Langsung ke konten utama

Terngiang Masalalu

 Kebanyakan orang enggak bangun pada suatu pagi yang indah dengan pikiran "Gue masih kepikiran dia, dia gimana yaa kabarnya???" 


Biasanya sih itu cuma sebuah proses. Ini bisa melibatkan banyak konflik pada jiwa, percakapan-percakapan kecil yang bikin down, insiden kecil yang membuat kesal, tapi biasanya kebiasaan kaya gitu terjadi buat waktu yang lama dan sering diabaikan sebelum seseorang mencapai titik, "Gue enggak menginginkan ini lagi dan gue akan membebaskan bagian hati yang patah agar bisa bebas lagi"


Masalalu gue mungkin enggak ingin menyakiti gue (atau bahkan dirinya sendiri), tetapi dia telah menemukan cukup alasan untuk ingin melanjutkan hidup tanpa gue. Itu menyakitkan buat gue emang dan rasanya enggak adil banget, apalagi waktu itu gue masih sangat mencintainya. Sayangnya, cinta enggak selalu adil. Terkadang kita berada di tempat yang berbeda dalam hidup dan emosi kita. Dan juga, sayangnya, jawaban "enggak" dari masalalu gue dulu membuat semua argumen gue menjadi tidak valid. Gue enggak dapat menolaknya karena waktu itu gue belum siap melepaskannya. 

Perbedaan pendapat, rasa bosan, dan perselingkuhan sepenuhnya cukup untuk membubarkan suatu hubungan. Itu sulit buat ditangani, tetapi sesuatu yang diketahui semua orang sebelumnya atau nanti dan itu selalu menyakitkan. 

Gue harus belajar menerimanya,  biarpun rasa trauma takut tersakiti kembali itu masih terngiang sampai saat ini~


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemacetan bukan budaya yang harus di lestarikan

Kemacetan Bukan Sebuah Budaya yang Harus di Lestarikan Tidak banyak yang menyadari bahwa masalah kemacetan sebenarnya merupakan masalah sosial budaya di dalam masyarakat. Perlu dipahami bahwa budaya adalah suatu hal menjadi ciri dalam masyarakat, menjadi sebuah pandangan dalam masyarakat, menjadikan sebuah alasan masyarakat untuk melakukan sesuatu yang dianggap sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada dan dianggap mampu memberikan nilai lebih apabila dilakukan oleh pelakunya. Sebuah budaya tercipta melalui sebuah pola yang biasa dilakukan dalam masyarakat. Pola tersebut secara alami akan menjadi sebuah tatanan dalam masyarakat. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat akan nyaman apabila mereka mampu hidup sesuai dengan tatanan yang telah ada tersebut. Mereka justru akan merasa malu apabila berada di luar atau berbeda dengan tatanan yang telah ada. Namun, tidak semua tatanan yang telah ada tersebut mampu memberikan efek yang positif apabila terus dilakukan dan di ikuti oleh masya...

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons...

Happy Birthday Penghianat, I hate You

 Hello kamu yang tepat pada hari ini tanggal 29 September 2021 berulang tahun yang ke 29 tahun, aku masih sama seperti dulu. Lelaki yang paling mencintai kamu sekaligus lelaki yang paling membencimu. Aku berusaha meyakinkan diriku untuk membencimu pada sisa-sisa 2014 milikku...  Ahh iya, selamat ulang tahun untuk kamu Ines...  Wanita yang paling ku banggakan pada masa itu, sekaligus wanita yang paling puas menyakiti diriku hingga aku mulai depresi dan menganggap semua wanita sama saja. Dari kamu aku mengenal cinta, darimu aku mengenal rasa sakit yang teramat karena di khianati.  Sesak rasanya, seakan ingin mati saja saat itu. Kamu telah membunuhku dengan sadarmu nes, walaupun aku masih bernafas. Aku telah mati, gugus telah mati. Yang ada hanya sisa-sisa kebencian dan penyesalan telah memberikan hatiku seutuhnya hanya untuk kamu pada saat itu.  Aku selalu mengingat tanggal 29 setiap bulan ini. Dan aku tidak pernah berhenti melupakannya penghianat sepertimu yang t...