Langsung ke konten utama

Jatuh Cinta Online, Tapi Sakitnya Nyata

 Terlibat dan jatuh cinta dengan seseorang secara online sebelum bertemu mereka secara langsung dapat sering banget terjadi. 

Dan gue mengalami ini. 


Sebenernya emang ada perbedaan besar antara memiliki hubungan emosional karena adanya rasa cinta yang tiba-tiba muncul begitu aja atau karena terpaku pada penampilan paras cantik/ganteng seseorang sendirian. Jatuh cinta adalah perasaan yang jauh lebih dalam daripada sekedar melihat fisik penampilan seseorang karena nafsu. 


Contohnya saat gue bertemu dengan seseorang saat online, dan gue merasa kita saling mengenal melalui pesan atau percakapan melalui telepon.


Kadang-kadang itu terjadi & hal-hal yang membuat adanya rasa "klik" ketika kita enggak pernah menduganya. Jadi pada saat itu gue sering mengobrol dengan gadis ini, dan gue merasa tampaknya gue enggak memiliki perasaan apapun pada gadis ini sebelum gue mulai menyadarinya. 


Gue sering memikirkan orang ini. 


Seringkali dan dalam situasi ini, ada jarak antara dua orang yang memperpanjang komunikasi online / telepon dan membuat lebih sulit untuk bertemu.


Emang enggak akan masalah kalo gue memiliki kekuatan buat mengatur diri dan perasaan gue sendiri. Kalo gue hanyut ke dalam keterikatan emosional, ada persentase yang tinggi kalo itu sebagian besar karena rasa tergila-gilanya gue kepada dia, tetapi gue juga enggak menampik kemungkinan ketertarikan diri gue yang tulus kepada dirinya. Buat gue kemampuan untuk berbicara dengan seseorang sepanjang hari lebih mudah secara online daripada di kehidupan nyata. Padahal itu menjadi rutinitas yang hanya akan membuat gue puas dengan keterasingan. Hampir enggak masalah sih gimana dia bereaksi pada akhirnya, dan gue harus benar-benar menyadari itu terutama karena dia mungkin lagi berusaha buat mengarahkan kembali gaya hidup dan prioritasnya untuk keluar dari isolasi dirinya dengan dunia luar. 


Terkadang gue cuma perlu menerima pemikiran rasional meskipun emosi gue menyarankan hal yang bijak.


Sekarang gue mulai sadar kalo hal terbaik untuk dilakukan adalah enggak terlalu terikat. Apakah ada kemungkinan gue bisa bertemu wanita ini???? Mungkin itu dapat membantu (kalo itu yang gue inginkan), meskipun mungkin lebih baik kalo gue melakukannya lebih awal.


Sekarang gue ingin melupakan orang itu. Ini bisa terjadi karena dia telah berhenti membalas pesan gue atau mungkin ada kesalahpahaman, atau dia itu cuma bermain-main dengan gue dan sekarang bosan.


Setiap kali ingatan itu meluap, gue selalu berusaha mengalihkan perhatian gue dengan pikiran, aktivitas, atau tugas-tugas lain.


Mengambil sebuah buku, terus gue baca sampe gue lupa lagi, baca berita online sampe gue teralihkan, buka yutub nonton film lucu atau anime, masak sesuatu, olahraga, sepedahan. Apapun itu gue lakuin untuk mengalihkan fikiran dan rasa sakit ketika sadar dia telah pergi menjauh. 

Gue berusaha buat menemukan sesuatu yang melibatkan gue cukup lama untuk membuat gadis itu hilang dari pikiran gue buat sementara waktu. Semakin banyak kebiasaan yang gue buat dengan enggak memikirkan gadis tersebut, akan semakin mudah jadinya. 

Tapi kenyataan nya, tetep aja enggak. Gue masih selalu memikirkan dia, sampai detik ini. 


Ini mungkin terdengar sulit, tapi gue tetap percaya kalo gue akan terbiasa tanpanya.

 

Gue selalu berfikir kalo gue engga boleh berharap semua orang buat mengerti. Orang yang belum mengalami apa yang gue alami mungkin enggak dapat berempati seperti yang gue inginkan. Yang terbaik adalah menyingkirkan aspek emosional pada diri gue dari proses penyembuhan dari rasa sakit dan sesak didada gue. Kalo gue berpegang teguh pada emosi tersebut, akan lebih sulit untuk melepaskannya dalam jangka panjang. Bahkan gue belom pernah memiliki hatinya. Gue selalu berusaha untuk menemukan seseorang buat diajak bicara tentang apa yang gue rasakan dan apa yang gue telah alami.


Gue selalu memastikan kalo itu adalah seseorang yang bisa gue percayai. Ini bisa berarti teman yang sangat gue kenal atau bahkan anggota keluarga. Berusaha buat menuangkan semua isi hatimu. Ini memang sangat membantu.


Tapi gue enggak bisa kaya gitu. Gue lebih memilih menulis kaya gini, bercerita pada diri gue sendirian karena gue yakin enggak akan pernah ada yang membaca ini. Gue hanya ingin bercerita pada sesuatu yang semu.


Gue selalu melakukan ini dan percayalah gue pasti akan baik-baik aja!


Gue enggak pernah merasakan menyesal kok bertemu dia, orang asing yang tiba-tiba datang lalu mencuri hati gue. Gue jatuh cinta padanya. Walaupun ujungnya hati ini sakit karena dia, buat gue enggak masalah bertemu seseorang secara online.


Gue bersenang-senang. (Kamu senang mendengarnya)


Tapi, itu dia.


Kalo gue berencana untuk maju, gue perlu bertemu orang itu sebelum berpikir dua kali. :)


Ketika gue terikat dengan seseorang secara online tanpa pernah bertemu dengannya, pikiran gue udah membentuk gambaran tentang orang itu dan pada kenyataannya jika orang itu ternyata adalah sesuatu yang berbeda, maka gue juga tau kok apa yang bakal terjadi!


Gue menggunakan blog ini untuk tetap berhubungan dengan orang yang gue cintai, walaupun dia enggak akan membaca ini semua. Setelah gue mengenal dia dengan baik. Maka itu adalah hal yang baik kok menurut gue. 


Jatuh cinta kepada seorang gadis yang belum pernah gue temuin, selalu disertai dengan risiko yang dapat menimbulkan konsekuensi yang enggak pernah gue pikirkan sebelumnya.


Cinta sama dengan sakit, aku berani sakit untuk mencintai dia yang enggak pernah aku temui. 

Dia yang semua. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...

Akhirnya Dia Kembali Menyapa

 51. Sebagai rekan kerja, apa yg Anda lakukan?* a. Membantunya setelah menyelesaikan pekerjaan sendiri b. Menawarkan secara langsung bagian mana yang bisa dibantu c. Mengajak teman-teman lain untuk membantu pekerjaannya d. Memberikan semangat kepada dia 52. Orang tua saya sakit keras, akan tetapi di kantor pekerjaan tidak bisa ditinggalkan. Sikap  saya adalah* a. Tidak masuk kerja dan memberikan surat izin b. Bekerja ke kantor seperti biasa dan menghubungi orang tua setiap waktu dari tempat kerja c. Berusaha membereskan pekerjaan dan meminta izin kepada atasan jika memang itu  diperlukan d. Mengurus orang tua dan mengirimkan surat sakit dari dokter e. Datang ke kantor agak siangan dan menjelaskannya kepada atasan bahwa orang tua sakit 53. Berikut ini termasuk berkas yang sangat penting bagi jamaah haji diantaranya adalah,  KECUALI* a. Paspor b. Lembar Setoran  c. Pasphoto d. Lembar Setoran Lunas e. Surat Kabar 54. Ideologi dasar negara Indonesia dan menjadi land...

Sepi Tanpanya

 1. Saya berhasil mengatasi tantangan terutama karena saya ....* a. Mendapat bantuan dari teman b. Berani mencoba hal - hal yang tidak berisiko c. Berani mencoba dengan segala resiko d. Tidak putus asa dalam menghadapi keadaan 2. Kerja sama antarumat beragama dapat diwujudkan dengan … * a. Mempelajari keyakinan pemeluk agama lain. b. Ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain. c. Mengamati cara pemeluk agama lain beribadah. d. Ikut membantu memperbaiki rumah pemeluk agama lain. 3. Dari sekian pegawai di kantor, saya merasa beban tugas terberat ada pada saya ditambah  lagi dengan adanya deadline. Sikap saya... * a. Mengerjakan semua tugas sambil menggerutu dan marah-marah. b. Mengerjakan semua tugas setengah-setengah saja,yang penting sudah dianggap bertanggung  jawab c. Hanya mengerjakan pekerjaan yang saya senangi. d. Mengkonsumsi obat suplemen untuk mendongkrak tenaga saya dalam menyelesaikan semua  tugas. e. Mengerjakan semua tugas dengan senang hati dan berusah...