Dulu gue pernah banget loh ngerasain gimana bahagianya punya perasaan dan sebuah rasa cinta, saat itu gue percaya kalo cinta itu membutuhkan pertemuan yang nyata. Gue percaya kalo cinta yang benar itu membutuhkan saling tatap mata, genggaman tangan dan mungkin juga pelukan pada saat-saat tertentu yang memang mungkin kita butuhkan sebuah pelukan. Tapi gue berfikir lain saat gue mulai mengenal dia, kepercayaan gue juga mulai berubah seiring berjalannya waktu. Jujur aja selama ini walaupun gue enggak pernah merasakan perasaan yang dulu pernah gue rasain.
Saat ini bener-bener enggak pernah ada sapaan mesra dari dia melalui pesan singkat atau sapaan hangat dia di ujung telepon yang kadang menemani rasa sepi gue.
****
Kaka ngerasa salah banget karena jatuh cinta kepada kamu, kaka rasa mungkin ini semua terlalu cepat terjadi. Tapi salahkah cinta yang datang terlalu cepat untuk orang seperti kaka yang udah enggak percaya lagi tentang cinta??? Agak aneh emang, tapi kaka merasakan perasaan itu saat kaka mengenal kamu.
Dari awal, kaka udah berjanji pada diri sendiri buat sebisa mungkin biar enggak ada yang namanya jatuh cinta-jatuh cintaan. Sebab kaka pun sadar dan tau, kalo nanti kita malah terjebak situasi, semua yang kaka dapet nanti pasti hanya ilusi dan delusi. Terus, mengapa dalam mimpi kaka kamu selalu hadir untuk memberi harapan yang sebelumnya enggak pernah kaka rasain lagi??? Kaka pun sadar harapan itu hanya delusi yang enggak nyata, harapan yang kaka miliki sendiri, enggak dengan kamu.
*Terkadang gue menikmati mimpi-mimpi yang ceritanya gue buat sendiri, sesuka hati... *
Beberapa waktu yang lalu saat kamu enggak ada kabar, kaka pernah loh bahkan sering sekedar memimpikan menghabiskan hari-hari kaka dengan kamu, kita yang duduk berdampingan sama-sama menikmati senja lalu saling tertawa kecil di iringi banyak canda yang kaka buat demi membuat kamu yang cemberut murung hingga tertawa begitu semangat. Dari setiap mimpi kaka juga selalu ada kecupan manis di kening kamu.. Saat gerimis jatuh menetes, saat sebelum tidur, dan saat kamu meneteskan air mata dan merasa membutuhkan tempat untuk kembali, dimanapun itu selalu ada kaka yang menjadi rumah kamu. Buat kaka betapa indah cerita itu, sehingga kaka sendiri kadang enggak pernah ingin terbangun dan gak mau tersadar dari mimpi-mimpi indah kaka itu.
Apakah kamu ingin bertemu dengan kaka?? Atau pernah gak sekedar merindukan kaka menemanimu menghabiskan malam?? Sejujurnya Ingin banget kaka bertanya, namun yaa apa daya, sebelum kaka pernah berkata kamu malah memilih buat menyudahi "kita" , sesuatu yang belum pernah kita mulai.
Saat lagi menulis paragraf ini, kaka bener-bener sedang merindukanmu R.. Kaka selalu berharap kamu nanti akan datang dengan senyum lepas kamu, karena saat ini kaka selalu menanti kamu. Datanglah dee, kaka sering menanti kamu dikala senja dengan gerimis menetes, di sudut teras depan rumah berbangku biru plastik ini.
Jika kamu datang menemui kaka di sini de, kaka berjanji deh. Kaka akan membuatkan 2 cangkir kopi hitam tanpa gula buat kita berdua. Biar kamu ngerti, sepahit-pahitnya kopi hitam, ia enggak sepahit takdir kita hhaha 😆
Ketika malam ini, saat ini kaka mengingat kamu tiba-tiba aja, entah mengapa kaka hanya merasa menjadi laki-laki paling bodoh yang pernah ada. Laki-laki yang jatuh cinta pada seseorang wanita yang selama ini hanya bisa ia nikmati sebatas suara dan tulisan di media sosial yang jarang ia posting aja.
Aku hanya lelaki yang mencintai seseorang yang selalu mengingatkan untuk jangan pernah jatuh cinta kepadanya.....
De, kamu begitu mempesona dari caramu menatap, dari caramu berbicara, dari setiap cerita yang kamu sharing ke kaka. Mata itu selalu jujur seakan bercerita. Kamu datang dan menawarkan banyak banget mimpi serta harapan pada kaka, kamu sediakan pelangi yang menjanjikan kaka, sebuah keindahan yang sempurna. Kamu melukis pelangi kita, yang baru kaka sadari ternyata semu. Yang kaka tau, kaka mungkin hanya merindukanmu.
Segala tentang kamu kii, kaka rindu.
Perihal mimpi yang kamu tawarkan, mungkin seperti kebahagiaan sesaat lalu pergi tanpa jejak. Serupa kamu, yaa kii? Yang kadang selalu hilang entah kemana terus meninggalkan banyak tanda tanya dikepala kaka ini Hhahaha... Semakin kamu jauh meninggalkan kaka, kaka malah enggak pernah ingin memejamkan mata kaka loh. Karena kamu lebih nyata di sana, di dalam gelap mata ini.
Rindu yang kaka rasain kepada kamu kii semakin membuat hati ini semakin sakit menerima kenyataan bahwa kamu enggak pernah ada, karena kaka sama sekali enggak bisa memeluk kamu, menggenggam tangan kamu, menatap mata indah kamu atau bahkan cuma sekedar mendengar suaramu aja bener-bener udah jarang kan. Karena kaka udah enggak bisa lagi dapat memastikan kamu baik-baik aja di sana.
Kamu pernah memberi tahu kaka kalo nyatanya apapun yang jatuh pasti menyakitkan kan??? Dan jatuh cinta pada kamu, udah berhasil membuktikannya dan membuat kaka juga percaya pada apa yang pernah kamu katakan.
Setiap kaka merindukan kamu, kaka selalu berandai-andai. Seandainya kamu ada di samping kaka, seandainya kamu benar-benar ada di sini, kaka pasti akan memelukmu dengan sangat erat dan mengajak kamu menentukan akhir dari cerita kita nanti. Juga, seandainya kamu ada di sini dengan kaka kii, kaka pasti akan bertanya sama kamu.
"Maukah kamu tetap tinggal dan berjanji enggak akan pernah meninggalkan kaka kii? Maukah kamu menjadi pendamping hidup aku, kiki???"
Entah mengapa, semua waktu yang kita lewati bersama, cara kamu membuat aku dapat tersenyum kembali, aku merasakan sebuah kejujuran. Suara lembut kamu yang menenangkan kaka. Sungguh enggak mudah buat kaka lupakan. Juga sebuah kenyataan bahwa kamu enggak mencintaiku, itupun sama sekali enggak mungkin bisa kaka lupakan hehehe. 😊
Apakah kamu pernah membayangkan ada kaka di sampingmu??? Ada kaka yang nyata memeluk kamu dengan begitu hangat?! Apakah kamu pernah berharap di suatu pagi, kamu sedang berada di kotaku, dan kita bisa menikmati senja bersama????
Kaka enggak pernah percaya kamu membuat kaka jatuh cinta tanpa menjelaskan kamu sebenernya nyata. Tapi entah mengapa, karena kamu dan cuma pada kamu saat ini, kaka merasa takut kehilangan.
Kaka tau kok, sadar juga kalo emang sejak awal sebenernya kamu udah melarang kaka untuk jatuh cinta pada kamu dan kaka sangat mengerti harusnya enggak perlu ada cinta di antara kita. Namun, Demi Allah... Bukan ingin kaka juga melakukan kesalahan ini. Rasanya kaka ingin banget memutar dan mengatur waktu, memutar balikkan fakta. Kaka ingin enggak pernah terjadi perkenalan kita, kaka ingin enggak pernah jatuh cinta padamu dan kaka enggak pernah ingin merindukan kamu yang enggak pernah bisa dekat menerima kurangnya kaka.
Ingin banget deh rasanya kaka menjadi penyidik. Kamu yang kaka periksa sebagai saksi, yang mungkin menjadi tersangka. Kaka udah menyiapkan beberapa pertanyaan! Kalau kamu baca tulisan ini mungkin nanti, atau kapanpun siapkan jawabannya dan latihan untuk menjawabnya, yaa kiiii... Hahahhaa 😂😂😂😂
Apakah kamu tau rasanya jadi kaka de yang setiap hari menatap ponselnya, ngecek berharap nama kamu yang muncul disana???
Apakah kamu tahu rasanya jadi kaka yang cuma bisa memperhatikan beberapa akun sosial media kamu hanya untuk mengetahui keadaanmu??? Kadang kaka hanya menatap status WA kamu apakah kamu aktiv atau tidak, seenggaknya saat kamu aktiv kaka tau kamu baik-baik aja dan ada teman atau gebetan diponsel kamu hihi
Apakah kamu tahu bagaimana gilanya kaka saat merindukan kamu kii, hanya bisa mendengarkan lagu-lagu galau yang ada di playlist JOOX kaka sambil bernyanyi enggak walau fals.
Apakah kamu tau betapa hancur dan perihnya hati kaka saat menderita merindukan kamu yang mungkin sama sekali enggak pernah mengingat kaka walau cuma sesaat?
Apakah kamu tau gimana tersiksanya jadi kaka yang mencari-cari kamu, yang bertanya-tanya setiap waktu dan akhirnya tahu diri untuk enggak menghubungimu lebih dulu???
Apakah kamu sudi menjadi kaka yang terus menanti, selalu berharap dan sangat percaya bahwa kamu akan datang dengan kehadiran yang lebih nyata????
Kaka seperti lagi ditengah di persimpangan jalan. Mengejar kamu yang telah menjauh atau malah diam menanti kamu luluh. Lihat betapa bodohnya kaka deeee! Keduanya jelas menyakitkan hati kaka, namun tetap menjadi pilihan karena itu tentang kamu kikii.
Saat ini yang bisa kaka lakukan cuma menunggu. Menunggu kamu mengingatku, lalu menghubungiku. Menunggu kamu sadar dan juga menginginkan kaka. Kaka menunggu kikii. Satu hari. Dua hari. Lima hari. Satu minggu. Sampai satu minggu lagi. Dua minggu lagi, enggak apa-apa. Tiga minggu lagi, tetap kaka tunggu. Satu bulan kemudian mungkin. Dan kaka akan terus menunggu hingga mungkin kamu kembali sudi menyapa kaka lagi. Sungguh susah loh buat kaka untuk menyadari enggak ada lagi percakapan di antara kita. Kamu benar-benar menganggap kaka asing mungkin dan meyakinkan diri kamu bahwa enggak pernah terjadi apa-apa di antara kita berdua.
Banyak hal banget sih yang membuat kaka merindukan kamu dee.. Kaka selalu berharap kamu akan melakukan hal yang sebelumnya kamu lakukan, kamu akan memperlakukan kaka semanis hari-hari awal kita bertemu. Namun harapan yaa hanyalah harap, karena nyatanya, buat sekedar mengingat kaka aja mungkin otak kamu enggak sudi, apalagi hati kamu.
Kepada kamu yang membuat aku jatuh cinta tanpa perjumpaan nyata, ajarkan kaka seberani diri kamu kii, yang meninggalkan kaka tanpa aba-aba. Membiarkan aku memungut sisa-sisa kepingan hati yang sebenarnya udah enggak lagi bersisa.
Hujan di Bogor dan Senja di Banyuwangi, enggak lagi bisa aku nikmati.
Rasanya kaka ingin ke kota itu aja.
Kenapa, ya???? Biar ketemu kamu aja sih....
Boleh??
Tunggu kaka di sana yaa Ridzky Ieddil Arsya Khotimah. Karena enggak mungkin kamu yang ke sini kan.. Hehehe
I miss you~
Komentar
Posting Komentar