Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Aku Mati Terjatuh Dan Kamu Tetap Angkuh

 Terbangun kaget seperti mimpi yang nyata, aku terjatuh menangis melompati gedung tinggi sekali. Dalam mimpi aku melihat sosok dirimu duduk di ujung teras pembatas gedung berwarna biru muda. Kamu menangis begitu sedihnya, airmata kamu mengucur derasa tak terbendung. Kamu menangis tersedu-sedu seakan dunia ini telah hancur meninggalkan kamu kii.  Pada akhirnya kaka berjalan menuju dirimu yang kosong, yang lelah, yang bingung kepada siapa kamu harus percaya sementara dunia ini selalu membohongi kamu. Kamu menjadi sosok yang tidak percaya semua orang, hatimu sakit begitu dalam hingga kamu enggak pernah tahu lagi apa rasanya benar-benar dicintai dengan tulus. Hatimu menjadi keras, hatimu tidak bisa lagi merasakan cinta yang tulus karena kamu ragu dengan semua manusia yang ada. Kaka tau, begitu banyak mata memandang kamu penuh perhatian. Begitu banyak orang yang menyukainya kamu, begitu banyak orang yang menginginkan kamu, dan begitu banyak orang meperhatikan kamu. Namun kamu tidak pernah m

Masih Tentang Topeng Kepalsuan Kita Semua

  Kenapa banyak manusia palsu didunia ini?? Kenapa mereka semua memakai topeng untuk menarik perhatian orang lain??  Gue berpendapat, karena mungkin memang demikian kodrat kita sebagai manusia, seenggaknya dalam beberapa cara yang dangkal. Pasti lo juga pernah kan menjadi manusia yang palsu dan lo sadar itu?? Dan begitu juga gue mungkin juga pernah. Bahkan, gue pikir kita semua harus menjadi 'palsu' pada waktu-waktu tertentu untuk bertahan hidup dan makmur secara sosial dan agar dicintai banyak orang.  Gue pernah membaca kutipan seseorang yang bilang gini kalo enggak salah, “Saat kalian memikirkannya, sebenarnya kita semua bermain berpura-pura lebih sering sebagai orang dewasa daripada yang pernah kita lakukan sebagai anak-anak! ”  Kutipan itu sangat masuk akal bagi gue dan selalu melekat pada gue sampai saat ini. Kutipan tersebut dengan sempurna menyimpulkan bagaimana kita harus berperilaku sebagai orang dewasa agar dapat berfungsi normal. Pikirkan deh coba tentang seberapa se

Manusia Penuh Topeng Kepalsuan

 Sebenarnya banyak banget orang yang palsu.  Banyak banget manusia-manusia palsu yang bertopeng. Manusia-manusia yang memalukan, karena gue dapat dengan jujur ​​mengatakan bahwa gue tumbuh dengan cinta di hati gue untuk orang lain dan kalo gue dapat membantu siapa pun, gue pasti akan melakukannya tanpa mengharapkan imbalan apa pun.  Sayangnya gue malah salah mengira kalo orang dengan senyuman yang baik, dan memiliki senyum indah itu pasti selalu baik dan jujur, tetapi nyatanya belakangan ini gue banyak mengetahui kalo ini hanyalah sebuah topeng dari orang-orang yang palsu. Kita hanya akan mengetahuinya ketika mereka melakukan sesuatu untuk membuktikannya kepada kita kalo dia lagi membutuhkan bantuan kecil(hanya ada saat mereka butuh aja) dan mereka membuat alasan untuk enggak balik membantu kalian saat kalian butuh(dan mereka pergi saat kalian membutuhkan mereka).  Gue memiliki "teman" yang telah gue kenal selama lebih dari 10 tahun mungkin dan ada beberapa dari mereka yang g

Kalian Cuma Manusia-manusia Yang Penuh Dengan Kepalsuan

  Mengapa gue merasa kalo semua orang di sekitar gue palsu????! Sebagai permulaan, izinkan gue memberi tau kalian bahwa siapa pun kalian, gue enggak secara pribadi mengenal kalian (maaf) jadi gue minta maaf kalo jawaban gue enggak membantu kalian. Dan jangan ragu buat mengkritik tulisan gue yang berantakan ini karena sebetulnya menulis bukan keahlian gue, jujur. Gue hanya suka curhat disini, karena jarang yang baca. Ok, dengan itu, secara pribadi, gue pikir ada beberapa kemungkinan skenario yang mungkin terjadi di sini. Saat kalian berfikir kalo kalian memiliki teman, apakah mereka benar-benar teman kalian??? Apakah kenyataannya kalian hanya benar-benar sendiri didunia yang ramai ini yang nyatanya kalian kesepian, tidak ada teman yang nyata???  Saat kalian berfikir memiliki teman, dan ternyata teman kalian itu hanyalah sebuah ilusi seperti topeng semata, gue akan bilang.  Mungkin mereka memang teman palsu.  Apakah orang-orang ini hanya ingin bersama kalian atau bahkan berbicara den

Pengalihan Saat Anxiety Datang

 Pengalihan adalah salah satu topik favorit gue karena menurut gue itu menjelaskan banyak hal tentang apa yang akan kita lakukan. Gue banyak menulis tentang berbagai macam cara pengalihan saat fikiran kita sedang kacau atau anxiety kita sedang datang menghampiri kita dan udah ghe share di group-group whatsaap dan sangat gue anjurkan untuk kalian baca.  Bahasan kali ini gue mau ngebahas gimana pengalihan kita terhadap rasa sedih yang kadang tiba-tiba kita alami. Ketika kita berbicara tentang pengalihan dalam kesedihan, kita biasanya mengacu pada penghindaran berdasarkan pengalaman. Pengalihan eksperiensial adalah upaya untuk memblokir, mengurangi, atau mengubah pikiran, emosi, atau sensasi tubuh yang enggak menyenangkan. Ini adalah pengalaman internal yang dianggap menyakitkan atau mengancam dan mungkin termasuk ketakutan kehilangan kendali, dipermalukan, atau cedera fisik dan pikiran dan perasaan termasuk rasa malu, bersalah, putus asa, enggak berarti, perpisahan, isolasi, tertipu, dib

Kesedihan Dan Sendiri

 Apakah hidup kalian sudah bahagia??  Ataukah kalian hanya pura-pura bahagia dalam kepalsuan hidup kalian???  Apakah kalian penting bagi orang-orang sekitar?  Apakah Dunia membutuhkan kamu???  Siapakah yang paling banyak memeluk kamu???  Kebahagiaan?? Kebohongan??? Atau kesepian????  Gue akan berbicara tentang teman sejati yang selalu menemani gue di setiap gue menghembuskan nafas. Dia adalah kesedihan. Dia yang paling setia dibandingkan dengaan kebahagiaan. Dia sama seperti kebohongan, sama-sama buruknya. Kebohongan menipu, namun kesepian itu jujur.  Kesedihan bisa membuat kita merasa seperti gila. Tanggapan kita semua terhadap kesedihan akan sangat berbeda dari orang lain dan begitu juga berbagai perasaan yang kita alami sebagai tanggapan atas kehilangan tersebut. Berikut ini sebagian daftar emosi yang biasanya dikaitkan dengan kesedihan menurut gue:  shock, mati rasa, sedih, putus asa, kesepian, isolasi, kesulitan berkonsentrasi, kelupaan, mudah tersinggung, marah, nafsu makan menin

Alhamdulillah 30 Juz 😊

 Hhuhu finally ramadhan tahun ini gue bisa khatam 30 juz.. Setelah tahun sebelumnya gue cuma bisa sampai juz 25 dan khatam setelah selesai ramadhan. Seminggu ini gue bela-belain ngurangin main HP, bela-belain enggak terlalu banyak mandangin HP gue. Dan, berhasil 😊 Aaaaah senangnya~ Target tahun ini khatam minimal 2 kali, semoga bisa terwujud yaa gengs :') karena godaan dunia begitu banyak, begitu nyata, begitu menggoda hhuhu :( Buat kamuuuu, ayoo semangatttt...  Kita khatam bareng-bareng 😍 Udah gitu aja.  Ini bukan pamer yaa, ini cuma rasa enggak percaya diri.. Kok gue bisa sih 8 hari, ehh 9 hari selesai????!  Gue enggak percaya gue bisa, ternyata yaa bisa.. Gak terasa banget saat gue bener-bener fokus sama apa yang gue suka.  Gue enggak tidur dari habis tarawih beberapa malam ini. Dan sekarang udh jam 03.42 WIB. Waktunya sahur, nunggu subuh, nganter ibu, j 9an tidooooooor...... Wfh 😜😜🤪🤪🤪 Bye~

Jam Tidur Gue Berantakan Lagi

 Mengapa gue merasa sedih dan tertekan ketika bangun, tetapi umumnya gue ngerasa lebih baik tentang kehidupan gue saat di malam hari...  Banyak dari jawaban yang dijelasin psikiater gue itu udah mencakup beberapa aspek yang mungkin berhasil dalam kasus gue, dan gue tau ini pasti akan menjadi agak lama, tapi gue selalu berusah untuk meluangkan waktu. Namun, perlu diingat bahwa ini mungkin bukan masalah yang kalian pernah rasain. Gue tau kalo kita sebagai manusia, juga sebagai spesies, sebagian besar adalah diurnal, tetapi sebagian dari kita enggak. Seperti diri gue ini. Dan gue mengetahuinya setelah melalui beberapa pengalaman dan konsultasi, terapi beberapa kali, beragam diagnostik, dan lebih banyak tes dan ujian daripada yang udah gue hitung dan lalui. Gue dulu ngerasa sangat seperti apa yang lo gambarkan.  Terus-menerus "lelah" secara fisik / emosional / mental hampir sepanjang hari, enggak peduli jumlah latihan fisik dan penyesuaian pola makan yang gue lakukan, tetapi menc

Siapa Yang Pantes Elo Cinta???

 Bagaimana lo bisa percaya kalo seseorang mencintai lo??? Sekarang sabtu, 10 april 2021 jam 01.38. Dan gue akan membahas sesuatu yang paling membosankan, yaitu tentang cinta. Siapa sih orang yang pantes kita cintai???  Cinta adalah sesuatu yang dirasakan . Adapun rasa percaya yang lo punya itu hanya perlu "mempercayai" naluri yang lo miliki bahwa orang ini sebenarnya memiliki dalamnya hati yang baik. Lo harus bisa melihatnya dari cara dia memandang lo. Dalam cara dia merawat lo.  Apakah dia itu telah melakukan sesuatu yang terbaik buat lo???  Apakah dia membuat lo merasa keputusan dan tindakan lo itu penting bagi mereka???Apakah lo merasa didukung secara emosional oleh dia??? Apakah dia mendengarkan apa yang lo butuhkan darinya dan memberikan apa yang lo minta???  Apakah dia sangat peduli dengan keselamatan lo dan memastikan kalo lo akan selalu baik-baik aja???  Apakah dia sangat menghargai kebahagiaan lo dan membantu lo saat lo lagi sedih?? Apakah dia menunjukkan bahwa lo it

Tragisnya Yang Satu Mungkin Ingin Pergi, Sementara Yang Lainnya Putus Asa Namun Ingin Selalu Bertahan

 Dia pernah mencintai gue, dan gue mencintainya. Sekarang dia enggak ingin berbicara dengan gue.  Apa yang udah gue lakukan???  Apa yang harus gue lakukan?????  Sayangnya, ini adalah masalah umum dan mungkin biasa aja. Orang-orang berubah, pasti berubah dan menemukan bahwa pasangan bukan lagi yang tepat buat mereka, atau mereka malah menemukan bahwa (seenggaknya untuk suatu waktu) mereka enggak menginginkan pasangan. Tragisnya adalah bahwa orang jarang “melangkah”, sehingga yang satu mungkin ingin pergi, sementara yang lain putus asa untuk menjaga hubungan tetap berjalan...  Kalo emang dia udah sepenuhnya memutuskan hal itu untuknya, hubungan telah berakhir, sebenarnya emang enggak banyak yang dapat gue lakuin. Enggak mungkin memaksa seseorang untuk mencintai gue, dan mendesaknya sebagai bagian dari usaha untuk "memenangkannya kembali" kemungkinan akan membuat gue terlihat sebagai orang asing aneh, menakutkan, menjijikan atau bahkan malah bisa dianggap sebagai pelecehan. Dan

Terngiang Masalalu

 Kebanyakan orang enggak bangun pada suatu pagi yang indah dengan pikiran "Gue masih kepikiran dia, dia gimana yaa kabarnya???"  Biasanya sih itu cuma sebuah proses. Ini bisa melibatkan banyak konflik pada jiwa, percakapan-percakapan kecil yang bikin down, insiden kecil yang membuat kesal, tapi biasanya kebiasaan kaya gitu terjadi buat waktu yang lama dan sering diabaikan sebelum seseorang mencapai titik, "Gue enggak menginginkan ini lagi dan gue akan membebaskan bagian hati yang patah agar bisa bebas lagi" Masalalu gue mungkin enggak ingin menyakiti gue (atau bahkan dirinya sendiri), tetapi dia telah menemukan cukup alasan untuk ingin melanjutkan hidup tanpa gue. Itu menyakitkan buat gue emang dan rasanya enggak adil banget, apalagi waktu itu gue masih sangat mencintainya. Sayangnya, cinta enggak selalu adil. Terkadang kita berada di tempat yang berbeda dalam hidup dan emosi kita. Dan juga, sayangnya, jawaban "enggak" dari masalalu gue dulu membuat semua

Jatuh Cinta Pada Gadis Yang Belum Pernah Diketemui

 Gue pernah denger salah satu kutipan dibuku, tapi gue lupa buku apa dan itu jadi kutipan favorit gue. Kira-kira gini bunyinya...  "Setiap pengalaman dalam hidup kita, semua itu udah dirancang untuk mengajari kita sesuatu yang perlu kita ketahui dan jalani agar bisa maju dan bertahan." Memutuskan suatu hubungan dengan orang yang kita sayangi contohnya, itu adalah salah satu proses tersulit yang harus dilalui. Dan sayangnya, itu enggak ada hubungannya sama sekali dengan kesiapan. Gue enggak akan pernah siap untuk sesuatu yang menyakitkan dan menyakitkan dalam hidup gue. Mengapa???? Karena itu sebagai contoh ketahanan diri gue sendiri.  Sebagai manusia, kita semua cenderung menghindari rasa sakit sebanyak mungkin. Namun, terkadang, ini enggak tergantung pada diri kita. Ada hal-hal dalam hidup yang enggak pernah bisa kita kendalikan. Contohnya saat gue dengan sukarela dapat memutuskan untuk memulai hubungan dengan pasangan, gebetan, atau siapapun tetapi gue enggak dapat mengontr

Hal Yang Paling Jujur Yang Bisa Gue Katakan Sekarang

 Saat ini gue masih mencintainya dan sekaligus membenci nya. Enggak, gue mencintai nya dan membenci nya karena dia enggak membalas cinta gue.  Kebencian yang diproyeksikan itu adalah cara membodohi pikiran gue dengan berpikir bahwa gue enggak menginginkan nya. Jika dia mencintai gue kembali, gue pasti akan membalas cinta nya dalam sekejap mata. Cukup membodohi diri gue sendiri, gue enggak pernah sama sekali membenci nya. Kebohongan itu selalu berbahaya. Dan berbohong pada diri sendiri bahkan lebih berbahaya. Mungkin gue enggak cukup kuat buat memberikan cinta gue kepada seseorang dan orang tersebut enggan menerimanya kembali. Tapi gue saat ini memiliki perasaan yang enggak pernah bisa dipungkiri diri gue sendiri. Gue enggak pernah mau jadi pembohong, apalagi membohongi diri gue sendiri!! Jadi saat ini hal paling jujur yang bisa gue katakan adalah, gue mencintainya sekarang. Bahkan saat kita jauh dari sisi dunia yang berbeda.  Gue di barat, dan dia di timur pulau Jawa..  Gue kangen kamu

Memilih Rasa

 Gimana kalo gue membenci orang yang gue cintai pada waktu bersamaan saat gue betul-betul mencintai dia??? Kadang gue berfikir kalo kekuatan perasaan itu adalah kuncinya. Logika memberi tau diri gue kalo itu adalah emosi yang berlawanan tetapi sebenarnya enggak. Saat gue udah meningkatkan status seseorang yang ada dihidup gue, tindakan mereka akan menjadi penting bagi gue pribadi dalam proporsi langsung dengan tingkat status yang gue berikan kepadanya. Jadi, kalo gue enggak setuju dengan tindakan seseorang tetapi gue udah memberinya status tinggi di hidup gue , maka gue akan memiliki reaksi yang sangat kuat terhadap apa pun yang mereka lakukan. Gue secara sadar kemungkinan besar akan memberi label semua yang mereka lakukan apabila itu buruk, dan itu akan memengaruhi diri gue, terutama fikiran gue terhadapnya. Kalo gue menyukainya maka yang terjadi adalah kebalikannya, mereka benar-benar enggak akan terlihat melakukan kesalahan dan ada makna positif yang tersembunyi bahkan pada banyak k

Menjadi Dewasa Menyebalkan

 Enggak ada yang namanya "Dewasa" Menurut gue, dan kalo lo emang mencoba menjadi salah satunya, lo pada akhirnya akan menjadi orang yang paling sulit dipercaya dan paling enggak menyenangkan pada akhirnya hahaha 😆 Makannya stay young!!! Umur boleh matang, tapi jadilah selalu seperti anak-anak yang polos dan menyenangkan 🤣😆 Kalo lo menunggu saat ajaib ketika lo akhirnya akan ada pada masanya "Dewasa", yaa serahkanlah. Saat gue memasuki usia dewasa, gue bisa melihat itu enggak akan pernah terjadi. Gue enggak akan pernah mempelajari apa yang gue butuhkan buat bersandar untuk menjadi orang dewasa. Gue enggak akan pernah 100% percaya diri. Gue enggak akan pernah berhenti gagal… Orang-orang yang tampaknya memiliki semuanya, entah berpura-pura atau menjalani kehidupan yang sangat membosankan sehingga mereka enggak pernah menghadapi tantangan apa pun. Biar gue coba jelaskan disini bahwa gue adalah tipikal orang yang bertanggung jawab dan selalu berusaha untuk bertanggung

Gue Bukan Orang Aneh, Gue Belajar Tentang Gue

 Pernahkah lo berkata pada diri lo sendiri???  Gue muak mendengar mereka yang berada diposisi hidup yang lebih baik. Gue lelah mendengar kalo ini semua sebenernya terjadi karena suatu alasan. Duka cita yang gue alami selalu ditanggapi dengan kata-kata atau penilaian kosong mereka, jadi mengapa gue harus repot-repot bilang terus mengatakan semua yang sebenarnya kepada siapa pun???  Gue cuma sedikit berharap ada satu orang, hanya satu orang aja yang mau mendengarkan bagaimana perasaan gue yang sebenarnya. Lo itu enggak sendiri. Lo udah menemukan tempat dimana kesedihan lo itu diterima sepenuhnya, dan lo enggak akan mendengar satu dua kata hampa atau omong kosong belaka. Kalo lo seperti kebanyakan orang, pasti lo udah berhenti membicarakan kesedihan lo. Hanya ada begitu banyak kutipan inspiratif tentang kematian yang dapat lo terima dari teman, group-group, artikel, atau apapun sebelum lo malah memutuskan untuk diam aja. Masalahnya, rasa sakit, seperti cinta, membutuhkan ekspresi. Apakah