Lima tahun sudah berlalu, ternyata aku baru tersadar Dia yg selama ini hadir bukanlah jodoh Ku. Tak terasa sudah, Aku sudah tidak lagi bersamanya sejak awal 2014 silam. Saat itu, bagaikan dua anak muda yang saling dimabuk asmara. Kata-kata cinta selalu terdengar dari bibir dua insan yang sedang dilanda asmara. Aku dan Dia selalu tersenyum bahagia menertawakan dunia yang mungkin menertawakan Kami, istilah "Dunia hanya milik Kita berdua dan yang lain mengontrak" mungkin benar adanya. Kami memadu kasih di kampus, ini bukan kisah kasih disekolah!!! Tidak seperti lagu Almarhum chrisye, karena Kami tidak malu lagi pada semut merah yang tengah berbaris didinding. Aku pun tidak menatap curiga dan tidak penuh tanya, sedang apa mereka disini? Aku pun tidak sedang menanti pacar, karena Dia telah menjadi kekasih Ku :) Kalau Kamu bilang masa-masa paling indah adalah masa-masa di SMA, Aku fikir tidak juga. Saat di SMA memang indah, tapi saat di Universitas aku rasa jauh lebih indah bagiku. Bagaimana bisa lebih indah???
Hari-hari berlalu terasa begitu singkat. Ya, bisa ditebak alur perjalanan dua muda mudi yang sedang bercinta mereka pasti akan selalu meluangkan waktu bersama-sama disetiap kesempatan. Tiada hari tanpa bertemu, berkeluh kesah, bermanja-manja ria, bercanda gurau, bertengkar lalu kembali berbaikan, begitulah hari-hari Kami. Membosankan??? Bagi orang yang melihat mungkin " iya" , tapi bagi dua insan ini mungkin tidak. Tak terasa sudah tiga tahun berlalu Aku dan Dia memadu kasih, lalu seiring berjalannya waktu masalah klasik pun mulai bermunculan karena saling sibuknya Kita menjalankan study. Selisih paham, adu argumen kerap terjadi karena Kami mendahulukan ego daripada akal sehat. Dan, tibalah pada saat puncaknya. Kami putus nyambung, tepat sekali putus karena hal sepele. Banyak hal-hal sepele yang menjadi masalah yang besar karena kita mementingkan ego kita masing-masing. Puncak dari permasalahan kami adalah pada saat Dia tertangkap pandangan oleh Ku sedang berjalan dengan teman baik Ku. Yup, benar sekali mereka bermain dibelakangku dan kekasihku berselingkuh dengan teman baik ku sendiri.
Rasa benci, marah, kesal, emosi terlintas dihati dan fikiran ku. Lantas apakah aku membalas? Jawaban ku tidak, aku tetap memaafkan Dia dan menerimanya sebagai kekasih ku kembali. Bodoh?? Jelas aku bodoh saat itu. Aku terlalu mengikuti perasaan ku, perasaan cinta kepada Dia. Aku memasrahkan Diriku dengan sajak cinta Khalil Gibran hahaha bodoh bukan??? Kira-kira begini bunyinya, " Pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..." (Khalil Gibran) :D Begitulah luka-luka itu hadir dan semakin bertambah banyak, luka yang sangat perih sakit tak berdarah #lebay tapi ini nyata loh. Pernahkan kamu patah hati????? Tiga tahun menjalani masa-masa yang diharamkan(berpacaran), tidak serta merta membuat aku faham siapa jodohku. Aku mulai meragukan bahwa Dia adalah jodohku!!! Lalu aku berfikir buat apa Kami buang-buang waktu berpacaran kalau berujung perpisahan??? Yup, hampir tiga tahun Kami bersama dan akhirnya pupus juga. Disini aku sulit untuk pergi, aku rasa masalalu begitu indah, namun masa depan begitu kelabu dan sulit untuk diterka. Aku tersadar jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah diwaktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat untuk orang-orang yang bersabar.
Sementara menanti, sibukkanlah diri untuk terus menjadi lebih baik. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar. Semua itupun aku jalankan dengan sepenuh hati. Aku berusaha belajar menjadi lebih baik, kadang dalam hati berbisik sediri... "Perasaan baru kemarin, aku jalan bareng sama dia.. Ehh, sekarang Dia sudah menjadi istri sah teman ku sendiri :)
Beberapa waktu aku pernah berfikir untuk membalas, namun kadang, memaafkan dan menonton dari jauh bagaimana balasan Tuhan kepada orang yang sudah menyakiti kita itu lebih baik hahaha duhh, dosa gak sih mikir begini??? Maafkan aku mantaan doaku jelek :v *Maaf aku hanya bercanda, gak seperti itu.. Aku selalu mendoakan kamu agar kamu selalu bahagia menjalani hari-hari kamu walau tanpa diriku.. :)
Menurut aku, "Kebaikan adalah ketika kamu punya pilihan untuk berbuat jahat, tetapi kamu memilih untuk tidak melakukannya."
Aku selalu berusaha untuk tidak berbuat jahat dengan siapapun, dan tidak pernah merasa menjahati orang hahaha :D
Ada beberapa kenangan yang tertinggal dilemari kerjaku, sebuah buku ringan karya oka @landakgaul "Analogi Cinta Sendiri", entah mengapa setiap aku membuka lembar demi lembar aku seakan dejavu kembali kemasa lalu.. Mungkin benar, kenangan bisa hadir melalui apapun. Tak mesti melulu hadir lewat sebuah cerita, kenangan juga bisa hadir lewat benda-benda yang memiliki hubungan erat dengan masa lalu juga dengan kenangan itu sendiri.
"Uhh..." maaf aku tidak bisa datang ke pernikahan kamu akhir tahun kemarin, hati ku begitu hancur mendengar kamu memilih bersamanya, namun akupun tersadar kok Namanya jodoh kalo gak bertemu yaa cuma bertamu aja kan??? :D
Dan kini akupun tersadar ada nama yang hanya bisa tertulis dihati, tapi tidak bisa tertulis dibuku nikah kan????? :)
Alasan kenapa aku selalu membenci hujan adalah ketika aku dapat melihat kenangan-kenangan saat kita masih bersama, atau aku mungkin seorang Pluviophile??? Bukan, aku bukanlah seorang pluviophile.. Karena memang saat hujan turun tiap tetesannya punya cerita tentang kita, dari suka maupun duka tetap saja itu adalah sebuah kenangan..
Setelah 5 tahun yang panjang, aku memilih untuk menjomblo sendiri berdamai dengan masalalu dan mulai menyayangin diri sendiri. Kini sudah tidak terasa lagi goresan-goresan luka yang tertinggal, aku tersadar dia hanya ditakdirkan untuk bertamu, bukan berjodoh..
Kini aku memiliki prinsip Orang bahagia fokus pada apa yang Ia "miliki", sedangkan orang sengsara fokus pada apa yang "hilang". So, happiness is real, when we are able to give thanks for what we have ~
10/04/2019
Gustianto Rahman
Hari-hari berlalu terasa begitu singkat. Ya, bisa ditebak alur perjalanan dua muda mudi yang sedang bercinta mereka pasti akan selalu meluangkan waktu bersama-sama disetiap kesempatan. Tiada hari tanpa bertemu, berkeluh kesah, bermanja-manja ria, bercanda gurau, bertengkar lalu kembali berbaikan, begitulah hari-hari Kami. Membosankan??? Bagi orang yang melihat mungkin " iya" , tapi bagi dua insan ini mungkin tidak. Tak terasa sudah tiga tahun berlalu Aku dan Dia memadu kasih, lalu seiring berjalannya waktu masalah klasik pun mulai bermunculan karena saling sibuknya Kita menjalankan study. Selisih paham, adu argumen kerap terjadi karena Kami mendahulukan ego daripada akal sehat. Dan, tibalah pada saat puncaknya. Kami putus nyambung, tepat sekali putus karena hal sepele. Banyak hal-hal sepele yang menjadi masalah yang besar karena kita mementingkan ego kita masing-masing. Puncak dari permasalahan kami adalah pada saat Dia tertangkap pandangan oleh Ku sedang berjalan dengan teman baik Ku. Yup, benar sekali mereka bermain dibelakangku dan kekasihku berselingkuh dengan teman baik ku sendiri.
Rasa benci, marah, kesal, emosi terlintas dihati dan fikiran ku. Lantas apakah aku membalas? Jawaban ku tidak, aku tetap memaafkan Dia dan menerimanya sebagai kekasih ku kembali. Bodoh?? Jelas aku bodoh saat itu. Aku terlalu mengikuti perasaan ku, perasaan cinta kepada Dia. Aku memasrahkan Diriku dengan sajak cinta Khalil Gibran hahaha bodoh bukan??? Kira-kira begini bunyinya, " Pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..." (Khalil Gibran) :D Begitulah luka-luka itu hadir dan semakin bertambah banyak, luka yang sangat perih sakit tak berdarah #lebay tapi ini nyata loh. Pernahkan kamu patah hati????? Tiga tahun menjalani masa-masa yang diharamkan(berpacaran), tidak serta merta membuat aku faham siapa jodohku. Aku mulai meragukan bahwa Dia adalah jodohku!!! Lalu aku berfikir buat apa Kami buang-buang waktu berpacaran kalau berujung perpisahan??? Yup, hampir tiga tahun Kami bersama dan akhirnya pupus juga. Disini aku sulit untuk pergi, aku rasa masalalu begitu indah, namun masa depan begitu kelabu dan sulit untuk diterka. Aku tersadar jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah diwaktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat untuk orang-orang yang bersabar.
Sementara menanti, sibukkanlah diri untuk terus menjadi lebih baik. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar. Semua itupun aku jalankan dengan sepenuh hati. Aku berusaha belajar menjadi lebih baik, kadang dalam hati berbisik sediri... "Perasaan baru kemarin, aku jalan bareng sama dia.. Ehh, sekarang Dia sudah menjadi istri sah teman ku sendiri :)
Beberapa waktu aku pernah berfikir untuk membalas, namun kadang, memaafkan dan menonton dari jauh bagaimana balasan Tuhan kepada orang yang sudah menyakiti kita itu lebih baik hahaha duhh, dosa gak sih mikir begini??? Maafkan aku mantaan doaku jelek :v *Maaf aku hanya bercanda, gak seperti itu.. Aku selalu mendoakan kamu agar kamu selalu bahagia menjalani hari-hari kamu walau tanpa diriku.. :)
Menurut aku, "Kebaikan adalah ketika kamu punya pilihan untuk berbuat jahat, tetapi kamu memilih untuk tidak melakukannya."
Aku selalu berusaha untuk tidak berbuat jahat dengan siapapun, dan tidak pernah merasa menjahati orang hahaha :D
Ada beberapa kenangan yang tertinggal dilemari kerjaku, sebuah buku ringan karya oka @landakgaul "Analogi Cinta Sendiri", entah mengapa setiap aku membuka lembar demi lembar aku seakan dejavu kembali kemasa lalu.. Mungkin benar, kenangan bisa hadir melalui apapun. Tak mesti melulu hadir lewat sebuah cerita, kenangan juga bisa hadir lewat benda-benda yang memiliki hubungan erat dengan masa lalu juga dengan kenangan itu sendiri.
"Uhh..." maaf aku tidak bisa datang ke pernikahan kamu akhir tahun kemarin, hati ku begitu hancur mendengar kamu memilih bersamanya, namun akupun tersadar kok Namanya jodoh kalo gak bertemu yaa cuma bertamu aja kan??? :D
Dan kini akupun tersadar ada nama yang hanya bisa tertulis dihati, tapi tidak bisa tertulis dibuku nikah kan????? :)
Alasan kenapa aku selalu membenci hujan adalah ketika aku dapat melihat kenangan-kenangan saat kita masih bersama, atau aku mungkin seorang Pluviophile??? Bukan, aku bukanlah seorang pluviophile.. Karena memang saat hujan turun tiap tetesannya punya cerita tentang kita, dari suka maupun duka tetap saja itu adalah sebuah kenangan..
Setelah 5 tahun yang panjang, aku memilih untuk menjomblo sendiri berdamai dengan masalalu dan mulai menyayangin diri sendiri. Kini sudah tidak terasa lagi goresan-goresan luka yang tertinggal, aku tersadar dia hanya ditakdirkan untuk bertamu, bukan berjodoh..
Kini aku memiliki prinsip Orang bahagia fokus pada apa yang Ia "miliki", sedangkan orang sengsara fokus pada apa yang "hilang". So, happiness is real, when we are able to give thanks for what we have ~
10/04/2019
Gustianto Rahman
Ig: @gustiantorahmans
Komentar
Posting Komentar