Langsung ke konten utama

Kalian Cuma Manusia-manusia Yang Penuh Dengan Kepalsuan

 Mengapa gue merasa kalo semua orang di sekitar gue palsu????!

Sebagai permulaan, izinkan gue memberi tau kalian bahwa siapa pun kalian, gue enggak secara pribadi mengenal kalian (maaf) jadi gue minta maaf kalo jawaban gue enggak membantu kalian. Dan jangan ragu buat mengkritik tulisan gue yang berantakan ini karena sebetulnya menulis bukan keahlian gue, jujur. Gue hanya suka curhat disini, karena jarang yang baca.

Ok, dengan itu, secara pribadi, gue pikir ada beberapa kemungkinan skenario yang mungkin terjadi di sini.

Saat kalian berfikir kalo kalian memiliki teman, apakah mereka benar-benar teman kalian??? Apakah kenyataannya kalian hanya benar-benar sendiri didunia yang ramai ini yang nyatanya kalian kesepian, tidak ada teman yang nyata??? 

Saat kalian berfikir memiliki teman, dan ternyata teman kalian itu hanyalah sebuah ilusi seperti topeng semata, gue akan bilang. 

Mungkin mereka memang teman palsu. 


Apakah orang-orang ini hanya ingin bersama kalian atau bahkan berbicara dengan kalian saat lo dalam kondisi baik aja??? Apakah mereka selalu meninggalkan kalian saat kalian sakit atau dalam situasi yang lagi sulit???? Dalam hal ini, gue bilang itu hanya karena mereka sebenarnya adalah sekelompok teman palsu. Mungkin kalian memiliki sesuatu yang bermanfaat bagi orang-orang kaya mereka, seperti kecerdasan kalian, kekayaan kalian, kecantikan/ketampanan kalian, pengaruh kalian dimasyarakat, keterkenalan kalian,  atau bahkan kekuatan politik kalian yang besar, dll.

Dan cara apa yang lebih baik untuk memilikinya selain berteman dengan kalian????

Jadi jika ini yang sebenarnya terjadi sih, so berhati-hatilah dengan orang-orang kaya gini.

Mungkin kalian hanya mengira bahwa mereka adalah teman palsu.

Apa yang gue maksud dengan ini???

Coba izinin gue mengajukan pertanyaan kaya gini. Apa sih definisi kalian tentang teman???? Karena sekali lagi gue pribadi enggak mengenal Anda?! Apakah teman harus selalu ada saat kalian membutuhkannya???? Apakah teman harus sangat jujur ​​kepada kalian?? Apakah mereka harus melakukan setiap hal yang kalian minta???? Jika itu definisi kalian tentang teman, semoga kalian berhasil menemukannya.

Bukan enggak mungkin menemukan teman seperti ini dan kalo kalian jujur, gue akan iri banget pada Anda. Karena teman yang benar-benar jujur ​​dan melakukan semua yang kalian inginkan itu sangat berharga dan kalian wajib harus selalu menjaganya.

Tetapi seringkali teman-teman kalian juga membutuhkan "me time". Kalian enggak dapat mengharapkan mereka untuk selalu berada di pihak kalian saat kalian juga lagi membutuhkannya. Mereka juga perlu memiliki waktu pribadi untuk diri mereka sendiri. Jadi gue menyarankan kalian buat lebih rendah hati dalam menempatkan standar teman kalian.

Dan bagaimana orang-orang ini berpura-pura menjadi teman kalian????
Apakah mereka terkadang membuat jarak dengan Anda???

Mungkin itu karena mereka membutuhkan "me time" seperti yang gue katakan sebelumnya. Apakah mereka merahasiakannya dari kalian????

Yupshh, semua orang punya rahasia bahkan teman-teman kalian. Kita semua memiliki sisi gelap yang enggak ingin orang-orang lain ketahui (seperti pengalaman traumatis, cacat fisik, atau semacamnya) bahkan bagi orang tua dan teman kita. Jadi normal bagi mereka untuk memiliki rahasia. Tolong biarkan mereka merahasiakannya.

Dan hanya itu yang bisa gue katakan untuk saat ini. Karena sekali lagi gue enggak benar-benar mengenal kalian atau masalah kalian juga (jangan juga tersinggung dengan omongan gue ini). Jadi kalo kalian enggak puas dengan jawaban gue, enggak apa-apa. Karena sekali lagi gue ini bukan psikiater atau Tuhan, jadi gue enggak punya peluru untuk menghancurkan masalah kalian. Kalo kalian dapat menjelaskan masalah kaliann kepada gue maka mungkin gue dapat memberikan jawaban yang lebih baik (atau enggak, gue juga enggak tau).

Semoga semua tulisan ini membantu kalian yang masih merasa teman kalian itu palsu. Tapi jujur sih, gue pribadi menganggap semua manusia itu palsu, penuh dengan topeng dan drama mereka sendiri :)

So, apakah kalian sendiri merasa enggak palsu terhadap diri kalian sendiri???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons

Rindu Membantu Jamaah Haji Berangkat Ketanah Suci

 Ini adalah momen sebelum covid 19 datang, ketika inilah pekerjaanku sehari-hari. Memeriksa, mengecek, mengevaluasi semua yg berhubungan dengan passport dan segala persyaratan-persyaratan administrasi yang harus dipenuhi oleh setiap jama'ah yang akan berangkat ke tanah Suci. Setelah passport yang telah dicek dan lolos pengecekan selanjutnya saya kirimkan ke kedutaan Arab Saudi untuk divisa. Kira-kira beginilah momen sehari-hari saat intensitas passport dan dokumen lainnya sedang padat-padatnya Aku merindukan momen seperti ini.  Corona cepatlah berlalu agar setiap jama'ah yang ingin berangkat haji segera disegerakan aamiin 😔