mana gue enggak takut dengan orang-orang yang akan gue hadapi. Hari dimana masalalu yaa cuma sekedar masalalu yang udah gue lewati. 

 

Gue selalu berharap hari itu segera tiba. Gue harap gue bisa menyembuhkan diri gue sendiri dan enggak pernah menyerah.


Kuat, semangat gustt!!! 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons...

Happy Birthday Penghianat, I hate You

 Hello kamu yang tepat pada hari ini tanggal 29 September 2021 berulang tahun yang ke 29 tahun, aku masih sama seperti dulu. Lelaki yang paling mencintai kamu sekaligus lelaki yang paling membencimu. Aku berusaha meyakinkan diriku untuk membencimu pada sisa-sisa 2014 milikku...  Ahh iya, selamat ulang tahun untuk kamu Ines...  Wanita yang paling ku banggakan pada masa itu, sekaligus wanita yang paling puas menyakiti diriku hingga aku mulai depresi dan menganggap semua wanita sama saja. Dari kamu aku mengenal cinta, darimu aku mengenal rasa sakit yang teramat karena di khianati.  Sesak rasanya, seakan ingin mati saja saat itu. Kamu telah membunuhku dengan sadarmu nes, walaupun aku masih bernafas. Aku telah mati, gugus telah mati. Yang ada hanya sisa-sisa kebencian dan penyesalan telah memberikan hatiku seutuhnya hanya untuk kamu pada saat itu.  Aku selalu mengingat tanggal 29 setiap bulan ini. Dan aku tidak pernah berhenti melupakannya penghianat sepertimu yang t...