Langsung ke konten utama

Gue Benci orang Sombong, Tapi Gue Gak Boleh Ngejudge Seenaknya!!!

 Pernah enggak kalian nemuin orang yang sombong??? 

Pernahkah enggak kalian ngerasa seseorang terlihat sombong??? 

Pernahkah gak kalian ngerasa gerah banget sama kesombongan seseorang??? 


Hmm,, apa sih sombong itu sebenernya???? 


Sungguh sebenernya gue sendiri juga enggak tau dan enggak ngerti definisi sombong sebenernya..


Yang gue tau sombong itu adalah sifat yang tercela dan dilaknat oleh Allah.. Guru agama gue bilang kalau sombong itu adalah penyakit,, Penyakit yang pada dasarnya ada dalam hati dan hanya hati pula yang bisa mengobatinya..


Yupz.. Enggak ada satu manusia pun yang boleh sombong di dunia ini..


Enggak ada satu orang pun yang berhak menyombongkan dirinya.. Karena manusia itu gak ada apa-apanya.. Allah Maha Segalanya dan gak ada yang boleh merasa dirinya lebih dari Nya...


Sombong..


Gue paling benci punya teman yang sombong.. Gue paling sebel banget ngeliat orang yang sombong.. Jujur aja gue adalah orang yang paling anti buat berlaku sombong.. Karena gue selalu ngerasa gue ini sama, gue ini bukan siapa-siapa,, Karena gue juga gak punya apa-apa,, Karena gue cuma seorang manusia biasa.


Dari sudut pandang gue orang yang sombong itu biasanya terlihat dari cara mereka bersikap,, dari cara berbicara dan gaya hidup mereka yang berlebihan. Sikap mereka itu sangat nunjukin kalo mereka benci diperlakukan "biasa" dan sama dengan orang lain. Cara mereka berbicara juga sangat tingg sekali sama orang lain. Rata-rata gaya hidup mereka itu selalu berlebihan maunya terlihat lebih dan berbeda dari orang lain.



Pernyataan diatas bukan dari suatu sumber atau pun terdapat dikamus besar Bahasa Indonesia. Itu cuma sekelebat makna sombong yang gue simpulkan dengan hati dan logika gue sendiri. Setiap orang punya persepsi akan suatu istilah kan?


Jadi kalo kalian enggak setuju dengan definisi gue tentang sombong, yaudah dengan senang hati gue juga kok nerima persepsi pribadi kalian di tulisan ini... 


Yang pasti kalo ada orang yang bersikap mendekati sombong yang gue simpulin tadi maka secara langsung dan bijaksana orang tersebut akan gue coba sebisa mungkin buat gue jauhin hahahaa 🤣 Menurut pengamatan gue sebenernya ada beberapa hal yang menyebabkan orang jadi sombong (Ini cuma opini yang gue simpulin dari beberapa peristiwa yang udah pernah gue alamin)


Pertama, orang yang sombong itu bisa jadi karena mereka kaya. Dengan harta kekayaan yang mereka punya mereka terlena dengan semua titipan Allah itu. Padahal dalam harta mereka ada hak orang lain di dalamnya. Mengapa mereka dikatakan sombong? Karena mereka enggak mau menyumbangkan harta yang telah mereka miliki, karena mereka memakan hak orang lain yang bukan hak mereka, karena mereka ingin menguasai segala kekuasaan dan kekayaan dengan segala cara, karena mereka enggak mau berjalan kaki atau sekedar naik angkutan umum, atau karena mereka enggak mau beli barang yang murah. Semua karena mereka merasa mereka kaya dan enggak pantes buat diperlakukan seperti orang yang enggak kaya. Mereka punya segalanya jadi mereka gak pantes pake sesuatu yang enggak istimewa.

Mereka cenderung arogan, rakus dan kikir. Dan karena kekayaannya itu mereka jadi sombong. Mereka lupa kalo mereka mati nanti enggak ada satu harta pun yang akan mereka bawa ke liang lahat. Naudzubillahi min dzalik deh!!! 


Kedua, orang yang sombong karena mereka pintar. Dengan kepintaran dan ilmu lebih yang mereka punya, mereka ngerasa cuma mereka yang paling hebat. Mereka ngerasa kalo mereka adalah pemilik dunia ini sampe mereka lupa kalo semua itu yaa cuma titipan Allah. Padahal, kalo kata orang tua jaman dulu “sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. Kalo kepintaran itu cuma dinikmati sendiri, cuma buat disombongin dan cuma buat disalahgunain maka betapa sia-sianya segala titipan Allah tersebut. Jadi hidup itu engga cuma cukup pintar, Akhlak juga harus baik. 


Orang sombong karena kepintarannya bener deh ilmu mereka gak akan pernah berkah. Percuma juga mereka punya segalanya tapi enggak diamalkan buat orang lain. Mereka ngerasa cuma mereka yang pantes buat disanjung dan dipuji sampe mereka mau diperlakukan berbeda dari orang lainnya, mereka ngerasa special sendiri. Dan dari kepintarannya itulah mereka jadi sombong. Mereka lupa kalo mereka mati nanti maka akan ditanyalah “Dipakai buat apa ilmu yang mereka miliki selama di dunia???” 


Ketiga, orang yang sombong bisa jadi cuma karena kecantikan atau ketampanan mereka. Orang yang cantik dan tampan biasanya suka mandang rendah orang yang enggak cantik dan tampan. Mereka biasanya ngeliat orang dari ujung rambut hingga ujung kaki terus mereka memalingkan wajah mereka kaya ngomong “Kampungan,,cuiiih” wkwkwk. Mereka selalu bangga dengan wajah mulus dan kulit bersih mereka. Mereka selalu sibuk buat perawatan demi kecantikan dan ketampanan mereka. Membeli segala sesuatu yang mahal dan branded mereka selalu ingin terlihat mewah dalam berpenampilan. Mereka juga cuma mau bergaul sama yang sejajar sama mereka. Milih-milih teman dan pasangan yang harus cantik dan ganteng juga. 


Kalimat don’t judge the book by its cover udah sering kita dengar kan?? Suatu kalimat biar kira enggak nilai orang dari tampak luarnya aja udah begitu sering kita terima, dan selalu diulang-ulang sepanjang masa. Nasehat yang mengajak kita supaya jangan melihat dari bungkusnya aja melainkan isinya juga. Pertanyaan sederhananya, apakah kita terus kemudian gampang buat mempratekkannya???Belum tentu. Sering banget dalam hal apapun, gue sendiri justru malah langsung cepet-cepet buat nilai seseorang dari apa yang keliatan oleh mata gue. Seketika secepat kilat langsung bergunjing dan menilai seseorang begitu melihat tampilan luarnya seperti apa. Kadang gue sendiri sadar menilai orang hanya dari tampilan luarnya aja, bukan dari perbuatannya, atau apa yang ada dalam hati orang tersebut.


Banyak orang ngeliat orang berpakaian rombeng, mereka cap dia itu miskin dan pengemis, peminta-minta. Melihat orang pakai baju bagus dan mentereng, mereka cap dia itu kaya dan sombong, sok banyak duit. Terus ada orang ngomong keras dan kasar, kita menjudge dia itu enggak berakhlak dan orangnya enggak baik. Saat ada temen pendiam dan enggak banyak bersuara, ehh malah banyak dari kita anggap dia bodoh dan dungu, atau sok alim??? 


Gue punya beberapa pengalaman yang cukup berarti, yang begitu dalam mengajarkan gue buat enggak boleh nilai orang dan menjustifikasi orang tersebut secepat membalikkan telapak tangan. Mengajarkan gue buat enggak menilai orang lain cuma dari apa yang gue lihat semata. Dalamnya laut emang bisa diukur, tapi isi hati orang siapa yang tau??? Kan begitu. Jujur aja, gue ini beberapa kali gagal mempratekkan hal itu. Malah kadang gue terlalu cepat ngambil kesimpulan yang belum tentu benar adanya. Dan dari semua pengalaman gue itu gue sadar kalo gue gak boleh menyimpulkan kalo mereka yang terlihat sombong itu gak selamanya sombong, ada banyak orang baik yang dalam sombongnya tiba-tiba dia berbagi tanpa orang lain tau, ada orang baik yang dalam sombongnya ternyata mendoakan orang-orang lain yang enggak seberuntung mereka, banyak hal yang enggak gue ketahui tentang dunia ini. Tapi memang bayak juga sih orang yang nyatanya emang beneran sombong hahaha 🤣🤣🤣


Sungguh mereka lupa kalo semua itu titipan Allah. Mereka enggak pernah berpikir kalo suatu saat Allah menghapus itu semua. Dan dari kecantikan/ketampanan itulah mereka menjadi orang sombong. Sungguh, mereka lupa bahwa kecantikan dan ketampanan mereka bisa saja menjerumuskan mereka jatuh dalam limbah nista. Mereka lupa kalau kecantikan dan ketampanan mereka adalah ujian bagi mereka. 


Tapiiiii,, yaa enggak semua orang yang kaya, pintar, cantik dan tampan itu sombong kok..


Enggaaaaaaaak!!!! 


Disini gue enggak mengatakan kalo orang yang kaya, pintar, cantik dan tampan itu udah pasti sombong..


Sekali lagi enggaaaaaaak... ~


Yang gue tekankan adalah orang yang sombong biasanya memiliki sesuatu yang lebih dan pantas buat mereka banggain. Orang yang sombong biasanya orang yang ngerasa lebih istimewa sampe enggak mau disamain dengan orang yang enggak setara dengannya. Orang yang sombong biasanya terlihat dari sikap, gaya bicara, dan gaya hidup mereka yang berlebihan. Kelebihan itu bisa berupa kekayaan, kepintaran dan kecantikan/ketampanan.


Tapiii, jangan keliru.... 


Ada orang yang kaya tapi enggak sombong..

Ada orang yang pintar tapi enggak sombong..

Ada orang yang cantik/tampan tapi enggak sombong.


Mereka kaya,, pintar dan cantik/tampan tapi mereka merasa enggak kaya, pintar, cantik/ tampan karena masih banyak yang lebih dari mereka. Mereka menyadari semua anugrah yang mereka miliki hanya titipan Allah semata yang kapanpun dan dimanapun bisa aja Allah ambil secara tiba-tiba. Mereka enggak sombong karena kekayaan yang mereka miliki dibagikan kepada orang lain yang membutuhkan.. Mereka enggak sombong karena ilmu yang mereka punya mereka bagikan kepada orang lain yang belum tau. Mereka jugalah yang menuntut ilmu padi “semakin berisi semakin merunduk”.


Mereka enggak sombong karena kecantikan/ketampanan mereka gak menghalangi mereka buat berteman dengan siapapun dan enggak memanfaatkan paras itu untuk menyakiti hati orang lain.


Sombong hanyalah sifat syaitan.

Sombong itu tak ada gunanya.

Sungguh, Allah sangat membenci sifat sombong!!! 


Jangan pernah jadi sombong sama siapapun, karena manusia pertama hanya diciptakan dari tanah dan kita sebagai generasi keturunan Nabi Adam AS ini hanya tercipta dari setitik air mani yang hina.


Lalu apa masih ada kesempatan kita buat sombong??? 

Lalu masih inginkah kita berlaku dan bergaya sombong??? 

Lalu akan dilanjutkankah sikap kita yang udah terlanjur sombong??? 


Sungguh gue sendiri pun jauh dari kata sempurna, jauuuuh banget....


Dari kecil gue selalu berusaha buat jauh dari yang namanya sifat bangga, karena gue sadar itulah sumber utama timbulnya sifat sombong..


Ayo kita perbaiki akhlak... 


Mari lebih peduli pada sesama..


Mari manfaatkan kekayaan, kepintaran dan kecantikan/ketampanan yang kalian punya sebagai anugrah Allah yang bermanfaat bagi orang lain..


Sehingga kamu pun akan terlihat indah di mata orang lain dan Allah, Sang Pemiliki Dunia Akhirat..


Sekali lagi enggak semua orang yang memiliki kelebihan itu sombong..


Tapi biasanya orang yang sombong adalah orang yang merasa memiliki kelebihan..





Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS JURNAL TENTANG KINERJA KERJA KARYAWAN

TEMA: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DIDALAM PERUSAHAAN. Kata kunci : iklim organisasi, kedewasaan, kinerja, kepemimpinan, stress, budaya kerja. ANALISIS JURNAL TENTANG KINERJA KERJA KARYAWAN Jurnal 1 ( PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DAN STRES KARYAWAN (Studi Kasus : CV. Mertanadi)) : Anak Agung Wiranata 2, Juli 2011 Kepemimpinan dalam perusahaan merupakan hal penting dalam sebuah era organisasi modern yang menghendaki adanya demokratisasi dalam pelaksanaan kerja dan kepemimpinan perusahaan. Akibat yang mungkin timbul dari adanya gaya kepemimpinan yang buruk adalah penurunan kinerja karyawan yang akan membawa dampak kepada penurunan kinerja total perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja dan stres karyawan.. Hipotesa kerja yaitu H0 = 0, kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja dan stress karyawan. Ha ≠ 0, kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja dan stress karyawan. Hasil pen

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons

example adjective clause

Combine each of the following pairs of simple sentences into one complex sentence containing an adjective clause. 1. The theft was committed last night. The police has caught the man. 2. The French language is different from the Latin language. Latin was once spoken throughout Europe. 3. You are looking upset. Can you tell me the reason? 4. He had several plans for making money quickly. All of them have failed. 5. The landlord was proud of his strength. He despised the weakness of his tenants. 6. This is the village. I was born here. 7. You put the keys somewhere. Show me the place. 8. Paul was an old gentleman. He was my travelling companion. 9. A fox once met a crane. The fox had never seen a crane before. 10. The shop keeper keeps his money in a wooden case. This is the wooden case. Answers 1. The police has caught the man who committed the theft last night. 2. The French language is different from the Latin language which was once spoken throughout Europe. 3. Can you