Aku rindu.
Sungguh.
Mungkin ini terdengar aneh.
Namamu merasuk masuk ke otakku.
Sungguh.
Mungkin ini terdengar aneh.
Namamu merasuk masuk ke otakku.
Kau menggangu sekali
Setiap hari, kau kembali
Dimana lagi?
Di otak dan hatiku kali ini.
Setiap hari, kau kembali
Dimana lagi?
Di otak dan hatiku kali ini.
Jujur,
Aku benci ini.
Kau datang, memberiku harap, lalu pergi tanpa permisi
Selalu kau sibuk sendiri.
Aku benci ini.
Kau datang, memberiku harap, lalu pergi tanpa permisi
Selalu kau sibuk sendiri.
Sore dan hujan.
Hujan khas Bogor.
Deras dan bau tanah basah.
Hujan khas Bogor.
Deras dan bau tanah basah.
Aku gerah,
gerah ingin ke tempat itu segera.
Segera menemukan hati yang tertinggal di sana.
gerah ingin ke tempat itu segera.
Segera menemukan hati yang tertinggal di sana.
Rindu.
Berharap kau tahu
walaupun sebenarnya kau tak akan pernah tahu.
Berharap kau peduli
walaupun kau orang yang cuek setengah mati.
Berharap kau tahu
walaupun sebenarnya kau tak akan pernah tahu.
Berharap kau peduli
walaupun kau orang yang cuek setengah mati.
Rindu
Tapi aku berusaha untuk tak rindu.
Rumit? Tentu.
Rindu memang selalu rumit.
Lebih rumit lagi, aku merasakannya tapi kau tidak.
Cara terbaik adalah menahannya dan melupakannya,
atau mungkin membuangnya jauh dari otakku, segera!
Tapi aku berusaha untuk tak rindu.
Rumit? Tentu.
Rindu memang selalu rumit.
Lebih rumit lagi, aku merasakannya tapi kau tidak.
Cara terbaik adalah menahannya dan melupakannya,
atau mungkin membuangnya jauh dari otakku, segera!
Berhasil atau tidak?
Itu urusan belakangan.
Itu urusan belakangan.
Jika aku rindu, cukup menatap jendela
mengetuk-ngetuknya dengan tangan
berharap napasmu ikut berembun disitu.
mengetuk-ngetuknya dengan tangan
berharap napasmu ikut berembun disitu.
Terobati atau tidak?
Itu urusan belakangan.
Itu urusan belakangan.
Komentar
Posting Komentar