Enggak ada yang namanya "Dewasa" Menurut gue, dan kalo lo emang mencoba menjadi salah satunya, lo pada akhirnya akan menjadi orang yang paling sulit dipercaya dan paling enggak menyenangkan pada akhirnya hahaha 😆 Makannya stay young!!! Umur boleh matang, tapi jadilah selalu seperti anak-anak yang polos dan menyenangkan 🤣😆
Kalo lo menunggu saat ajaib ketika lo akhirnya akan ada pada masanya "Dewasa", yaa serahkanlah. Saat gue memasuki usia dewasa, gue bisa melihat itu enggak akan pernah terjadi. Gue enggak akan pernah mempelajari apa yang gue butuhkan buat bersandar untuk menjadi orang dewasa. Gue enggak akan pernah 100% percaya diri. Gue enggak akan pernah berhenti gagal…
Orang-orang yang tampaknya memiliki semuanya, entah berpura-pura atau menjalani kehidupan yang sangat membosankan sehingga mereka enggak pernah menghadapi tantangan apa pun.
Biar gue coba jelaskan disini bahwa gue adalah tipikal orang yang bertanggung jawab dan selalu berusaha untuk bertanggung jawab apapun kondisi yang harus dihadapi diri gue. Jadi, kalo semua yang berarti "dewasa" bagi lo itu adalah "seseorang yang udah bisa masak, bekerja, etc", maka.. Yaa, oke gue udah dewasa. Tapi enggak seperti ketika gue masih kecil dulu, saat itu gue masih kecil… gue cuma seorang anak… seorang anak… seorang anak… dan kemudian gue mencapai suatu hari ulang tahun tertentu dan - Cringggggg - gue adalah seorang dewasa.
Tuhan,
Gue BENCI orang-orang yang menganggap penting untuk menjadi dewasa. Mereka sama sekali enggak menyenangkan. Mereka adalah orang-orang yang, kalo lo menunjukkan antusiasme yang melebihi apa yang harus lo lakuin di pekerjaan lo, pasti akan berkata, "Sepertinya dia memiliki terlalu banyak waktu luang! Alias gabut banget sih tuh orang, bukannya kerja!!!"
Jangan kaya gitu, plisss!!!!
Saat lo menjalani hidup terutama saat lo udah melewati usia 20an, 30an, 40an, dan 50an, terus coba deh lo tanyakan pada diri lo sendiri "Kapan terakhir kali saya bermain kotor-kotoran dilumpur? Kapan lo ketawa ketiwi lari-larian terus terjatuh tapi lo masih bisa bangun dan bangkit lagi???"
Penting banget saat lo bermain di lumpur! Lo harus melakukan ini atau lo malah akan kehilangan jiwa lo! Saat ini gue coba agak berbicara dalam metafora. Kalo lo enggak suka lumpur, enggak apa-apa. Tapi kapan terakhir kali lo coba mengecat sesuatu?? Kapan terakhir kali lo berantem adu bantal dengan teman-teman lo (atau dengan pasangan lo???) Kapan terakhir kali lo menyanyikan lagu yang keras dan enggak nyambung dimana semua liriknya adalah kata-kata yang enggak masuk diakal? Kapan terakhir kali lo melakukan sesuatu yang "ENGGAK BURUK" dan sangat menyenangkan???
Memainkan game di handphone enggak dihitung. Bermain basket, bola, volly, tenis, badminton enggak dihitung. Aktivitas itu bagus, tapi terlalu ketat. Mereka terlalu banyak tentang aturan.
Mabok juga enggak dihitung. Kalo lo cuma bisa menari-nari dengan pakaian dalam saat lo minum tiga (atau sepuluh) gelas, lo salah melakukannya. Salah satu alasan yang berkaitan dengan obat yang bikin ngefly enggak dihitung, karena obat itu ngebuat lo malah berubah keadaan yang terputus dari siapa lo pada saat enggak mabuk atau mabuk. Tujuan lo harus menjadi seseorang yang selalu memiliki sedikit permainan dalam dirinya. Bukan seseorang yang super tegas dan serius dan membutuhkan bahan kimia untuk melepas lelah.
Gue tau kalo melepaskan dengan cara ini sangat-sangat sulit bagi sebagian orang. Kalo sulit bagi lo, coba deh dibawa santai saja. Enggak peduli seberapa sulitnya, pasti lo bisa mengecat jari-jari saat lo sendirian di kamar! Buat diri lo melakukannya sampai lo bisa melakukannya tanpa rasa malu, sampai lo bisa melepaskannya dan menikmati coretan-coretan cat yang berantakan di muka. Saat lo lepas, lo akan hidup lebih lama dan mengalami lebih sedikit stres dalam hidup lo, percaya deh.
Dan meskipun lo bisa memulai ini secara pribadi, cobalah untuk melakukannya bersama orang lain. Bermain pada dasarnya adalah aktivitas sosial. Enggak akan pernah merasa sedekat ini dengan orang lain ketika lo berguling-guling di lumpur bersamanya.
Terlepas dari cara gue mungkin terdengar kalo gue adalah orang yang sangat pemalu. Biasanya, gue enggak pernah pergi sambil nyanyi-nyanyi enggak jelas tanpa menghiraukan siapapun yg mendengar di jalanan. Tetapi saat gue memiliki beberapa teman dekat, gue bisa melakukan hal-hal gila itu. Teman-teman itu membuat gue tetap hidup! Gue enggak akan pernah menukar kebersamaan sama mereka dengan uang 10 milyar!!!
Satu hal lagi, kalo lo seandainya nanti udah punya anak, apa hubungan lo dengan mereka? Apakah cuma sekedar Ayah/Ibu dan Anak aja??
Apakah lo merasa mereka adalah cuma sekedar ANAK-ANAK YANG AKAN TUMBUH? Atau apakah lo merasa mereka adalah teman lo dan lo menikmati bermain-main di lantai bersama mereka??? Tentu aja terkadang penting untuk menjadi orang dewasa bagi mereka. Tetapi lihat apakah lo itu dapat memudahkan diri lo sendiri ke dalam jenis hubungan yang berbeda dengan mereka???Kapan terakhir kali lo dan anak lo bertengkar bercanda dan tertawa bersama tanpa adanya kebohongan yang perlu ditutup-tutupi dan disembunyikan????
Komentar
Posting Komentar