Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 16, 2019

Kamuflase Klasik, Ku Jadikan Kamu Antagonisnya

Aku adalah satu dari banyak laki-laki yang pernah terluka hatinya. Aku berantakan sejak ditinggalnya beberapa tahun lalu, semua terasa menyesakkan kala namanya terlintas di pikiranku. Dia adalah wanita yang sukses membuat lelaki berhati dingin ini mencair kemudian membuatnya beku mati rasa. Sejak dulu, aku terbiasa bergaul dengan siapapun tanpa memandang pria atau pun wanita, namun aku cendrung banyak memiliki teman wanita. Mungkin karena pembawaanku yang perhatian sebagai pria, mudah bergaul dan berbeda dari pria-pria lain yang biasanya membuat teman wanita mereka merasa gak nyaman ketika berada di antara mereka. Banyak di antara teman-teman aku(khusus yg perempuan) yang menganggap aku adalah orang yang tepat untuk berkeluh kesah, beberapa muncul perasaan istimewa namun aku tak menghiraukannya, dan mereka dapat menerima dengan sikapku yang acuh atas apa yang mereka rasakan. Aku bersikap seperti biasa saja, bersifat normal tanpa menghiraukan apa yang mereka rasa. Iya aku gak in

Karunia Doa Ibu

Bukanlah enggak mungkin kalo sangatlah banyak orang-orang sukses di seluruh dunia ini lantaran mempunyai hubungan yang baik dengan kedua orang tuanya terlebih kepada ibu. Kenapa? Karena ridha Allah adalah ridha orang tua, dan doa ibu itu sungguh tanpa hijab di hadapan Allah begitu mudah menembus langit. Sehingga doa seorang ibu yang dipanjatkan untuk anaknya boleh jadi sangat mudah untuk Allah kabulkan. Mungkin sebagian orang masih enggak sadar bahwa kemungkinan kesuksesan-kesuksesannya selama ini adalah buah dari doa seorang ibu kepada Allah tanpa ia ketahui. Dan seorang ibu dengan ikhlas tanpa diminta pasti akan selalu mendoakan anaknya di tiap nafasnya kala bermunajat kepada Allah. Tapi seorang anak belum tentu selalu berdoa untuk orang tuanya. Sungguh miris bukan? Barangkali juga kita suka mengeluh tentang sifat buruk orang tua, entah karena ibu nya cerewet, suka ikut campur, suka nyuruh-nyuruh, enggak gaul etc. Jika seperti ini maka tragis. Kenapa tragis? Karena terlalu fokus