Dalam waktu yang berjalan cepat gue selalu mencoba memadati ruang jiwa gue dengan pertemanan-pertemanan dari orang yang satu ke orang yang lain, dari lingkaran pertemanan yang satu ke lingkaran pertemanan yang lain, dan seterusnya. Dengan begitu, gue berharap pertemanan bisa membuat gue jadi selayaknya seorang manusia seutuhnya, yang kantung jiwanya dapat terpenuhi dari saling berkasih sayang dengan sesamanya. Kemudian, jumlah mereka terus dan terus bertambah, seiring dengan rasa bahagia yang gue punya. Namun, pada suatu ketika gue jadi terdiam,
Kenapa rasa hampa itu masih ada?
Enggak bisa gue pungikirin kalo masih ada sebuah ruang kosong di jiwa yang belom terisi...
Gue terus mencari cara yang lainnya, gue coba memadati ruang jiwa gue dengan pencapaian-pencapaian dan target. Gue kejar angka dan pendidikan setinggi yang gue bisa, terus gue coba buat meleburkan diri gue bersama banyak pengalaman yang memadati pikiran gue. Dengan begitu, gue masih berharap pencapaian bisa ngebuat gue selalu ngerasain sebuah perasaan yang diinginkan setiap manusia yang terlahir, sebuah perasaan yang katanya berharga.
Enggak pernah gue sangka sih, ternyata gue bisa dapatin itu semua loh. Tapi malah diantara pencapaian-pencapaian itu, gue malah termenung dan bertanya-tanya kepada diri gue sendiri, apakah gue itu benar-benar ngerasa berharga, atau cuma sekedar lega???? Terus kenapa semua masih terasa hampa??? Enggak pernah gue ingkari, ruang kosong di jiwa gue ini belum juga terpadati dengan apa-apa.
Enggak pernah kehabisan akal, gue malah mencoba cara lain yang gue miliki. Gue berusaha buat menenggelamkan diri gue di dalam keramaian. Gue lakukan apapun yang bisa menjadi jalan terwujudnya ruang jiwa yang mencapai titik kebahagiaan yang nyata. Dengan begitu, gue berharap kehadiran gue bisa menjadi penanda eksistensian gue sebagai seorang manusia. Gue dianggap!!! Ah yups, lagi-lagi gue bisa kok memenangkannya wkwk.
Tapi, apakah kalian tau dan memahami??? Enggak tersisa apapun di jiwa gue selain cuma sekedar perasaan bangga yang ternyata itu semua juga cepat hilangnya. Terus gimana???
Gue menghabiskan waktu bersama diri gue sendiri, terus gue malah medapati sesuatu yang selama ini luput buat gue sadarin sedari dulu, jiwa gue ternyata merintih meminta agar kebutuhannya yang sesungguhnya terpenuhi, namun gue cuma memikirkan keinginan-keinginan gue sendiri.
Yups, the soul is calling out for its spiritual needs, but the call is not being answered... #haseeek 😆😅
Kini gue tau, nyatanya, dengan apapun gue berusaha buat memenuhinya, jiwa gue tentu masih tetap akan kosong tanpa kehadiran Allah sang pencipta, tanpa gue berusaha buat menjawab panggilan Nya, tanpa gue ikuti arah jiwa gue buat menghadap kepada Nya. Sebelum hari berpulang gue tiba, semoga Allah mengampuni dosa-dosa gue, dan memberi gue banyak kesempatan yang sangat banyak buat bisa memperbaiki semuanya.
Thats simple things...
Saat ini gue berusaha menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin, kemarin, dan kemarinnya lagi. Gue selalu berusaha memanusiakan manusia. Gue selalu berusaha buat selalu berbuat baik kepada siapapun. Gue mendoakan mereka yang gak bisa gue gapai, gue ingin mereka mendoakan gue agar saat waktuku tiba aku diberikan tempat terbaik disisi Nya.
Komentar
Posting Komentar