Langsung ke konten utama

Bersyukur Atas Apa Yang Hadir Sebelum Hilang

 Tulisan pertama gue di awal tahun 2021, gue akan membahas tentang rasa syukur, tentang kehadiran dan kehilangan. Sempet kepikiran tentang kehilangan, bahkan terhadap sesuatu yang mungkin belum kita miliki. 


Lo enggak akan pernah tau apa arti memiliki sampai pada akhirnya nanti kehilangan sesuatu yang mungkin saat dulu lo miliki, tapi lo sia-siakan. Kita dapat dengan mudah menerima begitu aja hal-hal yang paling pantas kita syukuri. Masalahnya, banyak banget orang enggak menyadari hal ini sampe nanti situasi yang telah datang dan berlalu. Kita menerima begitu aja setiap hari, selalu dengan asumsi bahwa kapan pun kita membutuhkan sesuatu, itu akan ada. Sebenernya sih ada banyak hal yang gagal kita sadari dari nilai sebenarnya sampai hilang dari kehidupan kita. Lo enggak pernah menyadari betapa pentingnya orang-orang yang memperhatikan lo diam-diam, mereka selalu ada untuk hidup lo, sampai lo bosen dan mungkin sudah terbiasa menjalani hari-hari tanpa nya. Tapi kadang ada rasa kehilangan yang sangat dalam, karena sesungguhnya lo membutuhkan dirinya. Lo begitu naif, penuh rasa khawatir akan jatuh cinta dengannya sehingga lo malah berusaha untuk menjauhinya. Kadang lo juga lupa menikmati hal-hal kecil dalam hidup karena suatu saat lo akan menyadari bahwa itu adalah hal-hal besar. Orang mengatakan lo enggak tahu apa yang lo miliki sampai kemudian nanti hilang. 


Sebenarnya, lo itu tau apa yang lo miliki, lo itu enggak pernah mengira akan kehilangannya. Karena ia yang selalu memperhatikan lo memilih untuk pergi. Dan penyesalan itu akan datang saat lo merasa sendirian didunia ini, padahal ada seseorang yang selalu ada dan ingin selalu ada menemani gelap kesendirian lo. 


Ini adalah hal yang umum setelah suatu hubungan mencapai kesimpulannya. Ketika lo merasa puas dengan pasangan lo, mudah banget untuk jatuh ke dalam jebakan ini. Kebahagiaan enggak datang sebagai hasil dari mendapatkan apa yang enggak bisa lo miliki, melainkan dengan mengakui dan menghargai apa yang saat ini lo miliki. 


Kalo seseorang pernah membuat lo bahagia, ada kemungkinan besar dia masih akan bahagia. Pikirkanlah mungkin aja sebenarnya lo itu cuma bosan dengan rutinitas yang biasa lo lakuin, tetapi itu enggak berarti lo harus membuangnya. 


Jangan kehilangan sesuatu yang lo miliki untuk sesuatu yang lo pikir itulah yang lo inginkan. Ketika mengambil keputusan, sering kali kita menyesalinya. Mungkin lo mengakhiri hubungan karena lo itu merasa dapat melakukan yang lebih baik, tetapi begitu lo berada di luar sana di dunia percintaan, lo baru akan menyadari kalo sebenernya lo memiliki sesuatu yang luar biasa. Terkadang sudah terlambat dan lo harus belajar dari keputusan lo yang enggak menguntungkan. Apa yang mengacaukan seseorang adalah mencoba hidup sesuai dengan gambaran yang mereka buat dalam pikiran mereka. Enggak ada yang namanya sempurna, yang sempurna hanya untuk diri lo sendiri. 


Hargai dulu apa yang lo miliki sekarang, sebelum itu menjadi apa yang lo miliki nanti. 


Apa yang lo miliki sekarang adalah semua yang ingin lo capai. Hanya karena sesuatu menjadi berulang enggak berarti itu perlu diganti loh. 


Pikirin deh betapa beruntungnya lo memiliki seseorang yang membuat lo merasa nyaman. 


Itu adalah hadiah yang benar-benar besar dan harus disayangi setiap saat. Hargai semua hal yang lo miliki dalam hidup karena lo enggak akan pernah tau kapan waktu itu akan berakhir. Coba bersihkan kekacauan di dalam pikiran lo dan plisss sadari apa yang lo miliki saat ini. Jangan menunggu sampai lo kehilangannya untuk akhirnya melihat seberapa banyak lo menerima begitu aja keadaan yang harusnya bisa baik-baik aja.


Jangan menunggu sampai lo baru menyadari bahwa tanpanya, pondasi benteng hati lo untuk berhasil melewati hari-hari mulai runtuh. 


Orang lain lebih bahagia dengan kekurangannya, dari apa yang lo miliki saat ini. 


Sering kali orang enggak menyadari apa yang mereka miliki karena mereka di luar sana mencari sesuatu yang lebih baik. 


Masalahnya adalah ketika mereka menyadarinya, mereka akan merangkak kembali. Semua orang jatuh ke dalam perangkap bahwa rumput tetangga akan selalu lebih hijau di sisi lain. Orang membuat kesalahan, itu bagian dari sifat dasar manusia. Kalo memang lo benar-benar mencintai orang ini, mungkin demi kepentingan terbaik kedua orang itu untuk memberinya kesempatan lagi. Terkadang "ruang" membuat orang menghargai hal-hal yang pernah mereka miliki.


Kadang juga kita juga perlu menjelaskan bahwa lo memaafkan satu kali, dan satu kali saja, dan jika ini yang emang benar-benar lo inginkan.


Namun di sisi lain, lo cuma bisa menginginkan sesuatu ketika lo itu belum mendapatkannya. Kalo lo mendapatkannya kembali, lo cuma akan muak dengan semua bagian buruknya lagi dan mulai bertanya-tanya kenapa sih lo menginginkannya kembali sejak awal. 


Ketika lo kehilangan seseorang, lo cenderung mengingat bagian-bagian yang baik, ketika lo bersama mereka, lo malah cenderung memperhatikan bagian-bagian yang buruk. 


Hal ini tentu aja sampai nanti lo akan menemukan orang yang benar-benar cocok dengan Anda, dan kemudian bagian-bagian buruknya tampak menawan.


“Jangan anggap remeh karena mungkin enggak akan pernah ada besok.”


Masalahnya, sangat sedikit orang yang dapat melihat dampak dari apa yang mereka lakukan sekarang dan bagaimana kaitannya dengan masa depan mereka. Yang mana yang lebih sebuah penyesalan yang lo dapat. Saat ini, di mana lo enggak tau apa yang terjadi saat itu juga dan lo enggak memiliki pemahaman sedikit pun tentang konsekuensi jangka panjangnya, atau masa lalu di mana lo bisa meluangkan waktu untuk melihat segala sesuatunya sebagaimana adanya. 


Orang membuat kesalahan dan meninggalkan hal-hal yang paling mereka sukai. 


Mereka gagal untuk menghargai hal baik yang pernah mereka miliki dan akibatnya akan terus menerus menyesali keputusan mereka.


Orang terus-menerus menginginkan sesuatu yang lebih, sesuatu yang baru, tetapi terkadang hal yang paling berharga adalah apa yang telah bersama kita setiap saat.


Hanya karena sesuatu enggak terjadi pada lo saat ini, bukan berarti hal itu enggak akan pernah terjadi. Kebahagiaan itu enggak akan pernah datang kepada mereka yang gagal menghargai apa yang sudah mereka miliki. Sama seperti lo enggak tau apa yang lo miliki hingga hilang, lo juga enggak akan pernah tau apa yang telah lo lewatkan sampai rasa sesal itu tiba... ~







Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons...

Happy Birthday Penghianat, I hate You

 Hello kamu yang tepat pada hari ini tanggal 29 September 2021 berulang tahun yang ke 29 tahun, aku masih sama seperti dulu. Lelaki yang paling mencintai kamu sekaligus lelaki yang paling membencimu. Aku berusaha meyakinkan diriku untuk membencimu pada sisa-sisa 2014 milikku...  Ahh iya, selamat ulang tahun untuk kamu Ines...  Wanita yang paling ku banggakan pada masa itu, sekaligus wanita yang paling puas menyakiti diriku hingga aku mulai depresi dan menganggap semua wanita sama saja. Dari kamu aku mengenal cinta, darimu aku mengenal rasa sakit yang teramat karena di khianati.  Sesak rasanya, seakan ingin mati saja saat itu. Kamu telah membunuhku dengan sadarmu nes, walaupun aku masih bernafas. Aku telah mati, gugus telah mati. Yang ada hanya sisa-sisa kebencian dan penyesalan telah memberikan hatiku seutuhnya hanya untuk kamu pada saat itu.  Aku selalu mengingat tanggal 29 setiap bulan ini. Dan aku tidak pernah berhenti melupakannya penghianat sepertimu yang t...