Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November 20, 2020

Memaafkan Diri

 Gak terasa udah 6 tahun gue ngenjalani fakta kalo lo meninggalkan gue, demi memberi ruang di hati lo untuk yang lain, tentu aja gue hampir mati kemarin. Enggak mati secara raga, tentu aja. Namun mati secara naluri. Serupa malas mendengar nama lo lagi. Serupa malas mengetahui kabar lo lagi. Serupa berharap, semoga elo selamanya pergi. Mati. Mengingat kembali segala janji yang udah lo ucapkan tentang kita di masa lalu, gue serupa menyalakan kembang api dalam hati. Ia meletup di awal dan hampir meledak di akhir. Selalu gue tahan sekuat hati. Biar rasa benci gue enggak sampai membuat gue hilang kendali. Lo itu… Bener deh, sejujurnya gue selalu sering bertanya sendiri dalam hati. Pantaskah seorang pengkhianat kaya lo buat dimaafkan??? Pantaskan seorang pembunuh kebahagiaan diterima maafnya??? Pantaskah nes???!  Waktu demi waktu berlalu dengan sangat terasa perjuangan didalamnya. Bisu demi bisu. Hening demi hening. Air mata demi air mata. Banyak hal terjadi dalam hidup gue setelah penghiana