sumber :http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21115/1/jmb-sep2008-1%20%281%29.pdf
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KOMPUTER
MEREK ACER (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)
Marhaini
Staf Pengajar FE USU
Abstract
This research was aimed to investigate some variables related to consumers decision, process on buying
Acer brand computer. The variables are the assurance ogf buying Acer brand computer, the evaluation of other
opinion, and the motivation to follow other opinion. This research involved 145 college student from Economy
Faculty of North Sumatera University. The data was analyzed using multiple regression analysis. The main
result showed that the decision of buying Acer brand computer was influenced by the assurance of buying Acer
brand computer, the evaluation of other opinion and the motivation to follow other opinion.
Keywords: consumer behaviour, consumer attitude
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam menyususun strategi pemasaran yang
tepat, para pemasar perlu mengetahui tujuan
perusahaan, dan selanjutnya akan menentukan
beberapa segmentasi pasar. Segmentasi pasar ini dapat
dilakukan menurut pasar konsumen, di mana pasar
konsumen ini dapat diuraikan lagi menjadi tiga, yaitu:
segmentasi pasar menurut demografi, segmentasi
pasar berdasarkan geografi, dan segmentasi pasar
berdasarkan perilaku beli konsumen.
Dari ketiga dasar segmentasi pasar di atas
akan diteliti segmentasi pasar berdasarkan perilaku
beli konsumen. Menurut Kotler (1991) perilaku
konsumen di pengaruhi oleh empat faktor budaya,
yaitu: budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Selanjutnya dari keempat faktor tersebut dapat dirinci
menjadi beberapa subfaktor. Untuk faktor psikologis
terdiri dari: motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan
dan sikap.
Dari berbagai variabel tersebut di atas akan
diteliti tentang sikap konsumen terhadap pembelian
produk komputer merek Acer. Di mana menurut
Fishbein dan Ajzen (dalam Engel et al., 1994), bahwa
sebuah sikap menggambarkan kecenderungan
(predispositions) yang dipelajari untuk menanggapi
suatu obyek dalam cara menyukai atau tidak
menyukai (favourable or unfavourable) secara
konsisten.
Dalam penelitian ini sikap merupakan
variabel yang mendapat perhatian untuk diteliti,
karena sikap merupakan faktor yang tepat untuk
meprediksikan/meramalkan perilaku konsumen
dimasa yang akan datang (Basu Swasta DH, 1992).
Jadi dengan mempelajari sikap konsumen diharapkan
dapat menentukan apa yang akan dilakukan di masa
yang akan datang terhadap produk komputer merek
tertentu (Acer), berarti konsumen itu mau menerima
atau merasa senang terhadap produk komputer,
sehingga bila produk komputer tersebut ditawarkan
kepada konsumen, kemungkinan besar akan dibeli
oleh konsumen tersebut.
Di samping itu juga perilaku konsumen dalam
membeli produk komputer tidak hanya dipengaruhi
oleh sikap seseorang, tetapi juga akan dipengaruhi
oleh variabel norma subyektif, karena produk
komputer merupakan produk yang mempunyai
keterlibatan tinggi (high involment) dalam proses
pengambilan keputusan beli. Jadi konsumen dalam hal
ini perlu: mencari informasi, mengevaluasi
alternative, memilih salah satu alternatif, kemudian
membeli (Engel et el., 1994). Untuk mengenal
kebutuhan dan keinginan konsumen pada pasar
sasaran untuk produk komputer, perlu dilakukan
penelitian mengenai perilaku konsumen.
Dalam mempelajari perilaku konsumen
banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu
faktor yang penting untuk mengetahui perilaku
konsumen adalah dengan mempelajari faktor
psikologis dari konsumen, yaitu sikap konsumen,
dengan demikian apabila sikap konsumen dapat
didefenisikan dengan baik dan selanjutnya
mengetahui minatnya maka perilaku konsumen akan
dapat dipredikasi.
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka masalah pokok dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
90
1. Apakah keyakinan konsumen berpengaruh secara
signifikan pada sikap konsumen terhadap
pembelian komputer merek Acer.
2. Apakah evaluasi akibat dari keyakinan konsumen
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
konsumen dalam pembelian produk komputer
merek Acer.
3. Apakah keyakinan dan evakuasi akibat
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
konsumen dalam pembelian komputer merek
Acer.
4. Apakah keyakinan normative dari konsumen
berpengaruh secara signifikan terhadap norma
subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
5. Apakah motivasi konsumen berpengaruh secara
signifikan terhadap norma subyektif dalam
pembelian komputer merek Acer.
6. Apakah motivasi dan keyakinan normatif dari
konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap
norma subyektif dalam pembelian komputer
merek Acer.
7. apakah sikap berperilaku berpengaruh secara
signifikan terhadap minat konsumen dalam
pembelian komputer merek Acer.
8. Apakah norma subyektif berpengaruh secara
signifikan terhadap minat konsumen dalam
pembelian komputer merek Acer.
9. Sikap berperilaku (Ab) dan norma subyektif (SN)
berpengaruh secara signifikan terhadap minat
konsumen dalam pembelian komputer merek
Acer.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah keyakinan konsumen
berpengaruh secara signifikan pada sikap
konsumen terhadap pembelian komputer merek
Acer.
2. Untuk mengetahui apakah evaluasi akibat dari
keyakinan konsumen berpengaruh secara
signifikan terhadap sikap konsumen dalam
pembelian produk komputer merek Acer.
3. Untuk mengetahui apakah keyakinan normatif
dari konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap sikap konsumen dalam pembelian
komputer merek Acer.
4. Untuk mengetahui apakah keyakinan normatif
dari konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap norma subyektif dalam pembelian
komputer merek Acer.
5. Untuk mengetahui apakah motivasi konsumen
berpengaruh secara signifikan terhadap norma
subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
6. Untuk mengetahui apakah motivasi dan keyakinan
normative dari konsumen berpengaruh secara
signifikan terhadap norma subyektif dalam
pembelian komputer merek Acer.
7. Untuk mengetahui apakah sikap berperilaku
berpengaruh secara signifikan terhadap minat
konsumen dalam pembelian komputer merek
Acer.
8. Untuk mengetahui apakah norma subyektif
berpengaruh secara signifikan terhadap minat
konsumen dalam pembelian komputer merek
Acer.
9. Untuk mengetahui apakah sikap berperilaku (Ab)
dan norma subyektif (SN) berpengaruh secara
signifikan terhadap minat konsumen dalam
pembelian komputer merek Acer.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan dicapainya tujuan penelitian
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Dapat memberikan masukan bagi perusahaan
penjual komputer merek Acer di Medan dalam
rangka merumuskan dan mengembangkan strategi
pemasaran, khususnya di bidang perilaku
konsumen, yakni sikap konsumen.
2. Dapat memberikan kontribusi bagi peneliti di
bidang ilmu pemasaran dan dapat menambah
pengalaman dalam mempraktekkan segala bentuk
teori pemasaran, khususnya di bidang perilaku
konsumen, yaitu teori sikap yang dikembangkan
oleh I. Ajzen dan M. Fishbein.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pegertian Sikap
Menururt Fishbein dan Ajzen (Engel, et al.,
1992; 339) sikap adalah organisasi yang relatif
menetap dari perasaan, keyakinan, dan kecenderungan
perilaku terhadap orang lain, kelompok, ide, ataupun
objek tertentu. Dari pengertian ini ada tiga hal penting
terkandung dalam sikap yang selanjutnya disebut
komponen sikap yakni: aspek afeksi (perasaan), aspek
kognitif (keyakinan), dan aspek konatif atau
kecenderungan berperilaku (dalam bentuk nyata atau
kecenderungan).
Aspek afeksi dari sikap menyangkut masalah
emosional subyektif seseorang terhadap obyek sikap.
Secara umum perasaan ini disamakan dengan
perasaan yang dimiliki terhadap suatu obyek.
Contohnya adalah evaluasi terhadap merek. Evaluasi
terhadap merek tertentu menunjukkan atribut-atribut
merek yang dapat dirasakan komponen, dapat diukur
dari penelitian yang diberikan terhadap merek tersebut
Universitas Sumatera Utara
Marhaini Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian…
91
mulai dari yang paling jelek atau paling disukai
sampai yang paling tidak disukai.
Aspek kognitif, yakni komponen yang
berkaitan dengan pengetahuan, opini-opini dan
persepsi individu terhadap obyek. Keinginan ini
diperoleh melalui pemrosesan informasi yang diterima
atau melalui interaksi langsung dengan objek tersebut.
Komponen kognitif dari sikap adalah keyakinan.
Keyakinan komponen tentang merek adalah
karakteristik (atribut) yang dianggap berasal atau
memiliki merek tersebut.
Aspek konatif adalah komponen yang
menunjukkan kecenderunagn seseorang untuk
berperilaku terhadap suatu sikap. Asumsi dasarnya
adalah bahwa kepercayaan dan perasaan dipengaruhi
perilaku. Artinya komponen ini menyatakan bahwa di
dalam diri seseorang untuk melakukan perilaku.
Kecenderungan konsumen untuk bertindak terhadap
suatu obyek biasanya diukur dalam bentuk minatnya
untuk melakukan pembelian. Komponen konatif dari
sikap adalah kecenderungan bertindak.
Istilah sikap berasal dari kata latin yang
berarti “Posture” atau “posisi Phisik”. Pengertian
umum bahwa sikap adalah posisi phisik dapat
menunjukkan berbagai jenis tindakan, di mana
seorang akan melaksanakannya. Tapi untuk saat ini,
konsep sikap telah diperluas yaitu sikap
mencerminkan posisi mental seseorang. Defenisi
klasik yang menyatakan bahwa sikap adalah
kecenderungan yang dipelajari untuk menaggapi suatu
objek atau kelas obyek secara konsisten dengan cara
menyukai atau tidak menyukai (Engel et al., 1994).
Dari defenisi di atas, sikap mempunyai tiga
ciri yang terutama yaitu: sikap dipelajari, sikap adalah
konsisten, sikap adalah kecenderungan untuk
menanggapi suatu obyek. Ciri sikap yang utama yaitu
sikap dapat dipelajari, artinya seorang konsumen
dalam menanggapi suatu obyek apakah dia menyukai
atau tidak menyukai akan dipengaruhi oleh informasi
dan pengalaman-pengalaman di masa lalu. Ciri yang
kedua yaitu sikap adalah konsisten berarti seseorang
konsumen akan berperilaku secara tetap dan bertahan
lama terhadap suatu obyek yang sama. Berdasarkan
alasan ini, maka sikap amat sukar berubah. Ciri
kekonsistenan inilah yang membedakan konsep sikap
dengan konsep lainnya seperti: sifat, motif dan
kebiasaan (Ajzen dan Fishbein, dalam Engel et al.,
1994). Selanjutnya ciri yang ketiga dari sikap adalah
kecenderungan untuk menanggapi suatu obyek, berarti
sikap mempunyai hubungan dengan perilaku
seseorang (konsumen) yang sesungguhnya. Ini berarti
apabila diketahui sikap konsumen terhadap suatu
merek tertentu akan membantu para pemasar untuk
mengetahui bagaimana konsumen akan bertindak
pada merek itu di masa yang akan dating (Wilkie,
1990). Sebagai contoh: jika si A tidak mempunyai
komputer merek Acer, maka pemasaran tidak akan
mengharapkan si A untuk membeli komputer tersebut.
Sedangkan kata obyek dalam defenisi di atas dapat
diartikan secara luas, yaitu dapat berupa: issue
(issues), tindakan (actions), perilaku (behavior),
praktek (practices), pribadi (persons), atau kejadian
(events).
Dari uraian di atas, maka sikap tidak sama
dengan perilaku, tetapi menunjukkan evaluasi
penilaian baik atau buruk terhadap obyek sikap, dan
sebagai suatu predisposisi atau kecenderungan sikap
mempunyai ciri motivasi, sehingga dapat mendorong
konsumen terhadap perilaku tertentu. Jadi komponen
yang terpenting dari sikap adalah komponen affects
(perasaan menyukai atau tidak menyukai; baik atau
buruk dll). Oleh karena itu sikap tidak dapat
diobservasi langsung, tetapi hanya dapat disimpulkan
melalui kegiatan penelitian.
2.2. Model Reasoned Action
Model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model yang dikemukakan oleh Fishbein dan
Ajzen dalam sebuah artikel yakni Understanding
Attitude and Predicting behavior dan teori mengenai
belief, intention, and behavior (dalam Basu Swastha,
1992: 39-53). Menurut teori Reasoned Action bahwa
perilaku seseorang sangat tergantung pada
minat/niatnya (intention), sedangkan niat untuk
berperilaku sangat tergantung pada sikap (attitude)
dan norma subyektif atas perilaku. Pada sisi lain,
keyakinan terhadap akibat perilaku dan evaluasi
akibat akan menentukan sikap perilaku seseorang.
Demikian pula, keyakinan normatif dan motivasi
untuk mengikuti pendapat orang lain akan
menentukan norma subyektifnya. Secara garis besar
dapat disimpulkan bahwa minat untuk berperilaku
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
(lingkungan sosial). Faktor internal tercermin pada
sikap seseorang dan faktor eksternal tercermin pada
pengaruh orang lain (norma subyektif) terhadap
perilaku keputusan yang diambil.
Model sikap yang diperluas oleh Fishbein ini
dapat dirumuskan dalam bentuk matematika sebagai
berikut:
B – BI = W1Ab + w2SN
n
Ab = Σ (bi) (ei)
i=1
m
SN = Σ (NBj) (MCj)
j=1
di mana:
B = Perilaku tertentu;
BI = Minat konsumen untuk melaksanakan
perilaku B;
Universitas Sumatera Utara
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
92
Ab = Sikap tehadap melaksanakan perilaku
B;
bi = Kekuatan dari keyakian penting
(probabilitasi subyektif) yang dipegang
seorang konsumen bahwa
melaksanakan perilaku B cenderung
menimbulkan akibat I (“akibat”
mencakup konsekuensi, upaya, biaya,
akrakteristik, dan atribut lain);
ei = Evaluasi tentang akibat I;
SN = Norma subyektif yang berkaitan
dengan apakah orang lain j (referen)
menghendaki konsumen tersebut
melaksanakan perilaku B;
Nbj = Keyakinan normatif dari konsumen
bahwa orang penting lain (referen) j
berpendapat ia seyogyanya atau tidak
seyogyanya melaksanakan perilaku B;
Mci = Motivasi konsumen untuk menuruti
pengaruh dari referen j;
w1 dan w2 = Bobot regresi yang ditentukan secara
empiris;
n = Banyaknya keyakinan penting yang
dipegang konsumen tersebut
berkenaan denga pelaksanaan perilaku
B;
m = Banyaknya referen yang revelan.
3. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian teoritis, berikut ini
dikemukakan suatu kerangka konseptual yang
berfungsi sebagai penuntun, sekaligus mencerminkan
alur berpikir dan merupakan dasar bagi perumusan
hipotesis.
Dari Gambar 1, terlihat bahwa perilaku
dipengaruhi oleh minat berperilaku. Sedangkan minat
berperilaku dipengaruhi oleh sikap (Ab) dan norma
subyektif (SN). Selanjutnya sikap dipengaruhi oleh
dua variabel: keyakinan penting yang dipegang
konsumen (bi) dan evaluasi tentang akibat dari
keyakinan penting (ei). Sedangkan variabel norma
subyektif dipengaruhi oleh dua variabel juga yaitu:
keyakinan normatif dan konsumen terhadap orang
penting lain/referen (Nbj) dan motivasi konsumen
untuk menuruti pengaruh dari referen tadi (MCj).
Keyakinan
bahwa perilaku
mengakibatkan
konsekuensi
tertentu (bi)
Evaluasi tentang
konsekuensi (ei)
Keyakinan baha
orang lain
berpendapat
sebaiknya saya
melakukan ini
(NBj)
Motivasi untuk
menuruti orang
lain tersebut
(MCj)
Sikap terhadap
perilaku (Ab)
Norma
Subyektif (SN)
Minat
Berperilaku Perilaku
.
Gambar 1. Reasoned Action Model
Sumber: Loudon Dan Bitta, 1993: 437
Universitas Sumatera Utara
Marhaini Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian…
93
3.2. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian
teoritis yang digunakan maka penulis dapat menduga
bahwa:
1. Keyakinan konsumen berpengaruh secara
signifikan pada sikap konsumen terhadap
pembelian komputer merek Acer.
2. Evaluasi akibat dari keyakinan konsumen
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
konsumen dalam pembelian produk komputer
merek Acer.
3. Keyakinan dan evaluasi akibat berpengaruh secara
signifikan terhadap sikap konsumen dalam
pembelian komputer merek Acer.
4. Keyakinan normatif dari konsumen berpengaruh
secara signifikan terhadap norma subyektif dalam
pembelian komputer merek Acer.
5. Motivasi konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap norma subyektif dalma pembelian
komputer merek Acer.
6. Motivasi dan keyakinan normatif dari konsumen
berpengaruh secara signifikan teradap norma
subyektif dalam pembelian komputer merek Acer
7. Sikap berperilaku berpengaruh secara signifikan
terhadap minat konsumen dalam pembelian
komputer merek Acer.
8. Norma subyektif berpengaruh secara signifikan
terhadap minat konsumen dalam pembelian
komputer merek Acer.
9. Sikap berperilaku (Ab) dan norma subyektif (SN)
berpengaruh secara signifikan terhadap minat
konsumen dalam pembelian komputer merek
Acer.
4. METODE PENELITIAN
4.1. Identifikasi Variabel
Berdasarkan permasalahan yang telah
dirumuskan, landasan teori dan hipotesis yang
diajukan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini
adalah variabel keyakinan diri akan manfaat komputer
merek Acer, evaluasi akan manfaat membeli
komputer merek Acer, keyakinan akan pendapat
orang lain, motivasi untuk mengikuti pendapat orang
lain, sikap, norma subyektif, dan minat membeli
komputer merek Acer.
4.2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dari variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Keyakinan diri akan manfaat membeli komputer
merek Acer adalah keyakinan yang diperoleh
konsumen berkenaan akan manfaat dan
konsukuensi yang diterima jika membeli
komputer merek Acer. Indikator yang digunakan
disini adalah yang menyangkut atribut-atribut
yang dimiliki, seperti kualitas, harga, pelayanan,
purnajual, garansi, reputasi/nama baik, dan
kecanggihan.
2. Evaluasi akan manfaat membeli komputer merek
Acer adalah penilaian yang diberikan oleh
konsumen terhadap tiap-tiap akibat. Indikator
yang digunakan adalah kualitas, harga, pelayanan
purnajual, garansi, reputasi/nama baik, dan
kecanggihan.
3. Keyakinan akan pendapat orang lain (keyakinan
normatif) bahwa sebaiknya membeli komputer
merek Acer adalah keyakinan yang dimiliki
konsumen bahwa menurut orang lain (referen)
sebaiknya memakai komputer merek Acer.
Indikator kelompok referen adalah: orang tua,
teman, saudara, tetangga, penjual, orang yang
dihormati.
4. Motivasi untuk mengikuti pendapat orang lain
adalah kesedihan konsumen untuk mengikuti
anjuran orang lain bahwa sebaiknya memakai
komputer merek Acer. Indikatornya adalah: orang
tua, teman, saudara, tetangga, penjual, orang yang
dihormati.
5. Sikap adalah komponen positif atau negatif
terhadap objek yang terbentuk dari komponen
keyakinan dan komponen evaluasi.
6. Norma subyektif merupakan komponen yang
berisikan keputusan seseorang terhadap obyek
setelah orang tersebut mempertimbangkan
pendapat orang lain yang mempengaruhi norma
subyektif tentang perilaku tertentu.
7. Minat membeli komputer merek Acer adalah
kecenderungan konsumen untuk membeli
komputer merek Acer. Adapun indikatornya
adalah:
a. Seseorang menjadi sangat berminat untuk
membeli komputer merek Acer.
b. Seseorang menjadi berminat untuk membeli
komputer merek Acer.
c. Seseorang menjadi agak berminat untuk
membeli komputer merek Acer.
d. Seseorang menjadi agak tidak berminat untuk
membeli komputer merek Acer.
e. Seseorang menjadi tidak berminat untuk
membeli komputer merek Acer
f. Seseorang menjadi sangat tidak berminat
untuk membeli komputer merek Acer.
Dalam proses pengolahan data, untuk
menghitung masing-masing indikator, maka akan
digunakan skala Thorstone, di mana menghitung
masing-masing indikator, dengan apa yang ingin
diketahui, kemudian responden diminta untuk
Universitas Sumatera Utara
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
94
memberikan jawaban yang paling sesuai dengan
pendapatnya baik yang bersifat positif atau negatif.
Skala Thorstone biasanya menggunakan enam
tingkatan jawaban yakni:
1. Sangat tidak setuju diberi skor -3
2. Tidak setuju diberi skor -2
3. Agak tidak setuju diberi skor -1
4. Agak setuju diberi skor +1
5. Setuju diberi skor +2
6. Sangat setuju diberi skor +3
Dalam penelitian ini jawaban tidak
berpendapat dengan skor nol ditiadakan untuk
menghindari adanya kecenderungan memusat
(Sutrisno Hadi, 1991). Skor responden dijumlahkan
dan jumlah ini merupakan total skor, dan skor inilah
yang akan ditafsirkan sebagai posisi responden dalam
skala Thorstone. Dengan demikian untuk setiap
jawaban mempunyai skor tertinggi +3 dan terendah
-3.
Skala Thorstone digunakan dengan
pertimbangan (1) karena menggunakan interval sama
dengan setiap pertanyaan sehingga pertanyaan ekstrim
dapat dihindari, (2) skala Thorstone dapat digunakan
apabila dimasukkan hanya item-item yang telah
disetujui bersama dan jelas berhubungan dengan apa
yang akan diteliti.
4.3. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis
sumber data yakni:
1. Data primer, yaitu yang diperoleh dari responden
terpilih pada lokasi penelitian. Berdasarkan
masalah yang telah diuraikan serta tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini, maka data
primer yang diperlukan adalah: data tentang
keyakinan konsumen akan manfaat yang diyakini,
data tentang evaluasi konsumen terhadap manfaat
yang dapat diperoleh dari memiliki komputer
merek Acer, data tentang referensi atau orang lain
yang mempengaruhi konsumen, data tentang
motivasi konsumen utnuk menuruti anjuran orang
lain, dan data tentang minat konsumen untuk
membeli komputer merek Acer.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui
studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan
yang berhubungan dengan perilaku konsumen dan
data dari Fakultas Ekonomi USU, Acer, dan dari
pihak lainnya yang dianggap perlu.
4.4. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data primer dikumpulkan
melalui wawancara dengan responden sample dengan
menggunakan kuesioner dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan sesuai kriteria variabel yang akan diteliti
dan hal lain yang perlu diketahui. Sedangkan data
sekunder yang merupakan pelengkap adalah data yang
diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian
ini.
4.5. Populasi
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan
yang belum memiliki komputer merek Acer dengan
pertimbangan bahwa mahasiswa merupakan pasar
yang potensial untuk memasarkan komputer.
4.6. Prosedur Penentuan Sampel
Sampel diambil dengan menggunakan metode
purposive sampling yaitu sebesar 10% dari jumlah
mahasiswa. Jumlah ini dianggap sudah representatif
untuk mewakili populasi. Menurut Gay (dalam Husein
Umar, 1999 : 50) jumlah sample sebesar 10% dari
populasi sudah dapat diterima. Jumlah mahasiswa S1
Fakultas Ekonomi USU pada pertengahan tahun 2000
adalah 1451 orang sehingga jumlah sampel yang akan
dijadikan responden sebesar 145 orang.
4.7. Teknik Analisis
Dalam usaha untuk mencapai tujuan
penelitian dan pengujian hipotesis, maka data yang
diperoleh selanjutnya diolah dengan suatu analisis
sesuai dengan kebutuhan penulisan. Untuk
kepentingan analisis dan pengujian hipotesis, data
diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu
program SPSS yang sesuai dengan model analisis dan
diolah dengan bantuan komputer. Dalam penelitian
ini, data yang berhasil dikumpulkan dianalisis dengan
menggunakan pendekatan Analisis Regresi Sederhana
dan Berganda.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Produk
Acer adalah Supplier IT yang pertama dan
terkemuka yang mendesain sistem standar industri
untuk keperluan bisnis perusahaan-perusahaan,
kebutuhan-kebutuhan perhitungan yang mobil dan
untuk menimbulkan pasar konsumen yang
terintegrasi.
Dengan kantor pusat di Taiwan, ROC, Acer
adalah salah satu dari tiga penghasil PC terbesar di
dunia. Tersedia pada lebih dari 100 negara dengan 17
manufakturing sites, 30 pabrik assembling di 24
negara dan lebih dari 28.000 tenaga kerja, Acer
memproduksi berbagai jenis komputer dan produk
yang berhubungan. Sejak tahun 1994 sampai sekarang
Acer telah menjadi market leader, dan mempunyai
komitmen untuk melayani pasar IT Indonesia dengan
Universitas Sumatera Utara
Marhaini Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian…
95
lebih baik, dengan resmi membuka cabang nasional di
Indonesia sejak Juli 1999.
Produk-produk Acer yang ada di Medan antara lain:
1. Server disebut juga pusat kontrol jaringan
yaitu suatu mesin komputer yang berfungsi
untuk menyimpan data dan sharing program.
2. Multi Media PC adalah salah satu jenis
komputer yang dilengkapi dengan
perlengkapan yang lebih lengkap lagi seperti
tersedianya fasilitas Modem, CD Rom, Sound
Card, Speaker, jadi di samping memberikan
fungsi sebagai komputer pada umumnya juga
dapat dipakai sebagai media lain seperti untuk
mendengar musik, film, game, dan
sebagainya.
3. Workstation merupakan salah satu unit
perlengkapan kerja yang baik yang
dipergunakan secara perorangan maupun
secara kelompok.
4. Notebook merupakan salah satu jenis
komputer mini, bisa dibawa (portable)
didesain sedemikian rupa untuk para eksekutif
dan professional yang bermobilitas tinggi.
5. Untuk perlengkapan Networking/jaringan
(Area Network).
5.2. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan, bahwa:
1. Keyakinan penting dari konsumen mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap sikap
berperilaku konsumen dalam pembelian produk
komputer merek Acer di Kotamadya Medan. Ini
dapat dilihat pada nilai t-hitung sebesar 15,66
dibandingkan dengan t-tabel 1,98 dan juga nilai
R2 = 0,6181 serta koefisien regresi 1,3744.
2. Evaluasi konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap sikap berperilaku konsumen dalam
pembelian komputer merek Acer. Hal ini dapat
dilihat pada nilai t-hitung = 11,06 dibandingkan
dengan t-tabel 1,98. Nilai koefisien determinasi
R2 yang diperoleh sebesar 0,4538 berarti variasi
dalam variabel sikap berperilaku konsumen dapat
dijelaskan oleh variabel evaluasi konsumen
sebesar 45,38%.
3. Motivasi konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap norma subyektif. Ini dapat dilihat pada
nilai t-hitung 10,27 dibandingkan dengan t-tabel =
1,98. Nilai koefisien determinasi R2 yang
diperoleh sebesar 0,4181, berarti bahwa variasi
dalam variabel norma subyektif (NBMC) dapat
dijelaskan oleh variabel motivasi konsumen
sebesar 41,81%.
4. Keyakinan normatif konsumen berpengaruh
secara signifikan terhadap norma subyektif dalam
penelitian komputer merek Acer. Ini ditunjukkan
oleh nilai t-hitung = 19,75 dan t-tabel = 1,98.
Koefisien regresi adalah 1,5312, berarti apabila
terjadi kenaikan 1% pada variabel keyakinan
normatif konsumen, maka akan terjadi perubahan
kenaikan sebesar 1,53% pada variabel norma
subyektif. Nilai koefisien determinasi R2 yang
diperoleh adalah sebesar 0,7145, berarti bahwa
variasi dalam variabel norma subyektif (NBMC)
dapat dijelaskan oleh variabel keyakinan normatif
konsumen sebesar 71,45%.
5. Sikap konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap minat berperilaku. Hal ini dapat dilihat
pada nilai t-hitung sebesar 4,688 dibandingkan
dengan t-tabel 1,98. Koefisien regresi adalah
sebesar 0,0767. Ini berarti apabila terjadi
perubahan kenaikan sebesar 0,07 persen pada
variabel minat berperilaku.
6. Norma subyektif berpengaruh secara signifikan
terhadap minat berperilaku. Hal ini dapat dilihat
pada nilai t-hitung = 4,959 dan t-tabel 1,98.
Koefisien regresi adalah sebesar 0,0822, ini
berarti apabila terjadi perubahan kenaikan satu
persen pada variabel norma subyektif (SN), maka
akan terjadi perubahan kenaikan sebesar 0,08
persen pada variabel norma subjektif.
7. Keyakinan penting dan evaluasi konsumen baik
secara individual maupun bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
berperilaku konsumen. Hal ini dapat dilihat pada
nilai t-hitung (b1 = 10,923, e1 = 6,1) dibandingkan
dengan t-tabel = 1,98, dan nilai F-hitung = 253,74
> F-tabel = 3,07. Koefisien determinasi R2 =
0,6923 menujukkan bahwa 69,23% variasi dalam
variabel sikap berperilaku (Ab) dapat dijelaskan
oleh variabel keyakinan penting konsumen (bi)
dan evaluasi konsumen (ei). Dari kedua variabel
bebas tersebut, variabel keyakinan penting lebih
besar pengaruhnya dibandingkan dengan evaluasi
konsumen terhadap variabel sikap berperilaku.
Hal ini dilihat pada nilai t-hitung di mana t-hitung
variabel bi lebih besar dari t-hitung variabel ei dan
juga oleh besarnya koefisien regresi parsial (1,51
> 0,8525).
8. Keyakinan normatif konsumen dan motivasi
konsumen baik secara individu maupun bersamasama
berpengaruh secara signifikan terhadap
norma subyektif. Hal ini dapat dilihat pada nilai thitung
(13,30 dan 1,359) dan F-hitung = 215,557.
Koefisien determinasi R2 0,7270 menujukkan
bahwa 25,70% variasi dalam variabel keyakinan
normatif konsumen (Nbj) dan motivasi dari
konsumen lebih besar pengaruhnya dibandingkan
dengan motivasi konsumen terhadap variabel
norma subyektif. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-
Universitas Sumatera Utara
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
96
hitung variabel motivasi konsumen (Mcj). Juga
didukung oleh besarnya koefisien regresi parsial
(1,376 > 0,2281).
9. Sikap berperilaku dan norma subyektif baik
secara individu maupun bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
minat berperilaku konsumen. Hal ini dapat dilihat
pada nilai t-hitung, yaitu: 2,871; 3,233, dan Fhitung
17,65. Koefisien regresi parsial dari
variabel sikap berperilaku lebih kecil dari pada
variabel norma subyektif terhadap minat
berperilaku. Koefisien determinasi R2 = 0,1924
menunjukkan bahwa 19,24% variasi dalam
variabel minat berperilaku (BI) dapat dijelaskan
oleh variabel sikap berperilaku (Ab) dan norma
subyektif (SN).
10. Di antara kedua variabel, yakni: sikap berperilaku
(Ab) dan norma subyektif (SN), variabel norma
subyektif yang lebih besar pengaruhnya
dibandingkan dengan variabel sikap berperilaku
terhadap minat berperilaku (BI).
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Rahman Kadir, (1995), Analisis Beberapa
Faktor yang Mempengaruhi Minat Manabung
di Kotamadya Ujung Pandang,
TesisUniversitas Airlangga, Surabaya.
Ancok, D (1992), Teknik Penyusunan Skala
Pengaturan, Edisi ke enam, PKK, UGM,
Yoogyakarta.
Assael, H (1987), Consumer Behavior and Marketing
Action, Third Edition, Wadsworth, Inc,
Boston, Massachusetts.
Azwar, S (1986), Reliabilitas dan Validitas,
Yogyakarta: Liberty.
Engel, J.F., R.D. Blackweel and P.W. Miniard,
(1995), Perilaku Konsumen, jilid 1. Edisi ke
enam, terjemahan oleh Budiyanto, Binarupa
Aksara, Jakarta.
Kalangi, Josep dan Basu Swastha DH, (1992),
“Analisa Perilaku Komsumen terhadap
Pembelian Komputer Merek Wearnes di
Kodya Yogyakarta”, Tesis Program
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Kotler et al., (1995), Marketing Management: Asian
Prespection Prentice Hall International, Inc.,
Singapore.
Loudon, D.L. and Bitta, D.A.J., 91993), Consumer
Behavior: Concepts and Aplication, Mc.
Graw Hill Inc., New York, USA
Moh. Nazir, (1998), Metode Penelitian, Cetakan ke
dua, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Singarimbun, M & Sofian Effendi (1989), Metode
Penelitian Survai, Edisi Revisi, LP3ES,
Jakarta.
Sudjana, (1992), Teknis Analisis Regresi BErganda
dan Korelasi bagi Para Penelitian, Tarsito,
Bandung.
Wells, William D. dan David Prensky, (1996),
Consumer Behavior, John Wiley & Sons, Inc.,
USA.
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KOMPUTER
MEREK ACER (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)
Marhaini
Staf Pengajar FE USU
Abstract
This research was aimed to investigate some variables related to consumers decision, process on buying
Acer brand computer. The variables are the assurance ogf buying Acer brand computer, the evaluation of other
opinion, and the motivation to follow other opinion. This research involved 145 college student from Economy
Faculty of North Sumatera University. The data was analyzed using multiple regression analysis. The main
result showed that the decision of buying Acer brand computer was influenced by the assurance of buying Acer
brand computer, the evaluation of other opinion and the motivation to follow other opinion.
Keywords: consumer behaviour, consumer attitude
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam menyususun strategi pemasaran yang
tepat, para pemasar perlu mengetahui tujuan
perusahaan, dan selanjutnya akan menentukan
beberapa segmentasi pasar. Segmentasi pasar ini dapat
dilakukan menurut pasar konsumen, di mana pasar
konsumen ini dapat diuraikan lagi menjadi tiga, yaitu:
segmentasi pasar menurut demografi, segmentasi
pasar berdasarkan geografi, dan segmentasi pasar
berdasarkan perilaku beli konsumen.
Dari ketiga dasar segmentasi pasar di atas
akan diteliti segmentasi pasar berdasarkan perilaku
beli konsumen. Menurut Kotler (1991) perilaku
konsumen di pengaruhi oleh empat faktor budaya,
yaitu: budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Selanjutnya dari keempat faktor tersebut dapat dirinci
menjadi beberapa subfaktor. Untuk faktor psikologis
terdiri dari: motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan
dan sikap.
Dari berbagai variabel tersebut di atas akan
diteliti tentang sikap konsumen terhadap pembelian
produk komputer merek Acer. Di mana menurut
Fishbein dan Ajzen (dalam Engel et al., 1994), bahwa
sebuah sikap menggambarkan kecenderungan
(predispositions) yang dipelajari untuk menanggapi
suatu obyek dalam cara menyukai atau tidak
menyukai (favourable or unfavourable) secara
konsisten.
Dalam penelitian ini sikap merupakan
variabel yang mendapat perhatian untuk diteliti,
karena sikap merupakan faktor yang tepat untuk
meprediksikan/meramalkan perilaku konsumen
dimasa yang akan datang (Basu Swasta DH, 1992).
Jadi dengan mempelajari sikap konsumen diharapkan
dapat menentukan apa yang akan dilakukan di masa
yang akan datang terhadap produk komputer merek
tertentu (Acer), berarti konsumen itu mau menerima
atau merasa senang terhadap produk komputer,
sehingga bila produk komputer tersebut ditawarkan
kepada konsumen, kemungkinan besar akan dibeli
oleh konsumen tersebut.
Di samping itu juga perilaku konsumen dalam
membeli produk komputer tidak hanya dipengaruhi
oleh sikap seseorang, tetapi juga akan dipengaruhi
oleh variabel norma subyektif, karena produk
komputer merupakan produk yang mempunyai
keterlibatan tinggi (high involment) dalam proses
pengambilan keputusan beli. Jadi konsumen dalam hal
ini perlu: mencari informasi, mengevaluasi
alternative, memilih salah satu alternatif, kemudian
membeli (Engel et el., 1994). Untuk mengenal
kebutuhan dan keinginan konsumen pada pasar
sasaran untuk produk komputer, perlu dilakukan
penelitian mengenai perilaku konsumen.
Dalam mempelajari perilaku konsumen
banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu
faktor yang penting untuk mengetahui perilaku
konsumen adalah dengan mempelajari faktor
psikologis dari konsumen, yaitu sikap konsumen,
dengan demikian apabila sikap konsumen dapat
didefenisikan dengan baik dan selanjutnya
mengetahui minatnya maka perilaku konsumen akan
dapat dipredikasi.
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka masalah pokok dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
90
1. Apakah keyakinan konsumen berpengaruh secara
signifikan pada sikap konsumen terhadap
pembelian komputer merek Acer.
2. Apakah evaluasi akibat dari keyakinan konsumen
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
konsumen dalam pembelian produk komputer
merek Acer.
3. Apakah keyakinan dan evakuasi akibat
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
konsumen dalam pembelian komputer merek
Acer.
4. Apakah keyakinan normative dari konsumen
berpengaruh secara signifikan terhadap norma
subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
5. Apakah motivasi konsumen berpengaruh secara
signifikan terhadap norma subyektif dalam
pembelian komputer merek Acer.
6. Apakah motivasi dan keyakinan normatif dari
konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap
norma subyektif dalam pembelian komputer
merek Acer.
7. apakah sikap berperilaku berpengaruh secara
signifikan terhadap minat konsumen dalam
pembelian komputer merek Acer.
8. Apakah norma subyektif berpengaruh secara
signifikan terhadap minat konsumen dalam
pembelian komputer merek Acer.
9. Sikap berperilaku (Ab) dan norma subyektif (SN)
berpengaruh secara signifikan terhadap minat
konsumen dalam pembelian komputer merek
Acer.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah keyakinan konsumen
berpengaruh secara signifikan pada sikap
konsumen terhadap pembelian komputer merek
Acer.
2. Untuk mengetahui apakah evaluasi akibat dari
keyakinan konsumen berpengaruh secara
signifikan terhadap sikap konsumen dalam
pembelian produk komputer merek Acer.
3. Untuk mengetahui apakah keyakinan normatif
dari konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap sikap konsumen dalam pembelian
komputer merek Acer.
4. Untuk mengetahui apakah keyakinan normatif
dari konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap norma subyektif dalam pembelian
komputer merek Acer.
5. Untuk mengetahui apakah motivasi konsumen
berpengaruh secara signifikan terhadap norma
subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
6. Untuk mengetahui apakah motivasi dan keyakinan
normative dari konsumen berpengaruh secara
signifikan terhadap norma subyektif dalam
pembelian komputer merek Acer.
7. Untuk mengetahui apakah sikap berperilaku
berpengaruh secara signifikan terhadap minat
konsumen dalam pembelian komputer merek
Acer.
8. Untuk mengetahui apakah norma subyektif
berpengaruh secara signifikan terhadap minat
konsumen dalam pembelian komputer merek
Acer.
9. Untuk mengetahui apakah sikap berperilaku (Ab)
dan norma subyektif (SN) berpengaruh secara
signifikan terhadap minat konsumen dalam
pembelian komputer merek Acer.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan dicapainya tujuan penelitian
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Dapat memberikan masukan bagi perusahaan
penjual komputer merek Acer di Medan dalam
rangka merumuskan dan mengembangkan strategi
pemasaran, khususnya di bidang perilaku
konsumen, yakni sikap konsumen.
2. Dapat memberikan kontribusi bagi peneliti di
bidang ilmu pemasaran dan dapat menambah
pengalaman dalam mempraktekkan segala bentuk
teori pemasaran, khususnya di bidang perilaku
konsumen, yaitu teori sikap yang dikembangkan
oleh I. Ajzen dan M. Fishbein.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pegertian Sikap
Menururt Fishbein dan Ajzen (Engel, et al.,
1992; 339) sikap adalah organisasi yang relatif
menetap dari perasaan, keyakinan, dan kecenderungan
perilaku terhadap orang lain, kelompok, ide, ataupun
objek tertentu. Dari pengertian ini ada tiga hal penting
terkandung dalam sikap yang selanjutnya disebut
komponen sikap yakni: aspek afeksi (perasaan), aspek
kognitif (keyakinan), dan aspek konatif atau
kecenderungan berperilaku (dalam bentuk nyata atau
kecenderungan).
Aspek afeksi dari sikap menyangkut masalah
emosional subyektif seseorang terhadap obyek sikap.
Secara umum perasaan ini disamakan dengan
perasaan yang dimiliki terhadap suatu obyek.
Contohnya adalah evaluasi terhadap merek. Evaluasi
terhadap merek tertentu menunjukkan atribut-atribut
merek yang dapat dirasakan komponen, dapat diukur
dari penelitian yang diberikan terhadap merek tersebut
Universitas Sumatera Utara
Marhaini Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian…
91
mulai dari yang paling jelek atau paling disukai
sampai yang paling tidak disukai.
Aspek kognitif, yakni komponen yang
berkaitan dengan pengetahuan, opini-opini dan
persepsi individu terhadap obyek. Keinginan ini
diperoleh melalui pemrosesan informasi yang diterima
atau melalui interaksi langsung dengan objek tersebut.
Komponen kognitif dari sikap adalah keyakinan.
Keyakinan komponen tentang merek adalah
karakteristik (atribut) yang dianggap berasal atau
memiliki merek tersebut.
Aspek konatif adalah komponen yang
menunjukkan kecenderunagn seseorang untuk
berperilaku terhadap suatu sikap. Asumsi dasarnya
adalah bahwa kepercayaan dan perasaan dipengaruhi
perilaku. Artinya komponen ini menyatakan bahwa di
dalam diri seseorang untuk melakukan perilaku.
Kecenderungan konsumen untuk bertindak terhadap
suatu obyek biasanya diukur dalam bentuk minatnya
untuk melakukan pembelian. Komponen konatif dari
sikap adalah kecenderungan bertindak.
Istilah sikap berasal dari kata latin yang
berarti “Posture” atau “posisi Phisik”. Pengertian
umum bahwa sikap adalah posisi phisik dapat
menunjukkan berbagai jenis tindakan, di mana
seorang akan melaksanakannya. Tapi untuk saat ini,
konsep sikap telah diperluas yaitu sikap
mencerminkan posisi mental seseorang. Defenisi
klasik yang menyatakan bahwa sikap adalah
kecenderungan yang dipelajari untuk menaggapi suatu
objek atau kelas obyek secara konsisten dengan cara
menyukai atau tidak menyukai (Engel et al., 1994).
Dari defenisi di atas, sikap mempunyai tiga
ciri yang terutama yaitu: sikap dipelajari, sikap adalah
konsisten, sikap adalah kecenderungan untuk
menanggapi suatu obyek. Ciri sikap yang utama yaitu
sikap dapat dipelajari, artinya seorang konsumen
dalam menanggapi suatu obyek apakah dia menyukai
atau tidak menyukai akan dipengaruhi oleh informasi
dan pengalaman-pengalaman di masa lalu. Ciri yang
kedua yaitu sikap adalah konsisten berarti seseorang
konsumen akan berperilaku secara tetap dan bertahan
lama terhadap suatu obyek yang sama. Berdasarkan
alasan ini, maka sikap amat sukar berubah. Ciri
kekonsistenan inilah yang membedakan konsep sikap
dengan konsep lainnya seperti: sifat, motif dan
kebiasaan (Ajzen dan Fishbein, dalam Engel et al.,
1994). Selanjutnya ciri yang ketiga dari sikap adalah
kecenderungan untuk menanggapi suatu obyek, berarti
sikap mempunyai hubungan dengan perilaku
seseorang (konsumen) yang sesungguhnya. Ini berarti
apabila diketahui sikap konsumen terhadap suatu
merek tertentu akan membantu para pemasar untuk
mengetahui bagaimana konsumen akan bertindak
pada merek itu di masa yang akan dating (Wilkie,
1990). Sebagai contoh: jika si A tidak mempunyai
komputer merek Acer, maka pemasaran tidak akan
mengharapkan si A untuk membeli komputer tersebut.
Sedangkan kata obyek dalam defenisi di atas dapat
diartikan secara luas, yaitu dapat berupa: issue
(issues), tindakan (actions), perilaku (behavior),
praktek (practices), pribadi (persons), atau kejadian
(events).
Dari uraian di atas, maka sikap tidak sama
dengan perilaku, tetapi menunjukkan evaluasi
penilaian baik atau buruk terhadap obyek sikap, dan
sebagai suatu predisposisi atau kecenderungan sikap
mempunyai ciri motivasi, sehingga dapat mendorong
konsumen terhadap perilaku tertentu. Jadi komponen
yang terpenting dari sikap adalah komponen affects
(perasaan menyukai atau tidak menyukai; baik atau
buruk dll). Oleh karena itu sikap tidak dapat
diobservasi langsung, tetapi hanya dapat disimpulkan
melalui kegiatan penelitian.
2.2. Model Reasoned Action
Model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model yang dikemukakan oleh Fishbein dan
Ajzen dalam sebuah artikel yakni Understanding
Attitude and Predicting behavior dan teori mengenai
belief, intention, and behavior (dalam Basu Swastha,
1992: 39-53). Menurut teori Reasoned Action bahwa
perilaku seseorang sangat tergantung pada
minat/niatnya (intention), sedangkan niat untuk
berperilaku sangat tergantung pada sikap (attitude)
dan norma subyektif atas perilaku. Pada sisi lain,
keyakinan terhadap akibat perilaku dan evaluasi
akibat akan menentukan sikap perilaku seseorang.
Demikian pula, keyakinan normatif dan motivasi
untuk mengikuti pendapat orang lain akan
menentukan norma subyektifnya. Secara garis besar
dapat disimpulkan bahwa minat untuk berperilaku
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
(lingkungan sosial). Faktor internal tercermin pada
sikap seseorang dan faktor eksternal tercermin pada
pengaruh orang lain (norma subyektif) terhadap
perilaku keputusan yang diambil.
Model sikap yang diperluas oleh Fishbein ini
dapat dirumuskan dalam bentuk matematika sebagai
berikut:
B – BI = W1Ab + w2SN
n
Ab = Σ (bi) (ei)
i=1
m
SN = Σ (NBj) (MCj)
j=1
di mana:
B = Perilaku tertentu;
BI = Minat konsumen untuk melaksanakan
perilaku B;
Universitas Sumatera Utara
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
92
Ab = Sikap tehadap melaksanakan perilaku
B;
bi = Kekuatan dari keyakian penting
(probabilitasi subyektif) yang dipegang
seorang konsumen bahwa
melaksanakan perilaku B cenderung
menimbulkan akibat I (“akibat”
mencakup konsekuensi, upaya, biaya,
akrakteristik, dan atribut lain);
ei = Evaluasi tentang akibat I;
SN = Norma subyektif yang berkaitan
dengan apakah orang lain j (referen)
menghendaki konsumen tersebut
melaksanakan perilaku B;
Nbj = Keyakinan normatif dari konsumen
bahwa orang penting lain (referen) j
berpendapat ia seyogyanya atau tidak
seyogyanya melaksanakan perilaku B;
Mci = Motivasi konsumen untuk menuruti
pengaruh dari referen j;
w1 dan w2 = Bobot regresi yang ditentukan secara
empiris;
n = Banyaknya keyakinan penting yang
dipegang konsumen tersebut
berkenaan denga pelaksanaan perilaku
B;
m = Banyaknya referen yang revelan.
3. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian teoritis, berikut ini
dikemukakan suatu kerangka konseptual yang
berfungsi sebagai penuntun, sekaligus mencerminkan
alur berpikir dan merupakan dasar bagi perumusan
hipotesis.
Dari Gambar 1, terlihat bahwa perilaku
dipengaruhi oleh minat berperilaku. Sedangkan minat
berperilaku dipengaruhi oleh sikap (Ab) dan norma
subyektif (SN). Selanjutnya sikap dipengaruhi oleh
dua variabel: keyakinan penting yang dipegang
konsumen (bi) dan evaluasi tentang akibat dari
keyakinan penting (ei). Sedangkan variabel norma
subyektif dipengaruhi oleh dua variabel juga yaitu:
keyakinan normatif dan konsumen terhadap orang
penting lain/referen (Nbj) dan motivasi konsumen
untuk menuruti pengaruh dari referen tadi (MCj).
Keyakinan
bahwa perilaku
mengakibatkan
konsekuensi
tertentu (bi)
Evaluasi tentang
konsekuensi (ei)
Keyakinan baha
orang lain
berpendapat
sebaiknya saya
melakukan ini
(NBj)
Motivasi untuk
menuruti orang
lain tersebut
(MCj)
Sikap terhadap
perilaku (Ab)
Norma
Subyektif (SN)
Minat
Berperilaku Perilaku
.
Gambar 1. Reasoned Action Model
Sumber: Loudon Dan Bitta, 1993: 437
Universitas Sumatera Utara
Marhaini Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian…
93
3.2. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian
teoritis yang digunakan maka penulis dapat menduga
bahwa:
1. Keyakinan konsumen berpengaruh secara
signifikan pada sikap konsumen terhadap
pembelian komputer merek Acer.
2. Evaluasi akibat dari keyakinan konsumen
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
konsumen dalam pembelian produk komputer
merek Acer.
3. Keyakinan dan evaluasi akibat berpengaruh secara
signifikan terhadap sikap konsumen dalam
pembelian komputer merek Acer.
4. Keyakinan normatif dari konsumen berpengaruh
secara signifikan terhadap norma subyektif dalam
pembelian komputer merek Acer.
5. Motivasi konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap norma subyektif dalma pembelian
komputer merek Acer.
6. Motivasi dan keyakinan normatif dari konsumen
berpengaruh secara signifikan teradap norma
subyektif dalam pembelian komputer merek Acer
7. Sikap berperilaku berpengaruh secara signifikan
terhadap minat konsumen dalam pembelian
komputer merek Acer.
8. Norma subyektif berpengaruh secara signifikan
terhadap minat konsumen dalam pembelian
komputer merek Acer.
9. Sikap berperilaku (Ab) dan norma subyektif (SN)
berpengaruh secara signifikan terhadap minat
konsumen dalam pembelian komputer merek
Acer.
4. METODE PENELITIAN
4.1. Identifikasi Variabel
Berdasarkan permasalahan yang telah
dirumuskan, landasan teori dan hipotesis yang
diajukan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini
adalah variabel keyakinan diri akan manfaat komputer
merek Acer, evaluasi akan manfaat membeli
komputer merek Acer, keyakinan akan pendapat
orang lain, motivasi untuk mengikuti pendapat orang
lain, sikap, norma subyektif, dan minat membeli
komputer merek Acer.
4.2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dari variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Keyakinan diri akan manfaat membeli komputer
merek Acer adalah keyakinan yang diperoleh
konsumen berkenaan akan manfaat dan
konsukuensi yang diterima jika membeli
komputer merek Acer. Indikator yang digunakan
disini adalah yang menyangkut atribut-atribut
yang dimiliki, seperti kualitas, harga, pelayanan,
purnajual, garansi, reputasi/nama baik, dan
kecanggihan.
2. Evaluasi akan manfaat membeli komputer merek
Acer adalah penilaian yang diberikan oleh
konsumen terhadap tiap-tiap akibat. Indikator
yang digunakan adalah kualitas, harga, pelayanan
purnajual, garansi, reputasi/nama baik, dan
kecanggihan.
3. Keyakinan akan pendapat orang lain (keyakinan
normatif) bahwa sebaiknya membeli komputer
merek Acer adalah keyakinan yang dimiliki
konsumen bahwa menurut orang lain (referen)
sebaiknya memakai komputer merek Acer.
Indikator kelompok referen adalah: orang tua,
teman, saudara, tetangga, penjual, orang yang
dihormati.
4. Motivasi untuk mengikuti pendapat orang lain
adalah kesedihan konsumen untuk mengikuti
anjuran orang lain bahwa sebaiknya memakai
komputer merek Acer. Indikatornya adalah: orang
tua, teman, saudara, tetangga, penjual, orang yang
dihormati.
5. Sikap adalah komponen positif atau negatif
terhadap objek yang terbentuk dari komponen
keyakinan dan komponen evaluasi.
6. Norma subyektif merupakan komponen yang
berisikan keputusan seseorang terhadap obyek
setelah orang tersebut mempertimbangkan
pendapat orang lain yang mempengaruhi norma
subyektif tentang perilaku tertentu.
7. Minat membeli komputer merek Acer adalah
kecenderungan konsumen untuk membeli
komputer merek Acer. Adapun indikatornya
adalah:
a. Seseorang menjadi sangat berminat untuk
membeli komputer merek Acer.
b. Seseorang menjadi berminat untuk membeli
komputer merek Acer.
c. Seseorang menjadi agak berminat untuk
membeli komputer merek Acer.
d. Seseorang menjadi agak tidak berminat untuk
membeli komputer merek Acer.
e. Seseorang menjadi tidak berminat untuk
membeli komputer merek Acer
f. Seseorang menjadi sangat tidak berminat
untuk membeli komputer merek Acer.
Dalam proses pengolahan data, untuk
menghitung masing-masing indikator, maka akan
digunakan skala Thorstone, di mana menghitung
masing-masing indikator, dengan apa yang ingin
diketahui, kemudian responden diminta untuk
Universitas Sumatera Utara
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
94
memberikan jawaban yang paling sesuai dengan
pendapatnya baik yang bersifat positif atau negatif.
Skala Thorstone biasanya menggunakan enam
tingkatan jawaban yakni:
1. Sangat tidak setuju diberi skor -3
2. Tidak setuju diberi skor -2
3. Agak tidak setuju diberi skor -1
4. Agak setuju diberi skor +1
5. Setuju diberi skor +2
6. Sangat setuju diberi skor +3
Dalam penelitian ini jawaban tidak
berpendapat dengan skor nol ditiadakan untuk
menghindari adanya kecenderungan memusat
(Sutrisno Hadi, 1991). Skor responden dijumlahkan
dan jumlah ini merupakan total skor, dan skor inilah
yang akan ditafsirkan sebagai posisi responden dalam
skala Thorstone. Dengan demikian untuk setiap
jawaban mempunyai skor tertinggi +3 dan terendah
-3.
Skala Thorstone digunakan dengan
pertimbangan (1) karena menggunakan interval sama
dengan setiap pertanyaan sehingga pertanyaan ekstrim
dapat dihindari, (2) skala Thorstone dapat digunakan
apabila dimasukkan hanya item-item yang telah
disetujui bersama dan jelas berhubungan dengan apa
yang akan diteliti.
4.3. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis
sumber data yakni:
1. Data primer, yaitu yang diperoleh dari responden
terpilih pada lokasi penelitian. Berdasarkan
masalah yang telah diuraikan serta tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini, maka data
primer yang diperlukan adalah: data tentang
keyakinan konsumen akan manfaat yang diyakini,
data tentang evaluasi konsumen terhadap manfaat
yang dapat diperoleh dari memiliki komputer
merek Acer, data tentang referensi atau orang lain
yang mempengaruhi konsumen, data tentang
motivasi konsumen utnuk menuruti anjuran orang
lain, dan data tentang minat konsumen untuk
membeli komputer merek Acer.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui
studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan
yang berhubungan dengan perilaku konsumen dan
data dari Fakultas Ekonomi USU, Acer, dan dari
pihak lainnya yang dianggap perlu.
4.4. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data primer dikumpulkan
melalui wawancara dengan responden sample dengan
menggunakan kuesioner dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan sesuai kriteria variabel yang akan diteliti
dan hal lain yang perlu diketahui. Sedangkan data
sekunder yang merupakan pelengkap adalah data yang
diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian
ini.
4.5. Populasi
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan
yang belum memiliki komputer merek Acer dengan
pertimbangan bahwa mahasiswa merupakan pasar
yang potensial untuk memasarkan komputer.
4.6. Prosedur Penentuan Sampel
Sampel diambil dengan menggunakan metode
purposive sampling yaitu sebesar 10% dari jumlah
mahasiswa. Jumlah ini dianggap sudah representatif
untuk mewakili populasi. Menurut Gay (dalam Husein
Umar, 1999 : 50) jumlah sample sebesar 10% dari
populasi sudah dapat diterima. Jumlah mahasiswa S1
Fakultas Ekonomi USU pada pertengahan tahun 2000
adalah 1451 orang sehingga jumlah sampel yang akan
dijadikan responden sebesar 145 orang.
4.7. Teknik Analisis
Dalam usaha untuk mencapai tujuan
penelitian dan pengujian hipotesis, maka data yang
diperoleh selanjutnya diolah dengan suatu analisis
sesuai dengan kebutuhan penulisan. Untuk
kepentingan analisis dan pengujian hipotesis, data
diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu
program SPSS yang sesuai dengan model analisis dan
diolah dengan bantuan komputer. Dalam penelitian
ini, data yang berhasil dikumpulkan dianalisis dengan
menggunakan pendekatan Analisis Regresi Sederhana
dan Berganda.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Produk
Acer adalah Supplier IT yang pertama dan
terkemuka yang mendesain sistem standar industri
untuk keperluan bisnis perusahaan-perusahaan,
kebutuhan-kebutuhan perhitungan yang mobil dan
untuk menimbulkan pasar konsumen yang
terintegrasi.
Dengan kantor pusat di Taiwan, ROC, Acer
adalah salah satu dari tiga penghasil PC terbesar di
dunia. Tersedia pada lebih dari 100 negara dengan 17
manufakturing sites, 30 pabrik assembling di 24
negara dan lebih dari 28.000 tenaga kerja, Acer
memproduksi berbagai jenis komputer dan produk
yang berhubungan. Sejak tahun 1994 sampai sekarang
Acer telah menjadi market leader, dan mempunyai
komitmen untuk melayani pasar IT Indonesia dengan
Universitas Sumatera Utara
Marhaini Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian…
95
lebih baik, dengan resmi membuka cabang nasional di
Indonesia sejak Juli 1999.
Produk-produk Acer yang ada di Medan antara lain:
1. Server disebut juga pusat kontrol jaringan
yaitu suatu mesin komputer yang berfungsi
untuk menyimpan data dan sharing program.
2. Multi Media PC adalah salah satu jenis
komputer yang dilengkapi dengan
perlengkapan yang lebih lengkap lagi seperti
tersedianya fasilitas Modem, CD Rom, Sound
Card, Speaker, jadi di samping memberikan
fungsi sebagai komputer pada umumnya juga
dapat dipakai sebagai media lain seperti untuk
mendengar musik, film, game, dan
sebagainya.
3. Workstation merupakan salah satu unit
perlengkapan kerja yang baik yang
dipergunakan secara perorangan maupun
secara kelompok.
4. Notebook merupakan salah satu jenis
komputer mini, bisa dibawa (portable)
didesain sedemikian rupa untuk para eksekutif
dan professional yang bermobilitas tinggi.
5. Untuk perlengkapan Networking/jaringan
(Area Network).
5.2. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan, bahwa:
1. Keyakinan penting dari konsumen mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap sikap
berperilaku konsumen dalam pembelian produk
komputer merek Acer di Kotamadya Medan. Ini
dapat dilihat pada nilai t-hitung sebesar 15,66
dibandingkan dengan t-tabel 1,98 dan juga nilai
R2 = 0,6181 serta koefisien regresi 1,3744.
2. Evaluasi konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap sikap berperilaku konsumen dalam
pembelian komputer merek Acer. Hal ini dapat
dilihat pada nilai t-hitung = 11,06 dibandingkan
dengan t-tabel 1,98. Nilai koefisien determinasi
R2 yang diperoleh sebesar 0,4538 berarti variasi
dalam variabel sikap berperilaku konsumen dapat
dijelaskan oleh variabel evaluasi konsumen
sebesar 45,38%.
3. Motivasi konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap norma subyektif. Ini dapat dilihat pada
nilai t-hitung 10,27 dibandingkan dengan t-tabel =
1,98. Nilai koefisien determinasi R2 yang
diperoleh sebesar 0,4181, berarti bahwa variasi
dalam variabel norma subyektif (NBMC) dapat
dijelaskan oleh variabel motivasi konsumen
sebesar 41,81%.
4. Keyakinan normatif konsumen berpengaruh
secara signifikan terhadap norma subyektif dalam
penelitian komputer merek Acer. Ini ditunjukkan
oleh nilai t-hitung = 19,75 dan t-tabel = 1,98.
Koefisien regresi adalah 1,5312, berarti apabila
terjadi kenaikan 1% pada variabel keyakinan
normatif konsumen, maka akan terjadi perubahan
kenaikan sebesar 1,53% pada variabel norma
subyektif. Nilai koefisien determinasi R2 yang
diperoleh adalah sebesar 0,7145, berarti bahwa
variasi dalam variabel norma subyektif (NBMC)
dapat dijelaskan oleh variabel keyakinan normatif
konsumen sebesar 71,45%.
5. Sikap konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap minat berperilaku. Hal ini dapat dilihat
pada nilai t-hitung sebesar 4,688 dibandingkan
dengan t-tabel 1,98. Koefisien regresi adalah
sebesar 0,0767. Ini berarti apabila terjadi
perubahan kenaikan sebesar 0,07 persen pada
variabel minat berperilaku.
6. Norma subyektif berpengaruh secara signifikan
terhadap minat berperilaku. Hal ini dapat dilihat
pada nilai t-hitung = 4,959 dan t-tabel 1,98.
Koefisien regresi adalah sebesar 0,0822, ini
berarti apabila terjadi perubahan kenaikan satu
persen pada variabel norma subyektif (SN), maka
akan terjadi perubahan kenaikan sebesar 0,08
persen pada variabel norma subjektif.
7. Keyakinan penting dan evaluasi konsumen baik
secara individual maupun bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
berperilaku konsumen. Hal ini dapat dilihat pada
nilai t-hitung (b1 = 10,923, e1 = 6,1) dibandingkan
dengan t-tabel = 1,98, dan nilai F-hitung = 253,74
> F-tabel = 3,07. Koefisien determinasi R2 =
0,6923 menujukkan bahwa 69,23% variasi dalam
variabel sikap berperilaku (Ab) dapat dijelaskan
oleh variabel keyakinan penting konsumen (bi)
dan evaluasi konsumen (ei). Dari kedua variabel
bebas tersebut, variabel keyakinan penting lebih
besar pengaruhnya dibandingkan dengan evaluasi
konsumen terhadap variabel sikap berperilaku.
Hal ini dilihat pada nilai t-hitung di mana t-hitung
variabel bi lebih besar dari t-hitung variabel ei dan
juga oleh besarnya koefisien regresi parsial (1,51
> 0,8525).
8. Keyakinan normatif konsumen dan motivasi
konsumen baik secara individu maupun bersamasama
berpengaruh secara signifikan terhadap
norma subyektif. Hal ini dapat dilihat pada nilai thitung
(13,30 dan 1,359) dan F-hitung = 215,557.
Koefisien determinasi R2 0,7270 menujukkan
bahwa 25,70% variasi dalam variabel keyakinan
normatif konsumen (Nbj) dan motivasi dari
konsumen lebih besar pengaruhnya dibandingkan
dengan motivasi konsumen terhadap variabel
norma subyektif. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-
Universitas Sumatera Utara
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
96
hitung variabel motivasi konsumen (Mcj). Juga
didukung oleh besarnya koefisien regresi parsial
(1,376 > 0,2281).
9. Sikap berperilaku dan norma subyektif baik
secara individu maupun bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
minat berperilaku konsumen. Hal ini dapat dilihat
pada nilai t-hitung, yaitu: 2,871; 3,233, dan Fhitung
17,65. Koefisien regresi parsial dari
variabel sikap berperilaku lebih kecil dari pada
variabel norma subyektif terhadap minat
berperilaku. Koefisien determinasi R2 = 0,1924
menunjukkan bahwa 19,24% variasi dalam
variabel minat berperilaku (BI) dapat dijelaskan
oleh variabel sikap berperilaku (Ab) dan norma
subyektif (SN).
10. Di antara kedua variabel, yakni: sikap berperilaku
(Ab) dan norma subyektif (SN), variabel norma
subyektif yang lebih besar pengaruhnya
dibandingkan dengan variabel sikap berperilaku
terhadap minat berperilaku (BI).
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Rahman Kadir, (1995), Analisis Beberapa
Faktor yang Mempengaruhi Minat Manabung
di Kotamadya Ujung Pandang,
TesisUniversitas Airlangga, Surabaya.
Ancok, D (1992), Teknik Penyusunan Skala
Pengaturan, Edisi ke enam, PKK, UGM,
Yoogyakarta.
Assael, H (1987), Consumer Behavior and Marketing
Action, Third Edition, Wadsworth, Inc,
Boston, Massachusetts.
Azwar, S (1986), Reliabilitas dan Validitas,
Yogyakarta: Liberty.
Engel, J.F., R.D. Blackweel and P.W. Miniard,
(1995), Perilaku Konsumen, jilid 1. Edisi ke
enam, terjemahan oleh Budiyanto, Binarupa
Aksara, Jakarta.
Kalangi, Josep dan Basu Swastha DH, (1992),
“Analisa Perilaku Komsumen terhadap
Pembelian Komputer Merek Wearnes di
Kodya Yogyakarta”, Tesis Program
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Kotler et al., (1995), Marketing Management: Asian
Prespection Prentice Hall International, Inc.,
Singapore.
Loudon, D.L. and Bitta, D.A.J., 91993), Consumer
Behavior: Concepts and Aplication, Mc.
Graw Hill Inc., New York, USA
Moh. Nazir, (1998), Metode Penelitian, Cetakan ke
dua, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Singarimbun, M & Sofian Effendi (1989), Metode
Penelitian Survai, Edisi Revisi, LP3ES,
Jakarta.
Sudjana, (1992), Teknis Analisis Regresi BErganda
dan Korelasi bagi Para Penelitian, Tarsito,
Bandung.
Wells, William D. dan David Prensky, (1996),
Consumer Behavior, John Wiley & Sons, Inc.,
USA.
Universitas Sumatera Utara
Komentar
Posting Komentar