Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Dia Bukan Kamu

Kamu akan selalu menjadi yang kukagumi. Karena bagaimanapun juga, kamu adalah yang paling sesuai dengan apa yang aku impi. Kamu juga akan selalu ada di ingatanku, karena bagaimanapun juga, kamu adalah orang yang pernah paling bisa memunculkan tawaku. Jadi, kalau dulu aku bilang aku mencintaimu, itu bukan main-main. Karena memang kenyataannya bisa dibilang aku memperhatikanmu terlalu sering. Dan di momen itu, dulu aku berharap, kamu bisa menangkap sinyal yang aku tebar. Tapi entah kamu yang tidak peka dengan semua perhatian yang kulakukan, atau kamu memang tidak menjadikanku pilihan untuk kamu kejar. Karena pada akhirnya, kalau kamu ingat, justru dia yang selalu mendengar cerita-ceritaku ketika kamu sibuk bermain dengan teman-temanmu. Dia yang selalu meluangkan waktunya untuk menemaniku. Dia yang menyediakan bahunya untuk menyembunyikan airmataku ketika menangisimu. Dia. Bukan kamu. Dan setelah aku nyaman bersamanya, tiba-tiba kamu datang lagi. Mengajakku pergi untuk mencintaimu, mene

Tidak Semudah Aku Menuliskannya

Jangan bertanya kenapa aku melakukan itu karena aku tidak punya jawabannya. Aku hanya tahu, bahwa hatiku memang kecil, tapi cukup besar untuk menampung semua hal tentangmu.  Jadi biarkan aku tetap memperhatikanmu. Biarkan aku melakukan kebodohan-kebodohan dengan bersedia melakukan apa pun untukmu, seperti sedetik setelah kamu menelepon memintaku datang, aku segera mengambil jaket dan helmku untuk segera menemuimu. Atau juga seperti menemanimu tengah malam hanya untuk berbicara hal-hal tidak penting. Karena menurutku, sebodoh apa pun percakapan kita, itu adalah waktu yang sangat berharga. Tidak boleh kusia-siakan.  Dan di sela-sela percakapan itu, kalau kamu melihatku menarik napas panjang, itu aku mencintaimu, hanya saja lalu menyadari bahwa tidak seharusnya melakukan itu.  Jadi seperti ini, pernahkah kamu mencoba sekuat tenaga untuk berhenti mencintai seseorang, tapi lalu melihat senyumnya, dan menyadari kalau menyangkut apa pun tentang dia, ternyata hatimu rapuh sekali

Entahlah

Saat senja datang, apakah bumi yang meninggalkan, atau matahari yang mengucapkan selamat tinggal? Saat purnama tinggi, apakah bumi yang menatap rindu atau rembulan yang menatap kangen? Saat hujan turun, apakah awan yang berlarian tak sabar atau bumi yang menyambut riang? Entahlah. Saat dua sahabat lama bertemu, siapa yang menunggu, siapa yang datang jika dua-duanya berpelukan erat? Saat dua musuh berperang, siapa yang memulai, siapa yang mengakhiri jika dua-duanya sama-sama binasa? Pun, saat sebuah hubungan terputus, siapa yang pergi, siapa yang ditinggal jika dua-duanya sama-sama terluka? Entahlah.

Tentang Kehilangan

Kembali kita pada sebuah pengulangan, di mana kita pulang pada kenangan. Pada debar masing-masing dengan rasa yang entah sama atau beda. Kita sama-sama kehilangan, tepatnya. Apa lagi yang harus diributkan dari kehilangan? Selain pembunuh sepi atas hatimu sendiri. Apa lagi yang harus diperkarakan dari kehilangan? Selain tubuhmu akan dikuliti sunyi perlahan-lahan. Di mana amin dari segala doa yang kita panjatkan bersama kemarin? Hilang lenyap oleh dinginnya hembusan angin malam? Di mana amin dari segala doa yang kita panjatkan bersama kemari? Habis musnah dengan tenggelamnya matahari kala senja? Untuk terakhir kalinya… Duduk manislah dan tatap mataku, redam egomu, sayang. Kita sudah kalah telak oleh kenyataan. Kehilang datang tiba-tiba barusan, tanpa aba-aba, tanpa undangan. Kusaksikan dia ke sini melewati pipi yang berlinang air mata. Berdoalah dan mari mengucapkan amin seirama, semoga kita kembali bersama dipengulangan nanti. Biarkan nanti aku mencintaimu

Tentang Waktu

Banyak sekali yang sedang aku pikirkan, salah satunya adalah memikirkanmu, dan terkadang aku pun tak mengerti jalan pikiranku sendiri. Apakah kau juga pernah merasakan hal ini? Aku menulis ini sambil kebingungan, bingung dengan pertanyaan diriku sendiri. Apakah kita memang sama-sama sedang mencari untuk saling menemukan? Atau setelah kita dipertemukan, kita akan dipisahkan? Sepertinya kita hanyalah korban dari rahasia waktu, kita terlalu sering mengira-ngira akan jatuh cinta pada siapa, akan memiliki hati siapa, dan akan menitipkan hati pada siapa. Itu adalah urusan hati, dan hati selalu berurusan dengan waktu. Saat kau patah hati, apa yang kau lakukan selain meyakinkan diri untuk tabah, sembuh, dan melupakan? Kembali lagi, semua adalah perihal waktu. Kenapa harus berkaitan dengan waktu? Aku selalu penasaran dengan retorika pertanyaan-pertanyaan yang nihil jawaban itu. Tapi, mungkin jawaban yang paling benar adalah : ini semua masih rahasia sang waktu. Raha

Aku Rindu

Aku rindu. Sungguh. Mungkin ini terdengar aneh. Namamu merasuk masuk ke otakku. Kau menggangu sekali Setiap hari, kau kembali Dimana lagi? Di otak dan hatiku kali ini. Jujur, Aku benci ini. Kau datang, memberiku harap, lalu pergi tanpa permisi Selalu kau sibuk sendiri. Sore dan hujan. Hujan khas Bogor. Deras dan bau tanah basah. Aku gerah, gerah ingin ke tempat itu segera. Segera menemukan hati yang tertinggal di sana. Rindu. Berharap kau tahu walaupun sebenarnya kau tak akan pernah tahu. Berharap kau peduli walaupun kau orang yang cuek setengah mati. Rindu Tapi aku berusaha untuk tak rindu. Rumit? Tentu. Rindu memang selalu rumit. Lebih rumit lagi, aku merasakannya tapi kau tidak. Cara terbaik adalah menahannya dan melupakannya, atau mungkin membuangnya jauh dari otakku, segera! Berhasil atau tidak? Itu urusan belakangan. Jika aku rindu, cukup menatap jendela mengetuk-ngetuknya dengan tangan berharap napasmu ikut berembun disitu. Terobati

Kekecewaan Aku Padamu

Ada denyut sesak saat mendengar kabarmu sekarang, bahwa kau telah menemukan seseorang, dan bersamanya kalian saling mengikat sayang. Kau datang menanyakan kabar, seakan aku baik-baik saja setelah kehilangan. Aku terdiam, seperti yang selalu kau lakukan dulu saat aku mengungkapkan rasa padamu. Bahwa sesungguhnya aku tidak terima atas segala bahagiamu, karena aku selalu yakin aku yang paling bisa membahagiakanmu. Namun terlambat, padanya cintamu telah tertambat. Kau tak pernah memberikan kesempatan, menjadikanku teman cerita sudah cukup membuatmu nyaman. Sedetik saja sungguh ingin aku tetap memilikimu, walau tak selamanya, paling tidak bisa mewarnai setiap cerita. Karena kini tentangmu hanyalah perih, dan penyesalan yang terucap lirih. Isi kepalaku masih saja tentangmu, namun ketiadaanku di hatimu membuatnya pilu. Satu hal yang masih membuatku tersenyum adalah anugerah kehormatan yang kau berikan atas hancurnya segala perasaan. Namun tersenyum, hanyalah kamuflase

Teruntuk Kamu yang Pernah Hadir

Untuk kamu, yang sempat hadir.. Apa kabar? Sudah lama kita tak jumpa. Jangankan berjumpa, saling sapa pun sudah tidak. Aku maklumi itu semua. Aku menghargai kehidupanmu, dan kau? Entah masih peduli dengan hidupku atau tidak. Mungkin kamu akan bertanya, kenapa aku menulis ini semua? Jika kau mengira, karena aku ingin mencuri perhatianmu, tentu tidak. Untuk apa. Lalu jika kau mengira, aku ingin mendramatisir keadaan, itupun tidak. Sama sekali tidak. Aku menulis semua ini hanya karena rindu. Tak pernahkah kau merasakannya juga? Aku harap kau sempat merindukanku walau hanya semalam. Setidaknya kau mengingat bagaimana aku tertawa lalu menangis. Setidaknya kau mengingat bagaimana susahnya berusaha dan mudahnya menyerah. Untuk kamu, yang sempat hadir. Maaf aku sempat membuatmu muak. Dengan sikapku yang kekanak-kanakan. Yang sering mengeluh, yang sering berdrama dengan segala masalah. Kau selalu mengingatkanku. Dan lagi, aku terlambat menyadarinya. Aku tahu aku salah

Singing this song when i miss you

When i missing you Ines Yustika Fatimah, i just listen and sing this song... Maybe you can hear me if i sing this song.. I miss you now, you know??? I'm gonna pick up the pieces and build a Lego house If things go wrong we can knock it down My three words have two meanings but there's one thing on my mind It's all for you And it's dark in a cold December, but I've got you to keep me warm If you're broken I will mend ya and keep you sheltered from the storm that's raging on, now I'm out of touch, I'm out of love I'll pick you up when you're getting down And out of all these things I've done, I think I love you better now I'm out of sight, I'm out of mind I'll do it all for you in time And out of all these things I've done, I think I love you better now, now I'm gonna paint you by numbers and colour you in If things go right we can frame it and put you on a wall And it's so hard to say it but I

Penyesalan Selalu Datang Saat Dia Tak Ada Lagi

Jangan pernah menghitung berapa kali kamu di sakiti dan ditinggalkan dalam kisah percintaan kamu..tetapi dapatkah kamu menghitung berapa kali kamu menyakitinya, melukainya tetapi dia tidak pernah meninggalkanmu seperti mereka yang meninggalkanmu. Lalu kamu mengingat semua kata-kata yang pernah ia ucapkan padamu. Kamu mengingat semua ungkapan perasaan cintanya padamu. Kamu mengingat betapa dia memohon untuk tidak kamu tinggalkan. Kamu mengingat betapa dia ingin kamu tetap disampingnya. Kamu mengingat betapa dia tidak ingin kamu pergi darinya. Kamu mengingat betapa dia takut akan kehilanganmu. Kamu mengingat betapa dia giat meyakinkanmu bahwa hanya dia yang mampu menyayangi kamu sampai nanti. Kamu mengingat semua yang telah ia berikan hanya untukmu yang orang lain tak akan mampu berikan padamu, Dan Kamu mengingat betapa dinginnya sikapmu saat itu dan kamu yang seolah tak mau tau bagaimana sedihnya perasaannya saat itu. Kamu yang tak tau betapa sakitnya ia dengan perkataan

Together We Rise

Jangan menyia-nyiakan ketulusan seseorang yg mencintai kamu Kamu tau, ketika kamu merasa sempurna merasa hebat dan kamu telah mendapatkan segala yang kamu inginkan tetapi kamu ternyata hanya sendiri. Tidak ada orang yang menemani hidupmu. Segala yang kamu capai menjadi tidak berarti karena kebahagiaanmu belum kamu dapatkan. Kamu hanya bisa membaginya untuk dirimu sendiri. Kamu tau.. ketika kamu merasa banyak orang yang akan jatuh cinta padamu dan mencintaimu, saat itu kamu tidak akan menyadari bahwa kamu akan dibutakan oleh semua itu. Kamu tidak akan menyadari saat seseorang yang dengan tulusnya mencintaimu telah kamu sia-siakan. Kamu tidak akan tau bagaimana orang itu dengan hatinya yang ikhlas menerima segala perlakuanmu, sikap dinginmu, ketidak perdulianmu bahkan (mungkin) pengkhianatan yang telah kamu lakukan padanya. Kamu tidak akan menyadari kalau kamu telah menyia-nyiakan cintanya karena pikiranmu yang mengatakan bahwa kamu bisa mendapatkan yg jauh lebih baik

My Office.....

    Minal Aidzin..........  Tukeran kado kita..........  Gusti lagi gusti lagi.......  piss.........  MY team... My family..........  perpisahan....... Arif, Mbak Army... Devitana.. Gusti, Dayu, Rika, Mas soleh........ Aku kangennn.......  om ski...... noni........ resi....  LF 1......  Ngapain sama Om ben???  LF.....  FAmily.......  DDE FAM........  me..  COwo-Cowo Kece,,,,,,  kece........  Pak Muhyiddin..  blur.......  Drink times........  Mas........  Mbakk..  Semangatt........  Plaza Mandiri... Kita (lagi) Selalu Berdoa........  Putih........... Hijau........

MY OFFICE MY WORK and MY FRIENDS

Saya dan Teman-teman di kantor Perkenalkan nama saya Gustianto Rahman.......  Suasana Morning Briefing...  Kami pembawa acara Sharing day akhir tahun di Plaza Mandiri..  Pembacaan doa..  MY Time.. MY team....  Pembawa Acara CRO... Kebagian LF jakarta,  HAPPY NEWYEARS...........  Minal Aidzin walfaidzin yaaa....  Hey putuuuu.... Wanita terkece dikantor :*  Lebarann.........  Foto bersama Group Head dan Departement Head ( Bpk Djaka dan Bpk Heri)  Baca Doa dulu...  Penutupan.......  Rutin donor darah biar sehat.............  Kesekian kali terpilih untuk jadi pembawa acara...........  Saya selaku pembicara..... hehe XD Gaya dulu lah.................... GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO RAHMAN GUSTIANTO