Gimana kalo gue membenci orang yang gue cintai pada waktu bersamaan saat gue betul-betul mencintai dia???
Kadang gue berfikir kalo kekuatan perasaan itu adalah kuncinya. Logika memberi tau diri gue kalo itu adalah emosi yang berlawanan tetapi sebenarnya enggak.
Saat gue udah meningkatkan status seseorang yang ada dihidup gue, tindakan mereka akan menjadi penting bagi gue pribadi dalam proporsi langsung dengan tingkat status yang gue berikan kepadanya.
Jadi, kalo gue enggak setuju dengan tindakan seseorang tetapi gue udah memberinya status tinggi di hidup gue , maka gue akan memiliki reaksi yang sangat kuat terhadap apa pun yang mereka lakukan. Gue secara sadar kemungkinan besar akan memberi label semua yang mereka lakukan apabila itu buruk, dan itu akan memengaruhi diri gue, terutama fikiran gue terhadapnya.
Kalo gue menyukainya maka yang terjadi adalah kebalikannya, mereka benar-benar enggak akan terlihat melakukan kesalahan dan ada makna positif yang tersembunyi bahkan pada banyak kesalahan mereka. Jadi terkesan kalo gue buta dengan setiap keburukan-keburukannya.
Kalo gue merasa bahwa gue dan dia, kita berdua saling mencintai dan membenci seseorang pada saat yang sama, kemungkinan besar elemen koneksi tersebut adalah penyangkalan. Gue ingin banget menyukai mereka tetapi gue secara emosional enggak diarahkan oleh sistem kepercayaan, atau peristiwa, atau tekanan terhadap fikiran dan hati.
Itu bener-bener enggak sehat atau itu malah bisa benar-benar berkelanjutan terjadinya, dan pada saat gue memihak pada titik tertentu malah akan membebankan gue dari banyak stres. Jadi, apakah mereka brengsek, atau apakah mereka cukup pandai dalam apa yang mereka lakukan tetapi gue cuma membenci keangkuhan mereka, atau gue enggak ingin menjadi bagian dari "dia"
Apa pun alasannya, sekali lagi, memilih rasa akan membantu gue tidur lebih nyenyak....
Kecuali kalo gue emang mengacu pada gangguan kepribadian ambang, yang merupakan hal yang sama sekali berbeda, dan kabel otak yang berbeda.. Hahaha 🤣🤣😆
Komentar
Posting Komentar