Langsung ke konten utama

Merenung

 Saat ini gue tersadar bahwa enggak perlu menggenggam apa yang seharusnya enggak digenggam, belajar melepaskan apa-apa yang enggak perlu dipertahankan. Diri gue enggak bisa memaksa seseorang buat etap tinggal, bukankah setiap orang memang berhak dengan pilihannya??? 


Salah satu ikhtiar untuk “melupa” adalah menyibukan diri dengan memperbaiki diri, untuk Nya dan karena Nya.

.

Menyibukan diri dengan orang-orang didekat gue, mereka adalah keluarga gue, sahabat, dan siapapun itu. Menyibukkan diri dengan memaksimalkan kualitas diri. Sehingga Pencipta Alam Semesta pun mencintai gue(semoga) .. Selalu percaya kalo sangat mudah banget bagi Allah untuk menggerakkan setiap hati hamba Nya agar mencintai hamba-hamba yang dicintai Nya.

.


Kalopun nantinya dipertemukan dengan dia atau yang lain, seenggaknya udah cukup siap atas diri gue sendiri, dan kalopun enggak dipertemukan didunia.. Semoga diri gue pantas mendapatkan pasangan terbaik di surga Nya nanti. 


Jujur aja salah satu “sarana” yang membuat baper orang yang mudah galau kaya gue ini adalah musik. Sebenernya gue paham banget kalo Al Qur’an melarang kita mengikuti hawa nafsu dan memerintahkan untuk menjaga kesucian hati. Sedangkan nyanyian yang diiringi alat musik ‘memerintahkan’ sebaliknya, bahkan menghiasinya dan merangsang jiwa gue buat mengikuti hawa nafsu. Jauhi gusttt.. Coba ganti dengan banyak membaca dan mendengar lantunan ayat yang jelas berpahala. Lillah kan untuk meninggalkan hal-hal yang akan membuat gue jauh dari rasa ikhlas. Sebab lilah adalah sumber ketenangan jiwa, jangan katakan ini mainstream.. coba dulu gusttt!!! Kao masih gak tenang, tandanya belum lilah... 


Dari pada memikirkan begitu dalam seseorang yang belum tentu bersedia bersama dan belum tentu baik saat bersama nanti, lebih baik menyimpan rasa cinta yang sejatuh-jatuhnya buat yang benar bagian diri gue aja kelak, yang dipersatukan atas nama ridha Nya... 


Masih doa yang sama untuknya yang jauhh disana, namun dekat di doa.. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons...

Happy Birthday Penghianat, I hate You

 Hello kamu yang tepat pada hari ini tanggal 29 September 2021 berulang tahun yang ke 29 tahun, aku masih sama seperti dulu. Lelaki yang paling mencintai kamu sekaligus lelaki yang paling membencimu. Aku berusaha meyakinkan diriku untuk membencimu pada sisa-sisa 2014 milikku...  Ahh iya, selamat ulang tahun untuk kamu Ines...  Wanita yang paling ku banggakan pada masa itu, sekaligus wanita yang paling puas menyakiti diriku hingga aku mulai depresi dan menganggap semua wanita sama saja. Dari kamu aku mengenal cinta, darimu aku mengenal rasa sakit yang teramat karena di khianati.  Sesak rasanya, seakan ingin mati saja saat itu. Kamu telah membunuhku dengan sadarmu nes, walaupun aku masih bernafas. Aku telah mati, gugus telah mati. Yang ada hanya sisa-sisa kebencian dan penyesalan telah memberikan hatiku seutuhnya hanya untuk kamu pada saat itu.  Aku selalu mengingat tanggal 29 setiap bulan ini. Dan aku tidak pernah berhenti melupakannya penghianat sepertimu yang t...