Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 18, 2016

Dia Bukan Kamu

Kamu akan selalu menjadi yang kukagumi. Karena bagaimanapun juga, kamu adalah yang paling sesuai dengan apa yang aku impi. Kamu juga akan selalu ada di ingatanku, karena bagaimanapun juga, kamu adalah orang yang pernah paling bisa memunculkan tawaku. Jadi, kalau dulu aku bilang aku mencintaimu, itu bukan main-main. Karena memang kenyataannya bisa dibilang aku memperhatikanmu terlalu sering. Dan di momen itu, dulu aku berharap, kamu bisa menangkap sinyal yang aku tebar. Tapi entah kamu yang tidak peka dengan semua perhatian yang kulakukan, atau kamu memang tidak menjadikanku pilihan untuk kamu kejar. Karena pada akhirnya, kalau kamu ingat, justru dia yang selalu mendengar cerita-ceritaku ketika kamu sibuk bermain dengan teman-temanmu. Dia yang selalu meluangkan waktunya untuk menemaniku. Dia yang menyediakan bahunya untuk menyembunyikan airmataku ketika menangisimu. Dia. Bukan kamu. Dan setelah aku nyaman bersamanya, tiba-tiba kamu datang lagi. Mengajakku pergi untuk mencintaimu, mene

Tidak Semudah Aku Menuliskannya

Jangan bertanya kenapa aku melakukan itu karena aku tidak punya jawabannya. Aku hanya tahu, bahwa hatiku memang kecil, tapi cukup besar untuk menampung semua hal tentangmu.  Jadi biarkan aku tetap memperhatikanmu. Biarkan aku melakukan kebodohan-kebodohan dengan bersedia melakukan apa pun untukmu, seperti sedetik setelah kamu menelepon memintaku datang, aku segera mengambil jaket dan helmku untuk segera menemuimu. Atau juga seperti menemanimu tengah malam hanya untuk berbicara hal-hal tidak penting. Karena menurutku, sebodoh apa pun percakapan kita, itu adalah waktu yang sangat berharga. Tidak boleh kusia-siakan.  Dan di sela-sela percakapan itu, kalau kamu melihatku menarik napas panjang, itu aku mencintaimu, hanya saja lalu menyadari bahwa tidak seharusnya melakukan itu.  Jadi seperti ini, pernahkah kamu mencoba sekuat tenaga untuk berhenti mencintai seseorang, tapi lalu melihat senyumnya, dan menyadari kalau menyangkut apa pun tentang dia, ternyata hatimu rapuh sekali