Langsung ke konten utama

Kenapa Rindu???

 


Kadang gue suka bertanya sama diri gue sendiri, kenapa sih gue merindukan seseorang yang menyakiti diri gue???


Pernah baca penjelasan psikologis buat masalah ini , dan cukup simpel sih menurut gue. Saat gue berfikir itu semua, jadi malah gue juga bisa mengetahui alasan pasti mengapa sih gue merindukan "Dia" seseorang yang udah menyakiti gue. Saat gue udah paham kenapa demikian, semua itu akan membantu gue untuk sembuh lebih baik.

Jadi sebetulnya sih alasan paling mendasar mengapa kita/khususnya gue pribadi merindukan seseorang atau sesuatu adalah karena hal itu membuat diri gue sendiri merasa baik saat mengingatnya. Otak kita kan sebenernya berfungsi dengan cara yang sangat berbeda dan rumit dari yang mungkin kita semua asumsikan. Tugasnya adalah membuat kita bisa tetap merasa aman dan bahagia pada momen khusus ini itu. Cuma itu yang dilakukannya.


Sekarang lo mungkin berpikir kan bagaimana hal itu membantu kita dengan mengingatkan kita pada orang yang telah mengacaukan kita ??! Hehehe Saat merindukan orang yang menyakiti kita bukannya itu semua justru yang membuat kita malah kesakitan sendiri??? 


Dan buat ngejawabnya, gue harus ngasih tahu lo kalo otak dan pikiran kita sebenernya enggak bisa mengetahui perbedaan yang sangat mencolok antara rasa cinta dan benci saat logika sudah tidak bisa dikontrol oleh perasaan. 


Kalo pada saat dulu menjalin hubungan untuk waktu yang lama, (atau bahkan kalo hubungan itu singkat dan saat itu kita sangat terikat dengan orang itu) maka kemungkinannya adalah saat kita sendirian, sedih, berasa sakit hati, senang, saat itu kita emang cuma bisa membagi semua rasa dengan orang itu. Dan orang itu dengan pengertiannya selalu mendengarkan semuanya atau mendukung kita yang membuat diri kita selalu merasa baik. 


Otak kita melepaskan hormon yang disebut Dopamin yang membuat kita merasa lebih baik. Dan itu sangat adiktif (kayaknya ini adalah hormon yang sama yang dilepaskan saat kita merokok, minum beralkohol sampe mabok dan saat memakai narkoba).


Sekarang ketika mereka telah meninggalkan gue, telah menyakiti gue, kemungkinan besarnya adalah gue merasa kesepian, takut, hampa, sedih. Dan tebak apa yang otak gue coba lakukan untuk membuat gue merasa baik???


Yupz, Mengingatkan gue tentang orang yang menjadi penyebab dopamin terpacu dan meningkat, gue mengingat dia yang malah menyakiti gue :) di saat-saat seperti ini, berharap itu akan membuat gue merasa baik (Menariknya, ini bisa menjadi alasan mengapa orang cenderung menggunakan narkoba dan mengonsumsi alkohol setelah sakit hati, itu memberi otak dosis dopamin yang diinginkannya). Tetapi karena otak kita semua juga mengetahui fakta bahwa mereka enggak ada lagi dalam hidup kita, hal itu menyebabkan konflik antara apa yang kita ketahui, dan apa pola perilaku masa lalu kita. Ini menyebabkan perasaan enggak berdaya. Seperti yang kita tahu kita menginginkan sesuatu, dan enggak bisa mendapatkannya lagi.


Untuk mengubahnya, ubah aja pola perilaku kita. Bicaralah dengan seseorang yang kita sukai ketika kita merasa kesepian (Seperti orang yang selalu memahami kita, selalu mengerti kita, selalu ada untuk kita, teman, keluarga kita), Lakukan hal-hal yang lo sukai, jalan-jalan, bicara ngobrol. Lakukan apa saja (Kecuali obat-obatan, kalo elo enggak ingin merusak hidup lo) untuk memberi otak dosis dopamin yang diperlukan sehingga otak enggak membutuhkannya dari orang tersebut. Dan saat itu lo lakuin seiring waktu, otak lo akan membentuk kebiasaan baru, menghubungkan kebahagiaan lo dengan hal-hal dan orang-orang baru, dan suatu hari lo akan bangun dan menyadari bahwa lo itu telah move on 😁




Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons...

Happy Birthday Penghianat, I hate You

 Hello kamu yang tepat pada hari ini tanggal 29 September 2021 berulang tahun yang ke 29 tahun, aku masih sama seperti dulu. Lelaki yang paling mencintai kamu sekaligus lelaki yang paling membencimu. Aku berusaha meyakinkan diriku untuk membencimu pada sisa-sisa 2014 milikku...  Ahh iya, selamat ulang tahun untuk kamu Ines...  Wanita yang paling ku banggakan pada masa itu, sekaligus wanita yang paling puas menyakiti diriku hingga aku mulai depresi dan menganggap semua wanita sama saja. Dari kamu aku mengenal cinta, darimu aku mengenal rasa sakit yang teramat karena di khianati.  Sesak rasanya, seakan ingin mati saja saat itu. Kamu telah membunuhku dengan sadarmu nes, walaupun aku masih bernafas. Aku telah mati, gugus telah mati. Yang ada hanya sisa-sisa kebencian dan penyesalan telah memberikan hatiku seutuhnya hanya untuk kamu pada saat itu.  Aku selalu mengingat tanggal 29 setiap bulan ini. Dan aku tidak pernah berhenti melupakannya penghianat sepertimu yang t...