Langsung ke konten utama

Gue Yang Ambivert Yang Pandai Berpura-pura

 Saat anxiety gue kambuh rasanya aneh, gue ngerasa semua orang yang gue anggap penting rasanya mereka semua itu hilang, gak ada. Gue ditinggal sendirian oleh mereka, dan akan mati dalam rasa sepi ditengah keramaian. Enggak enak jadi orang yang Ambivert ditambah punya anxiety yang tinggi banget walaupun sebenernya gue ini ekstrovert tapi saat-saat tertentu akan muncul sifat gue yang Ambivert.


Sederhananya gini sih, gue sebagai orang yang ekstrovert gue lebih cenderung bersikap terbuka oleh siapapun, gue ceria, gue menyenangkan, gue selalu terlihat bahagia didepan orang banyak, gue selalu berusaha untuk selalu menyenangkan orang lain gak peduli gimanapun keadaan gue. Orang-orang kaya gue mungkin cenderung gampang banget bersosialisasi, energik, suka bergaul, dan memiliki banyak teman umumnya. Bisa dibilang gue lumayan jadi orang yang supel dan jarang juga sih melakukan aktivitas yang soliter(yaa kalo emang lagi didepan orang banyak). Ahh bahagia banget yaa gue sebagai ekstrovert. Bisa bebas mengeluarkan segala isi gue dan bercengkerama dengan banyak orang. 


Gak banyak yang tau kalo gue sebenernya ambivert. Kalian pasti paham kan ambivert ini adalah titik tengah antara ekstrovert dan introvert. 


Gue sebagai ambivert punya kecenderungan ekstrovert tapi pada beberapa waktu, gue juga membutuhkan waktu buat sendiri. Momen kesendirian yang gue butuhin, di mana cuma gue dan Allah aja yang ada. Tapi, apakah ketika gue sebagai ekstrovert diam berarti kepribadian sebenarnya adalah bener-bener ambivert???? Kalo gitu banyak bangett dong yang ambivert kaya gue??? Tapi gue rasa sih emang begitu. Karena dari apa yang gue lihat di kehidupan gue cukup banyak orang bisa sangat energik namun juga kadang seneng menyendiri.


Kalian mungkin juga paham kalo ada beberapa momen di mana yang selalu heboh dan berisik ngerasa lelah dan cape. Lelah harus berpura-pura gila cuma biar orang-orang melihatnya baik-baik aja. Menyembunyikan diamnya cuma biar enggak ada yang tahu bahwa ada luka yang sedang menganga


Hello cuy!!! Jangan gampang dibegoin sama orang-orang alay dan brisik kaya gue. Terkadang mereka cuma enggak ingin lukanya terlihat apalgi dilihat sama orang terdekatnya. Orang kaya gue paling pinter berkamuflase menyembunyikan kesedihan nya wkwk🤣 


Cuma enggak mau orang ngeliat kalo gue lagi dalam masalah atau lagi dalam situasi pikiran yang kacau.  Saat-saat gitu gue mau diam sebenernya, yaa tapi susah bagi gue buat menghentikan sandiwara gue sendiri. Sandiwara di mana hanya gue dan Allah yang mungkin merasa prihatin melihat kebusukan gue dalam membohongin orang lain. Busuk banget gue!!! Tertawa dalam keterpurukan gue sendiri hahaha 😆 Mengurung sesak di diri gue sendiri dan tertawa seolah dunia gue ini sempurna. Yang mungkin harus lo semua tau mungkin ada beberapa hal yang mungkin aja selalu ada di pikiran makhluk-makhluk sok kuat kaya gue ini. 


Yupz!! Akan gue kasih alasannya. Mungkin aja bisa kalian nerima. Kalo enggak yaa, gue juga enggak maksa sih hahaha🤣🤣


Gue udah biasa buat jadi gila. Jadi, enggak mungkin tiba-tiba gue jadi diam kalo enggak ada sesuatu yang fatal yang menyakiti hati gue. 


Buat kalian yang punya pemikiran kaya gini, gue sendiri ngerasa kalian sangat egois, sama egoisnya kaya gue. Ngerasa orang-orang itu sangat membutuhkan lo. Sampe lo sendiri harus mengikuti apa yang biasa mereka lihat tentang lo yang super ceria. Mungkin benar sih, ngeliat teman-teman kita tertawa karena kekonyolan kita pasti membuat kita juga jadi ngerasa berharga, tapi yang terjadi selama ini tanpa gue sadari gue telah berhasil membuat diri gue enggak menghargai diri gue sendiri.


Kasian!!! Gue juga berhak kalian hargai loh... 


Kalian juga pasti enggak akan percaya kalo gue lagi sedih, kan gue selalu alay kaya gini hahaha 😆


Sikap gue yang selalu energik pasti telah mendoktrin teman-teman gue. Tapi, beberapa saat gue selalu mikirin ini. "Bisa aja teman-teman gue sebenarnya mau kalo gue ini menghentikan drama gue itu. Teman-teman gue bosan dengan kealayan gue. Kesupelan gue ini mungkin membuat mereka jengah. Enggak boleh dan jangan takut buat terlihat sedih". Gue emang harus kuat dan menyimpan semua luka ini. Enggak perlu diumbar. Yaa itu emang semua pendapat gue selama ini. Tapi seenggaknya, kalo sedih gue udah terlalu lara, gue juga perlu sejenak untuk terlihat enggak baik-baik aja kan??? Gue normal kan??? 


Capek banget harus tertawa gila ketika hati gue terus meronta luka. Sakit. 


Rasanya aneh aja kalau gue tiba-tiba diem.. Yaudah, bodo amat sama hati gue yang lagi sedih... 



Yap, kebiasaan membuat gue jadi terbiasa. Dan dengan terbiasa gue malah akan ngerasa aneh kalo enggak terlihat seperti biasanya. Gue sadar ternyata setiap hari gue selalu memiliki arti. Gue gak boleh sakiti setiap waktu gue sendiri buat menghakimi diri bahwa gue harus selalu dianggap baik oleh semua orang. Gue harus sadar kalo, kadang sore yang selalu hujan, tiba-tiba bisa menjadi panas terik, terus semua orang akan saling berbisik keras “Kok tumben ya enggak hujan” terus lo pikir itu pujian atau malah hinaan??? Itu hanya situasi dimana hal yang biasanya enggak terjadi kini terjadi. Enggak kaya biasa... 


Gue enggak pernah tau, saat satu orang menganggap gue aneh, ada puluhan orang yang mungkin menginginkan keanehan gue ini. Gue sangat berhak buat berubah kalo emang gue ngerasa lelah.


Udah bawaan nya kaya gini terus mau gimana? Hahaha Rasanya spontan aja gitu jadi konyol padahal hati gue sendiri lagi sesek banget.. 


Seseorang pernah bilang ke gue buat ngelawan apa yang ingin keluar dari diri gue. Hentikan fikiran kaya gitu saat gue ngerasa gue udah berlebihan. Hargai sesak ini, biarin perasaan gue tenang dulu.


Yang mau gue sampaikan dari pengalaman gue diatas kalo kalian ngerasain perasaan gue yang sama atau sifat kota yang sama. Lo yang bisa selalu konyol, gila, dan berisik di depan semua orang kaya gue ini, gue tau kok didalam hati lo juga ada luka yang menganga terbuka lebar. Ada sesak yang enggak pernah tersampaikan. Ada kecewa yang lo juga pendam atas diri lo sendiri. Kenapa sih gue harus selalu terlihat serendah ini??? Malah dianggap konyol dan memalukan cuma biar orang-orang tertawa karena gue? Lo itu enggak sendiri cuy, gue pun begitu... Mungkin kita sama. 


Rasa-rasanya pengin banget gue bunuh diri gue yang sok konyol ini. Karena setiap gila yang gue munculkan, gue malah telah menghimpit sesak di hati gue. Maka dari itu, hai ekstrovert yang cenderung Ambivert!! Luka lo itu berhak buat lo biarkan terlihat sejenak. Enggak apa-apa kok, lo juga pasti lelah kan terus berpura-pura dunia lo yang terlihat sempurna itu??? 


Buat kalian temen-temen gue. Pleaseee, liat mata gue, apakah mata ini selalu berbinar bahagia ketika “gue” berlaku konyol dan membuat kalian terhibur??? Jangan pura-pura buta!!! Seenggaknya kasih “gue"momen di mana gue ngerasa kalian menganggap gue sama seperti manusia lainnya yang enggak selamanya terlihat bahagia dan enggak kenapa-kenapa.


Gue butuh juga kalian yang sekarang menghilang gatau kemana wkwk


Mungkin kalian sekarang sudah bahagia dan melupakan gue dengan kekonyolan gue dan ke alay an gue ini.. 🤣🤣🤣




Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS JURNAL TENTANG KINERJA KERJA KARYAWAN

TEMA: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DIDALAM PERUSAHAAN. Kata kunci : iklim organisasi, kedewasaan, kinerja, kepemimpinan, stress, budaya kerja. ANALISIS JURNAL TENTANG KINERJA KERJA KARYAWAN Jurnal 1 ( PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DAN STRES KARYAWAN (Studi Kasus : CV. Mertanadi)) : Anak Agung Wiranata 2, Juli 2011 Kepemimpinan dalam perusahaan merupakan hal penting dalam sebuah era organisasi modern yang menghendaki adanya demokratisasi dalam pelaksanaan kerja dan kepemimpinan perusahaan. Akibat yang mungkin timbul dari adanya gaya kepemimpinan yang buruk adalah penurunan kinerja karyawan yang akan membawa dampak kepada penurunan kinerja total perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja dan stres karyawan.. Hipotesa kerja yaitu H0 = 0, kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja dan stress karyawan. Ha ≠ 0, kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja dan stress karyawan. Hasil pen

jurnal perilaku konsumen (english)

European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No.3 Effective advertising and its influence on consumer buying behavior Zain-Ul-Abideen (Corresponding Author) Department of Management Sciences, Abbasia Campus, The Islamia University of Bahawalpur, Punjab, Pakistan. E-mail: zuabideen@gmail.com Salman Saleem Department of Business Administration, Federal Urdu University of Arts, Science & Technology, Islamabad, Pakistan. E-mail: salmankhan302@gmail.com Abstract Advertising is a form of communication intended to convince an audience (viewers, readers or listeners) to purchase or take some action upon products, information, or services etc. This paper investigates the relationship between independent variables which are environmental response and emotional response with attitudinal and behavioral aspect of consumer buying behavior, by tapping the respons

example adjective clause

Combine each of the following pairs of simple sentences into one complex sentence containing an adjective clause. 1. The theft was committed last night. The police has caught the man. 2. The French language is different from the Latin language. Latin was once spoken throughout Europe. 3. You are looking upset. Can you tell me the reason? 4. He had several plans for making money quickly. All of them have failed. 5. The landlord was proud of his strength. He despised the weakness of his tenants. 6. This is the village. I was born here. 7. You put the keys somewhere. Show me the place. 8. Paul was an old gentleman. He was my travelling companion. 9. A fox once met a crane. The fox had never seen a crane before. 10. The shop keeper keeps his money in a wooden case. This is the wooden case. Answers 1. The police has caught the man who committed the theft last night. 2. The French language is different from the Latin language which was once spoken throughout Europe. 3. Can you