Hari-hariku saat ini selalu bersama kamu.. Kamu yang telah memiliki pendamping hati sejak lama, entah mengapa perasaan itu muncul saat kebersamaan kita semakin erat terjalin. Aku mulai terbiasa dengan sosok dirimu yang ceria, konyol, baik hati, humble, tidak memandang orang lain buruk.. Kamu yang baik kepadaku. Aku bertahan dengan diriku, bertahan dengan perasaan ku, bertahan dengan diriku yang pernah dihancurkan cinta. Aku bertahan dari dirimu yang mulai mengisi kekosongan hati ini, hati yang entah bagaimana bentuknya saat ini. Kacau, penuh peluh, kotor, mungkin sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Aku merasa kamu selalu dapat menjadi penyemangatku ditempat dimana aku ada saat ini. Entah akankah ada perasaan lain yang akan timbul atau tidak, tapi berada didekatmu aku bisa menjadi diriku sendiri, aku merasa nyaman. Tak butuh waktu lama untuk bisa dekat dengan kamu. Hariku hampa tanpa kehadiranmu disampingku. Aku bertahan dari perasaan yang aku takutkan menjadi cinta yang salah. Entah berapa kali aku terjebak dengan cinta yang salah??? entahlah…. Aku akan bertahan dengan diriku, karena aku tahu tidak ada sedikitpun ruang kecil dihatimu.. Ruang besar dihatimu telah diisi oleh cintamu.. Biar, biar begini saja… Aku merasa sangat nyaman degan keadaan ini, kita yang berteman seperti ini. Aku tidak akan merusak pertemanan ini dengan perasaan-perasaan yang lain. Biarlah, biar seperti ini, kita yang dapat tertawa Bersama tanpa ada maksud lain.. Saat ini tidak ada cinta, namun kebersamaan ini memupuk kasih sayang... Kasih sayang dari seorang teman menjadi sahabat.. Aku ingin menjadi sahabatmu, bukan kekasih. Semoga sebaik ini, selamanya sahabat...
Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...
Komentar
Posting Komentar