Teruntuk kamu istriku dimasa depan yang entah aku tidak pernah tahu siapa. Yang mungkin hati dan cintanya saat ini masih dimiliki seseorang yang bukan aku. Aku harap kita saling lelah mencari hingga akhirnya kita dipersatukan kelak. Mari saling memantaskan diri menjadi jiwa yang lebih baik.
Saat ini mungkin aku enggak segagah ayah kamu, enggak punya wibawa seperti beliau. Namun untuk kamu, aku berjuang dalam doa. Berjuang untuk menjadi lelaki berpendirian, agar mampu memimpin, atas pagi dan malammu. Kamu juga memang bukan wanita satu-satunya, tapi hanya kepadamu lah aku ingin menyatu.
Lewat doa di setiap sepertiga malamku, aku selalu mendoakan kamu agar kamu lekas kembali untuk segera ku imami dan kamu berdiri dibelakangku menjadi makmum untuk mengaminkan setiap doaku.
Tiap keraguanmu akan kujawab, dan aku juga siap bertanggung jawab. Padamu kudapati warna-warna yang ku ingin kamu melengkapinya dalam hidupku, dan tidak kutemukan itu pada perempuan lain.
Sungguh ku akui ini kepada kamu. Disaat nanti kamu menjadi istriku, didampingi kamu aku bersyukur sekali. Membahagiakan kamu, itu yang semampunya akan aku perjuangkan.
Menualah bersamaku dalam ketaatan.
Hingga ketika dunia kelak akan membuat aku dan kamu berpisah, kita masih bisa melangkah berdampingan, ditempat yang penuh dengan keindahan, dalam keabadian.
InsyaAllah~ 🧚♂️
Gustianto Rahman to Istri Masa Depan
Komentar
Posting Komentar