Langsung ke konten utama

Ketika Bahkan Kamu Sendiri Bukan Milik Ku

Enggak tau gimana aku memulainya, entah darimana. Segalanya terasa sulit, bahkan buat mengingatnya kembali setelah apa yang telah berlalu. Setelah kamu menunjukkan tentang bagaimana memandang sisi lain. Tentang bagaimana aku harus melihat segalanya, tentang bagaimana aku melihatmu.

Tapi nyatanya pembuktian itu enggak pernah mudah loh. Seperti belajar, enggak pernah mudah. Seperti kamu yang gak pernah percaya kalau semua yang aku alami, aku jalani adalah sebuah pembuktianku kepada kamu.

Ini sulit, apalagi tanpamu. Lalu kepada yang lain, seseorang yang seharusnya bisa menjadi lebih baik daripada dirimu, seseorang yang seharusnya belajar dari keberhasilan dan kesalahan.

Aku mengatakan dalam hatiku, Aku ingin mencintaimu, tapi aku enggak ngerti bagaimana mencintai diriku sendiri loh. Aku ingin percaya padamu, tapi aku enggak mengerti bagaimana mempercayai diriku sendiri. Mungkin salah ku jika kamu percaya pada seseorang yang bahkan enggak mempercayai dirinya sendiri...

Kamu percaya padaku, enggak seperti aku yang meragukan diriku sendiri. Tapi di antara kita semua tahu persis siapa yang salah. Adalah yang mempercayaiku, dia yang salah. Ataukah aku yang salah??? Yang enggak mampu menjaga kepercayaan terhadap diriku sendiri???

"Jangan lelah!" Katamu.

Itu mustahil. Karena aku pun manusia. Maka kau dituntut untuk bersikap selayaknya manusia. Bukan hanya hati, bukan hanya rasa. Tapi tubuh ku pun perlu aku jaga sendiri.
Aku juga mengerti dan tahu kamu juga lelah dengan dirinya. Apalagi masih harus menghadapiku yang bawel, keras kepala, terlalu perhatian(mungkin) dan banyak maunya hahahaha.

Aku tahu aku pun membuat kamu semakin lelah dan takut ada yang mencintai kamu. Aku yang enggak mampu menjaga tegakku sendiri. Mudah terhuyung, mudah terhempas, mudah patah.

Kamu bilang, "Badai hanya menyisakan pohon yang kuat." Sedangkan aku begitu lemah, begitu mudah merencanakan jatuhku, menumbangkan diri sendiri.

Dan ini dariku, untukku, tentang kamu:

Jika badai hanya menyisakan pohon yang kuat. Apa kabar benih-benih yang menunggu semi????? Seenggaknya berilah ruang Biarlah mereka tumbuh sesuai inginnya sendiri.

Sementara itu arahkan mereka, tanpa mereka merasa disetir. Enggak semua orang bisa belajar bagaimana cara agar gak terjatuh. Beberapa yang lain justru memilih jatuh untuk belajar. Setiap orang memiliki cara belajar masing-masing.

Tentang memilih. Semua orang pasti memilih apa yang dianggap jalan terbaik. Tapi enggak semua yang dianggap baik itu benar, ada juga yang salah. Tapi pilihan yang salah juga gak selamanya mengantar ke tempat yang buruk, ada juga yang justru mengantar ke tempat terbaik. Enggak terduga, gak disangka. Segalanya berjalan begitu saja...

Tentang hidup, yang aku lakukan kemarin mempengaruhi yang terjadi hari ini, yang aku lakukan hari ini mempengaruhi yang terjadi esok hari. Bisa jadi, karena orang lain kamu malah menjadi seperti ini, karena kamu orang lainnya lagi menjadi seperti itu.

Tentang takdir. Segalanya terhubung tanpa disadari. Milikku, milikmu, milik kita dan mereka. Tentang skenario Yang Kuasa, bukan drama yang begitu saja tercipta. Karena ketakutan-ketakutan, karena kegelapan...

Matamu enggak melihat, mata hatimu telah dibutakan prasangka. Hingga kamu gak menyadari cahaya-cahaya kecil dari nyala korek api, yang meliuk-liuk tertiup angin malam. Dari kerlip bintang, yang jauh di atas sana. Dari berpasang-pasang mata yang selalu mengawasi. Dan mereka selalu ada, selalu menjaga.

Tapi mata hati yang tertutup, sepotong hati yang mati rasa enggak mampu menyadarinya. Cahaya itu yang menjaga langkahmu, membimbingmu dari jauh. Langkah-langkah dalam gelap, mata-mata itu yang menjagamu. Lalu, masihkah kamu berencana jatuh cinta padaku???

Dan pada akhirnya..

Kepadamu, seseorang yang kupercaya melebihi diriku sendiri. Siapakah dirimu????Kenapa aku begitu takut kehilanganmu saat ini??? Ketika bahkan kamu sendiri bukanlah milikku??? Hatimu juga bukan milikku, masih dimilikinya.  Kamu bukan siapa-siapa..~


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons...

Happy Birthday Penghianat, I hate You

 Hello kamu yang tepat pada hari ini tanggal 29 September 2021 berulang tahun yang ke 29 tahun, aku masih sama seperti dulu. Lelaki yang paling mencintai kamu sekaligus lelaki yang paling membencimu. Aku berusaha meyakinkan diriku untuk membencimu pada sisa-sisa 2014 milikku...  Ahh iya, selamat ulang tahun untuk kamu Ines...  Wanita yang paling ku banggakan pada masa itu, sekaligus wanita yang paling puas menyakiti diriku hingga aku mulai depresi dan menganggap semua wanita sama saja. Dari kamu aku mengenal cinta, darimu aku mengenal rasa sakit yang teramat karena di khianati.  Sesak rasanya, seakan ingin mati saja saat itu. Kamu telah membunuhku dengan sadarmu nes, walaupun aku masih bernafas. Aku telah mati, gugus telah mati. Yang ada hanya sisa-sisa kebencian dan penyesalan telah memberikan hatiku seutuhnya hanya untuk kamu pada saat itu.  Aku selalu mengingat tanggal 29 setiap bulan ini. Dan aku tidak pernah berhenti melupakannya penghianat sepertimu yang t...