Langsung ke konten utama

Jangan Mengharapkan Orang Lain

 Dari pelajaran hari ini gue bisa menyimpulkan beberapa hal!!!

1. Jangan selalu berharap orang lain itu setuju setiap kali elo berbicara. Jika lo itu adalah tipe orang yang ingin orang lain setuju dengan semua yang lo katakan setiap kali elo berbicara...bersiaplah buat mengalami banyak kekecewaan. Kebanyakan orang memiliki pemikiran dan pendapat mereka sendiri, dan mengharapkan mereka untuk secara konsisten setuju dengan pendapat elo itu enggaklah realistis. Lakukan apa aja yang elo bisa untuk membujuk mereka dengan fakta yang sebenarnya, tetapi jangan pernah deh menganggap mereka akan, atau seharusnya, selalu setuju dan menerima pendapat lo. 

2. Jangan lagi berharap orang lain mengakui elo saat lo sendiri lagi mencaci diri sendiri. Lo itu enggak dapat mengharapkan orang lain untuk memperlakukan lo dengan layak ketika elo enggak memperlakukan diri lo sendiri seperti itu. Kita semua membuat kesalahan, kita semua memiliki perjuangan, dan kita semua memiliki penyesalan. Tapi elo itu bukanlah kesalahannya, lo bukanlah perjuangan lo. Saat ini elo berada di sini sekarang dengan kekuatan dan tekad untuk membentuk hidup lo sendiri. Ayo akui diri lo sendiri dan lihat kekuatan lo sendiri, maka dari situ lo dapat mulai mengharapkan orang lain untuk memahami juga.

3. Jangan pernah berharap orang lain menghormati elo ketika lo sendiri enggak menghargai diri sendiri. Rasa hormat dimulai dari dalam, jadi jika lo ingin dan mau dihormati, yaa lo itu juga harus melakukan apa yang diperlukan untuk menghormati diri sendiri yaitu, hidup dengan cara yang menunjukkan harga diri. Apakah elo akan berbicara kepada teman yang lo hormati seperti lo berbicara kepada diri sendiri??? Perlakuan elo terhadap diri sendiri menentukan standar bagaimana orang lain akan memperlakukan diri lo nantinya.

4. Jangan berharap orang lain memberi tau lo apa yang harus dilakukan ketika lo lagi enggak tau apa yang lo inginkan. Jika elo sendiri akan menjalani kehidupan yang otentik dan mengikuti kemana arah kompas batin milik elo sendiri, elo enggak dapat mengharapkan orang lain memberi tau diri lo itu apa yang sebenernya elo inginkan. Hasrat dan hasrat pertama-tama harus datang dari lo sendiri. Elo juga harus melepaskan kepasifan dan mendukung ide pemikiran lo sendiri sehingga elo dapat mengetahui apa yang lo inginkan dan mengapa lo itu menginginkannya. Enggak ada orang lain yang dapat melakukannya untuk diri lo, cuma elo sendiri yang bisa.

5. Jangan mengharapkan orang lain untuk tetap tinggal saat mereka siap untuk pergi. Beberapa orang akan datang ke dalam hidup elo dan tinggal, tetapi lebih banyak lagi yang akan datang dan pergi. Hmm.. Dan elo juga harus tau bagaimana melepaskan mereka yang enggak lagi ingin berada di sana. Orang-orang yang tinggal, orang-orang yang berdiri di samping elo disaat-saat baik dan buruk, yang penting dalam hidup lo. Dan bahkan akan ada saatnya elo sendiri harus berdiri sendiri. Emang bukan pengalaman yang menyenangkan, tetapi pengalaman yang akan mengajari elo tentang ketahanan dan kekuatan. Seringkali, akhir yang bahagia hanya melepaskan.

6. Jangan pernah berharap orang lain tau apa yang elo lagi pikirkan saat lo mulai mengenal diri sendiri. Elo enggak dapat mengharapkan orang lain memahami apa yang lo pikirkan jika elo enggak dapat mengartikulasikan pikiran elo sendiri. Memahami pikiran kita sendiri lebih penting daripada mencari pendapat orang lain. Mulailah dengan jujur ​​pada diri sendiri tentang apa yang lagi lo pikirkan, apa yang elo rasakan, apa yang sebenernya lo inginkan. Kemudian elo sendiri dapat mulai mengomunikasikannya kepada orang lain.

7. Jangan berharap orang lain memperbaiki keadaan saat elo enggak dapat menemukan solusi untuk diri sendiri. Enggak apa-apa untuk enggak tau bagaimana memperbaiki sesuatu. Yang enggak baik adalah menyalahkan orang lain karena enggak mampu memperbaikinya. Ketika elo udah menyalahkan orang lain, elo enggak memberi diri lo sendiri ruang untuk membangun kemampuan lo sendiri. Ketika elo mengharapkan mereka memperbaiki sesuatu, elo malah menyerahkan kekuatan lo. 

8. Jangan pernah berharap orang lain menjadikan diri elo prioritas ketika lo sendiri belum menjadikan diri lo itu penting. Jika elo enggak menghargai diri sendiri dan membela diri sendiri, elo enggak hanya menyabotase diri sendiri tetapi juga mengirimkan pesan bahwa elo enggak sebanding dengan masalahnya, bahkan kepada diri sendiri. Perlakukan diri lo itu seolah-olah elo itu penting, dan orang lain akan mengikutinya.

9. Jangan pernah berharap orang lain memaafkan diri lo ketika elo enggak memaafkan diri sendiri. Kalo elo sibuk menunggu orang lain memaafkan elo, tetapi lo malah belum memaafkan diri sendiri, belajarlah untuk memaafkan diri sendiri dan dua hal indah akan terjadi... Orang lain akan belajar memaafkan elo, dan elo akan belajar memaafkan orang lain.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons...

Happy Birthday Penghianat, I hate You

 Hello kamu yang tepat pada hari ini tanggal 29 September 2021 berulang tahun yang ke 29 tahun, aku masih sama seperti dulu. Lelaki yang paling mencintai kamu sekaligus lelaki yang paling membencimu. Aku berusaha meyakinkan diriku untuk membencimu pada sisa-sisa 2014 milikku...  Ahh iya, selamat ulang tahun untuk kamu Ines...  Wanita yang paling ku banggakan pada masa itu, sekaligus wanita yang paling puas menyakiti diriku hingga aku mulai depresi dan menganggap semua wanita sama saja. Dari kamu aku mengenal cinta, darimu aku mengenal rasa sakit yang teramat karena di khianati.  Sesak rasanya, seakan ingin mati saja saat itu. Kamu telah membunuhku dengan sadarmu nes, walaupun aku masih bernafas. Aku telah mati, gugus telah mati. Yang ada hanya sisa-sisa kebencian dan penyesalan telah memberikan hatiku seutuhnya hanya untuk kamu pada saat itu.  Aku selalu mengingat tanggal 29 setiap bulan ini. Dan aku tidak pernah berhenti melupakannya penghianat sepertimu yang t...